Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Detik-detik Jembatan Runtuh Timpa 3 Warga Lalu Tewas, Diduga Akibat Topan Mitag dan Gempa

Video Detik-detik Jembatan Runtuh Timpa 3 Warga Lalu Tewas, Diduga Akibat Topan Mitag dan Gempa

Editor: Waode Nurmin
Capture Tayangan KompasTV
Video Detik-detik Jembatan Runtuh Timpa 3 Warga Lalu Tewas, Diduga Akibat Topan Mitag dan Gempa 

Selain meninggalkan 4 orang saudara dan seorang ayah, Ersona juga meninggalkan seorang istri bernama Asia dan anak yang masih berusia dua setengah tahun.

"Korban ini anak kedua, kalau anak pertama Dasim, saya anak keempat. Kakak saya yang ketiga kan kerja di Medan sekarang sedang menuju ke sini, kalau adik saya masih sekolah," ujar dia.

Riyanto menyampaikan, meski berat pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Ersona. Dirinya berharap, jenazah bisa segera dipulangkan ke tanah air.

"Inginnya bisa cepat-cepat dibawa ke sini, biar bisa cepat diproses pemakamannya," ujar Riyanto.

Taman mengatakan, pada saat kejadian tersebut, Wartono tengah beristirahat di dalam kapal, karena kapal tersebut tengah menepi di Pelabuhan Nanfangao sekitar jembatan ambruk.

"Lagi istirahat, soalnya lagi off. Sempat hilang karena tertimpa reruntuhan," katanya.

Selain tiga WNI, akibat jembatan runtuh tersebut pun menghubungkan yang menghubungkan teluk‎ Nanfangao di sebelum timur Taiwan, mengakibatkan empat WNI lain terluka.

Dilanda Bencana Topan Mitag dan Gempa

Dikutip dari en.wikipedia.org, pada 1 Oktober 2019 pukul 09:30 jembatan runtuh, melukai lebih dari 20 orang, banyak dari mereka berada di kapal penangkap ikan di pelabuhan di bawah.

Video menunjukkan sebuah truk tangki minyak hampir membuatnya menyeberang ke sisi lain ketika jembatan runtuh, mengirim truk meluncur ke air, dan kemudian terbakar. Ada total 6 orang di jembatan selama keruntuhan.

Jembatan yang runtuh merusak 3 perahu nelayan di bawahnya, melukai dan menjebak sejumlah pekerja migran yang berada di atas kapal. 

Otoritas setempat meminta angkatan bersenjata untuk membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan, yang kemudian diikuti oleh Administrasi Penjaga Pantai , Kementerian Pertahanan Nasional dan Korps Layanan Lintas Udara Nasional .

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, "Kami berharap dapat menyelamatkan semua orang dengan aman dalam waktu singkat untuk meminimalkan kerusakan". 

Tim operasi pencarian dan penyelamatan menghadapi kesulitan dalam menemukan orang-orang yang hilang karena lokasi bawah laut yang memiliki visibilitas rendah.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved