Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Dongeng Hadir di Maros, Ini Pengurusnya

Cerita rakyat seperti Toakala ri Abbo, Bissu Daeng ri PAttiro tak kalah seru dibanding cerita Jawa atau India, Angge Sayu si Manusia kuat asal Maros

Penulis: Amiruddin | Editor: Ridwan Putra
Rumah Dongeng Hadir di Maros, Ini Pengurusnya - pengukuhan-rumah-dongeng-maros.jpg
lory hendrajaya
Pengurus Rumah Dongeng Chapter Maros (RDCM) dikukuhkan Bupati Maros yang diwakili Asisten III Pemerintah Kabupaten Maros, Sulaeman Samad, di Baruga A Kantor Bupati Maros, Rabu (2/10/2019)
Rumah Dongeng Hadir di Maros, Ini Pengurusnya - pengukuhan-pngurus-rumah-dongeng-maros.jpg
lory hendrajaya
Pengurus Rumah Dongeng Chapter Maros (RDCM) dikukuhkan Bupati Maros yang diwakili Asisten III Pemerintah Kabupaten Maros, Sulaeman Samad, di Baruga A Kantor Bupati Maros, Rabu (2/10/2019)

TURIKALE, TRIBUN-TIMUR.COM, - Pengurus Rumah Dongeng Chapter Maros (RDCM) dikukuhkan Bupati Maros yang diwakili Asisten III Pemerintah Kabupaten Maros, Sulaeman Samad, di Baruga A Kantor Bupati Maros, Rabu (2/10/2019). 

Lory Hendradjaya dikukuhkan sebagai Ketua Rumah Dongeng chapter Maros didampingi Ima Fatimah sebagai Sekretaris dan Nurbaya Idrus sebagai Bendahara. Pengukuhan dilaksanakan di acara pembukaan Workshop Dongeng Maros 2019 yang digelar RDCM. 

Workshop diikuti guru TK, KB, SD, dan SMP, selama sehari penuh. Terlihat guru sangat antusias mengikuti Workshop Dongeng ini terbukti, dari target peserta 100 orang, ternyata yang hadir 215 peserta. 

Dalam sambutannya Asisten 3 berharap, kehadiran Rumah Dongeng  chapter Maros ini akan berdampak baik bagi pengembangan pendidikan karakter bagi siswa dan anak anak Maros. 

“Semoga karakter Indonesia akan menjadi ciri khas pemuda pemudi Indonesia di kemudian hari, ini juga adalah refleksi Hari Batik Nasional,” katanya dalam rilis RDCM, Kamis (3/10/2019). 

Sementara Lory Hendrajaya mengatakan kehadiran Rumah Dongeng ini akan konsentrasi menggali nilai nilai karakter daerah Maros melalui budaya lisan atau budaya tutur dalam bentuk dongeng, mitos, legenda, hikayat, atau jenis lainnya yang masih banyak berkembang di masyarakat. 

Lory menargetkan cerita cerita rakyat ini dapt didokumentasikan dalam bentuk buku cerita yang akan dijadikan media pembelajaran di sekolah. 

Cerita rakyat seperti Toakala ri Abbo, Bissu Daeng ri PAttiro tak kalah seru dibanding cerita Jawa atau India, Angge Sayu si Manusia kuat asal Maros, atau kisah karamnya Biseang Labboro. 

“Kisah ini menyimpan banyak nilai dan makna makna pendidikan di dalamnya. Ini tantangan katanya, tapi inilah usaha,” tuturnya. 

Worshop Dongeng berlangsung seru sampai sore dan dipandu pendiri Rumah Dongeng Indonesia, Puguh Herumawan. 

Materi atraktif dibawakan bersama tim Dongeng Makassar. Materi yang diberikan dalam workshop bagaimana memilih tema dongeng, membaca dongeng dengan suara keras, meniru suara hewan, olah vokal , dan mengenal penokohan dalam dongeng. 

Sekretaris RDCM, Ima Fatimah , berharap workshop ini menjadi kegiatan berkelanjutan melihat antusias guru begitu besar dan masih banyak guru yang meminta untuk direschedule workshop ini. 

Ima juga menyampaikan rencana Rumah Dongeng membuka kelas dongeng yang akan berlangsung selama delapan kali pertemuan untuk menciptakan pendongeng-pendongeng hebat dari kursus dongeng tersebut. 

“Rencananya, dari muara seluruh program tersebut akan digelar kompetisi bercerita atau berdongeng yang menyiapkan hadiah besar,” terangnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved