Tragedi Perahu Terbalik di Bajoe Bone, 20 Penumpang Selamat, 1 Tewas
Kali ini, perahu neyalan KMN Zam-Zam terbalik tak jauh dari Pelabuhan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Rabu (2/10/2019) petang.
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Kecelakaan (laka) laut kembali terjadi di kawasan Teluk Bone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Kali ini, perahu neyalan KMN Zam-Zam terbalik tak jauh dari Pelabuhan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Rabu (2/10/2019) petang.
Kapal KMN Zam Zam GT.6 yang dinahkodai oleh Sainal Abidin(30) diketahui kapal baru dan berlayar hanya selamatan atau syukuran pemilik kapal.
Baca: VIDEO: Ibu-ibu Protes Proses Lelang Barang Hotel Sahid Tutup Lebih Cepat dari Jadwal
KMN Zam - Zam diketahui milik Yandu(50), pengusaha kapal yang beralamatkan Lingkungan Bene Kelurahan Lonrae.
Kapal lepas landas di Pelabuhan Pelelangan Ikan Lonrae, sekitar 15 menit berlayar kapal hendak memutar.
Namun, nahas, saat kapal tersebut hendak memutar tiba-tiba terbalik saat dihantam ombak Kapal Fery yang melintas areal Pelabuhan Bajoe.
Baca: Mawar Eva De Jongh Bintang Bumi Manusia Rilis Single Lebih Dari Egoku, Ini Lirik dan Video Klipnya
Akibatnya, 21 penumpangnya ikut jatuh ke laut.
Sebagian besar bisa diselamatkan lantaran dan bantuan kapal Basarnas dan kapal nelayan sekitar pelabuhan.
Umumnya mereka sesak lantaram menelan air laut.
Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas dan Klinik terdekat.
Baca: Fakta-fakta Bidan & Dokter RSUD Wahidin Sudirohusodo Mojokerto Digerebek, Kronologi hingga Sanksi
Namun satu diantaranya meninggal dunia bernama Kamba(70)di Puskesmas Bajoe.
Kapolsek Pelabuhan Iptu Sukirno menuturkan dugaan penyebab kapal terbalik lantaran dihantam ombak.
"Kapal tersebut tidak bisa menahan beban yang dihantam ombak setelah memutar hendak pulang kepelelangan kembali," kata Kapolsek Pelabuhan Iptu Sukirno.
Baca: Ambil Formulir Pilwali Makassar, Fadli Ananda: Militansi Kader PKS Menyeluruh
Dugaan lainnya, kapal diketahui over kapasitas lantaran kapal hanya bisa menampung sekitar belasan nelayan.
Kepala Syahbandar Bajoe Bone Muh Asgar menuturkan terkait izin berlayar kapal baru sudah bukan menjadi kewenangannya.