Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Karyawan Grapari Telkomsel Wamena Asal Enrekang Selamat Dari Kerusuhan

Bahkan, 32 orang diantaranya telah tewas akibat kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu, Senin (23/9/2019).

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ansar
azis albar/tribunenrekang.com
Warga Desa Tuncung, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, korban rusuh Wamena, Suriati (29). 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Provinsi Papua mengkibatkan ribuan orang menjadi korbannya.

Bahkan, 32 orang diantaranya telah tewas akibat kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu, Senin (23/9/2019).

Tak ayal peristiwa itu membuat luka mendalam bagi warga korban kerusuhan di Wamena.

Salah satunya adalah warga Desa Tuncung, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Suriati (29).

Gempa Bumi Guncang Ambon, Berdampak ke Haruku dan Tulehu

Tips Sehat dan Awet Muda Cristiano Ronaldo, Bintang di 14 Musim Liga Champions, Profil, Prestasinya

Istri Tidur Pulas Pria ini Ajak Adik Ipar Bersetubuh, Korban Berpakaian Seksi Hingga Dibayar

Ia mengaku, masih trauma dan syok atas peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena pekan lalu.

Suriati menceritakan bagaimana dirinya bisa selamat dalam kerusuhan yang terjadi saat itu.

Saat itu, Suriati yang bekerja sebagai salah satu karyawan di Grapari Telkomsel Wamena, Papua sedang berada di kantor.

"Jadi kejadiannya kan pagi sekitar jam 08.00 WIT, saat itu saya sudah berada di kantor. Terus tiba-tibar terdengar suara-suara teriakan ternyata sudah ada ribut-ribut di luar kantor," kata Suriati, Kamis (3/10/2019).

Terus, ada beberaka rekan kantornya yang menghubunginya bahwa mereka tak bisa masuk kantor karena di beberapa jalan utama dihadang massa.

Bahkan, beberapa diantara mereka harus kabur karena dikejar-kejar parang oleh massa yang menutup jalan.

Informasi tersebut menbuat Suriati dan beberapa rekan di kantornya mulai panik dan hendak segera menutup kantor dan segera pulang.

Gempa Bumi Guncang Ambon, Berdampak ke Haruku dan Tulehu

Tips Sehat dan Awet Muda Cristiano Ronaldo, Bintang di 14 Musim Liga Champions, Profil, Prestasinya

Istri Tidur Pulas Pria ini Ajak Adik Ipar Bersetubuh, Korban Berpakaian Seksi Hingga Dibayar

Namun, niatan itu harus ditunda lantaran sejumlah massa perusuh sudah ada yang tepat di dapan kantornya.

Mereka berteriak-berteriak, dan membawah peralatan seperti parang, tombak dan panah di tangan.

Suriati melanjutkan, para massa perusuh semlat ingin membakar kantornya, namun entah kenapa diurungkan.

Sehingga massa tersebut beralih ke beberapa perkantoran pemerintah seperti kantor bupati dan membakarnya.

"Jadi saat itu kami tidak keluar kantor dulu karena ada banyak massa, saya sempat lihat di jendela massa perusuh itu pakai seragam SMA, tapi tampangnya sudah bukan anak SMA lagi rata-rata sudah tua, saya yakin itu pakai baju SMA tapi buka anak SMA," kata Suriati.

Ia menjelaskan, setah perusuh melintas pihaknya segera menghubungi aparat kepolisian untuk mengawal kantornya.

Setelah itu Ia dan beberapa rekannya segera berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

Saat itu, Suriati ingin kembali ke rumahnya di pinggiran Kota Wamena, namun karena melihat kondisi yang tak kondusif sehingga niatan itu diurungkan.

Dirinya bersama beberapa rekannya hendak menuju ke Markas Polres Wamena yang jaraknya hanya sekitar 200 meter.

Para perusuh melihatnya dan hendak mengejar mereka, namun beruntung Suriati dan rekannya mengendarai motor.

Sehingga Ia dan rekannya tak terkejar dan bisa segera masuk ke Mapolres Wamena untuk menyelamatkan diri.

"Saya segera naik motor bersama seorang rekan, dan menancapkan gas agar tak terkejar para perusuh karena mereka pakai parang, jadi kami langsung masuk ke Polres Wamena, disitu perusuh tak berani masuk," ujarnya.

Saat di Polres Wamena, Suriati kemudian mendapat telpon dari kakaknya di rumah agar segera menghubungi polisi karena mereka sudah terkepung oleh massa.

Suriati pun segera meminta pertolongan kepada pihak kepolisian.

Gempa Bumi Guncang Ambon, Berdampak ke Haruku dan Tulehu

Tips Sehat dan Awet Muda Cristiano Ronaldo, Bintang di 14 Musim Liga Champions, Profil, Prestasinya

Istri Tidur Pulas Pria ini Ajak Adik Ipar Bersetubuh, Korban Berpakaian Seksi Hingga Dibayar

"Saat di Polres Wamena, saya dapat telpon dari kakak di rumah katanya mereka sudah dikepung dan rumah akan dibakar, jadi saya segera minta tolong sama pak polisi, tapi dijawab sudah ada tim disana," tutur Suriati

"Tapi saya terus mendesak sehingga mereka meminta anggotanya menuju kesana dan alhamdulillah beberapa keluarga sempat diselamatkan, tapi empat diantaranya meninggal," Suriati melanjutkan.

Setelah berhasil selamat, Ia bersama keluarganya segera meminta agar segera dipulangkan ke kampung halaman.

Suriati sendiri mengaku tak ingin kembali lagi ke Wamena, menurutnya trauma akan kejadian serupa masih sulit untuk dilupakan.

Ia pun berharap, pemerintah bisa segera mengatasi persoalan yang ada di Wamena agar kembali seperti sedia kala.

(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved