Wawancara Eksklusif Korban Selamat Rusuh Wamena, Begini Kisah Dewi Sembunyi di Kandang Ayam
Bahkan, 32 orang diantaranya telah tewas akibat kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu, Senin (23/9/2019).
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ansar
Kebetulan saat itu kami ada tamu, teman suami saya yang juga warga Toraja namanya Karangang. Dia memang kerap ngumpul bersama keluarga saya.
Tapi sekitar pukul 09.00 Wita saya terima telpon dari suami, minta kami sekeluarga segera masuk rumah dan kunci karena kondisi di kota mulai tak kondusif.
Setelah itu lima menit kemudian suami saya datang dan parkir kendaraannya depan rumah dan segera masuk ke rumah. Lalu ada tukang ojek warga Madura yang juga singgah untuk sembunyi karena takut dengan kondisi di jalanan.
Tak berselang lama, suara gemuruh tembakan dan teriakan makin mendekat.
Lalu entah bagaimana tiba-tiba ratusan massa sudah mulai berkumpul depan rumah dan berteriak bakar rumah dan bunuh pendatang.
VIDEO: Paripurna Penetapan Pimpinan Definitif DPRD Luwu Utara
Segini Kenaikan Gaji Dokter di Luwu Timur 2020
Spesialis Pembobol Toko Bangunan di Pangkep Dibekuk Polisi, Ini yang Sudah Digasak
Pertama mereka bakar mobil, selanjutnya mereka bakar rumah kami. Setelah itu mereka mengelilingi dan mengepung rumah.
Mereka memang seperti ingin bakar kami hidup-hidup. Karena kalau kami keluar massa sudah siap dengan tombak, panah dan parangnya.
Adakah keluarganya meninggal saat kerusuhan?
Ada empat orang keluarga daya yang meninggal, yakni Rustam (33) adik saya dan istrinya Irma Sirajuddin (24). Lalu ponakan saya yang juga anak Rustam, Ilmi (2) serta anak kandung saya Erwin (17).
Bagaimana ceritanya mereka bisa meninggal?
Saat rumah mulai dibakar, kami sekeluarga mulai panik, dan sempat terpencar. Di dalam rumah saat itu ada 27 orang. Saya dan keluarga ada 25 orang. Sementara dua orang adalah tamu kami.
Dua tamu kami mati lebih dulu karena mereka ingin keluar rumah. Pak Karangang tewas ditombak dan dibakar saat keluar rumah. Sementara tukang ojek juga tewas terbakar di dalam rumah.
Saat kobaran api mulai membesar, saya dan beberapa keluarga berjala menyelinap untuk bersembunyi di kandamg ayam yang tepat di samping rumah dan memang berhubungan langsung dengan dinding rumah.
Sedangkan, adik saya bersama istri dan anaknya serta adek saya tak semoat ikut kereba mereka berpencar dan memilih tinggal di kamar. Sehingga kobaran api lebih dulu membakar mereka hidup-hidup dalan rumah.
VIDEO: Paripurna Penetapan Pimpinan Definitif DPRD Luwu Utara
Segini Kenaikan Gaji Dokter di Luwu Timur 2020
Spesialis Pembobol Toko Bangunan di Pangkep Dibekuk Polisi, Ini yang Sudah Digasak
Di mana mereka dikuburkan?