Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Minta Rp 34 Miliar Dikasih Rp 20 Miliar, KPU Pangkep Menolak

Syahban meluruskan terkait pernyataan KPU yang menilai Pemkab cuek dalam hal penganggaran dana pilkada.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
Munjiyah/Tribun Pangkep
Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana 

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE - Pemerintah Kabupaten Pangkep menilai permintaan anggaran KPU Pangkep dalam Pilkada 2020 terlalu tinggi.

"Sementara kita pembahasan, kita sekarang mau pertemuan karena KPU terlalu tinggi menaikkan anggaran pilkadanya," kata Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana di Pangkajene, Rabu (2/10/2019).

Syahban meluruskan terkait pernyataan KPU yang menilai Pemkab cuek dalam hal penganggaran dana pilkada.

Baca: Belum Semenit Masuk, M Rafli Gandakan Keunggulan Arema

"Kalau kita dibilang cuek itu berarti tidak kita anggarkan, tetapi di perubahan pokok tahun ini kita sudah beri Rp 300 juta, dan sekarang ini di APBD juga sudah tersedia Rp 20 miliar," ujar Syahban.

Dia menuturkan, tidak ingin membuat kesalahpahaman terkait hal ini.

"Nanti orang pusat bilang Pemkab Pangkep tidak ingin sukseskan Pemilu, padahal dana sudah kita siapkan," ungkapnya.

Baca: Arema Unggul 1-0 Lewat Comvalius, Dedik Dorong Evans

Syahban menilai permintaan KPU terlalu tinggi dan itu semua harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemkab Pangkep.

"Permintaanya terlalu tinggi, kita berdasarkan kemampuan keuangan, tim anggaran memproses dan membahas kemudian nanti keputusannya ada pada Bupati," kata Syahban.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pangkep, Hj Jumliati juga membenarkan, jika dana Rp 20 miliar sudah siap di APBD.

"Karena KPU minta lebih, makanya kita mau pertemuan lagi untuk membahas dana pilkada ini," kata Jumliati.

Jumliati menyebut, alasan tidak diterimanya Rp 20 miliar tersebut karena belum masuk biaya honor, TPS dan perlengkapan pilkada lainnya.

Baca: Penampakan Dokter yang Digerebek Bareng Bidan MY Istri Polisi, Lihat Gelarnya, Pantas Mau Selingkuh?

"Acuan mereka tidak menerima Rp 20 miliar ini karena katanya pembayaran honor panitia adhoc, terus persiapan TPS membengkak  dan karena ada penambahan TPS baru," ujarnya.

Dikonfirmasi, Ketua KPU Pangkep, Burhan mengatakan, anggaran Rp 34 miliar ini adalah usulan terakhir setelah mengalami revisi beberapa kali.

"Sudah direvisi berkali-kali, kemarin kita usulkan Rp 39 miliar Terus diminta direvisi, kami turunkan menjadi Rp 35,9 miliar. Kemudian minta lagi direvisi, kami usulkan Rp 34 miliar lebih dan ini yang terakhir kami usulkan," ungkapnya.

Baca: Diproduseri Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Ini Lirik dan Video Klip Kita Bisa dari Raisya Olfat

Burhan menyebut, anggaran ini bisa saja bertambah karena adanya rencana kenaikan honor panitia adhoc.

Jadi, kata Burhan mesti disetujui usulannya Rp 34 miliar, ini belum mencakup rencana kenaikan honor panitia adhoc.

"KPU pusat itu ada permintaan kenaikan honor panitia adhoc, makanya ini belum masuk rencana kenaikan jika memang Rp 34 miliar itu disetujui," jelasnya.

Burhan mengaku, jika total keseluruhan jika dihitung bersama honor panitia kemungkinan bisa mencapai Rp 47 miliar.

Warga Desa Tondongkura Pangkep Panen Bawang Merah Kualitas Bima

TRIBUNPANGKEP.COM, TONDONG TALLASA-- Warga Desa Tondongkura Kabupaten Pangkep memanen bawang merah kualitas Bima di Desa Tondongkura, Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, Sulsel, Rabu (2/9/2019).

Kepala Desa Tondongkura Pangkep, Muhammad Ikhlas mengatakan panen bawang merah wilayahnya, baru pertama kali dilakukan.

"Ini kegiatan baru warga Tondongkura di musim kemarau dengan memanfaatkan potensi air," ujarnya.

Ratusan Agent Properti Ramaikan Product Knowledge Cluster Silver Sand Citraland Tallasa City

Saatnya Pemerintah Menerapkan Bioteknologi di Bidang Pangan

Hadapi Arema, PSM Ingin Putus Rekor Buruk di Laga Tandang

Proses penanaman hingga panen bawang merah ini dibantu tenaga ahli dari Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Kita juga memanfaatkan tenaga ahli dari Bima NTB yang juga mahasiswa KKN dari Universitas Islam Makassar," ungkapnya.

Ikhlas berharap semoga komoditi baru ini, memberikan kontribusi untuk masyarakat Desa Tondongkura.

"Ini persiapan dijual dan sebagai sumber ekonomi baru di desa Tondongkura Pangkep," katanya.

Ratusan Agent Properti Ramaikan Product Knowledge Cluster Silver Sand Citraland Tallasa City

Saatnya Pemerintah Menerapkan Bioteknologi di Bidang Pangan

Hadapi Arema, PSM Ingin Putus Rekor Buruk di Laga Tandang

Selain itu, kegiatan memanen bawang merah adalah kegiatan memberdayakan desa dengan potensi alam yang baik

Pemerintah Desa Tondongkura Pangkep menanam 200 kg bibit bawang merah dengan luas 40 hektare.

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Petani Kampung Batunapara Pangkep Ditemukan Meninggal di Kebunnya

TRIBUNPANGKEP.COM, BALOCCI - Paenre (69), ditemukan meninggal di kebunnya, Kampung Batunapara, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Selasa (1/10/2019).

Kapolsek Balocci, Iptu Saharuddin mengatakan mayat ditemukan dalam keadaan telungkup sekitar pukul 16.30 Wita.

"Iya ditemukan dalam keadaan telungkup dan sudah meninggal dunia di kebunnya," ujarnya.

Baca: FOTO: Permata Bank Gelar Cinta dan Empati dari Kita di YPAC Makassar

Saharuddin menyebut, awalnya, korban keluar rumah pukul 07.00 Wita menuju kebunnya.

Di kebun miliknya, dia sendirian mengambil air dari jarak kebun ke rumahnya sekitar 350 meter.

"Korban melewati jalan pendakian dan membawa jeriken sebanyak empat buah dan kemungkinan korban kelelahan hingga mengalami sesak nafas," ungkapnya.

Baca: Kado Ultah? Lihat Tanggal Lahir dan Pelantikan Puan Maharani, Sufmi, Cak Imin, Rachmat Gobel di DPR

Saat itu, korbanpun terjatuh terpeleset karena jalanan yang mendaki.

"Diperkirakan dia meninggal karena penyakit asma yang dideritanya dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum," jelasnya.

Saat ini, jenazah masih berada di rumah duka dan jenazahnya besok akan dimakamkan, Rabu (2/10/2019) usai salat duhur di pemakaman Batunapara Balocci.

Pemerintah Desa Tamarupa menggelar penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) di aula kantor desa Kecamatan Mandalle kabupaten Pangkep, Senin (30/09/2019).
Pemerintah Desa Tamarupa menggelar penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) di aula kantor desa Kecamatan Mandalle kabupaten Pangkep, Senin (30/09/2019). (CITIZEN REPORTER)

24 Warga Sulsel Meninggal, DPRD Sulsel Minta Pemprov Ambil Langkah Pemulangan Warga di Wamena

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif meminta kepada Gubernur Sulsel segera mengambil langka konkret terhadap warga Sulsel yang ada di Wamena Papua.

Berdasarkan data yang diperoleh Ketua Kerukuna Keluarga Sulsel (KKS) di Papua, sudah 24 warga Sulsel meninggal akibat kerusuhan di Mamewa.

Hasim Kipuw Ungkap Keluarganya 2 Malam Tidur di Bukit

Lowongan Kerja SMA D3 S1 - BUMN PT Pegadaian Butuh Karyawan, Daftar Online, Lihat Benefit Jika Lulus

HMJ Matematika Gelar Babak Penyisihan Lomba Cepat Tepat Matematika

Sosok Istri Yasonna Laoly yang Jarang Terekspos, Intip Potret Elisye Widya Ketaren Bersama Keluarga

6 Fakta Baru Perseteruan Atta Halilintar vs Bebby Fey, Ada Rugi Hingga Miliaran Karena Kontrak Batal

Muslimin Bando Minta ke Perpusnas RI Bantu Perpustakaan Digital STKIP Muhammadiyah

"Trkait dengan kejadian di Papua Wamena, DPRD sulsel memohon dengan hormat kepada Pemprov Sulsel, untuk mengambil langkah kongkrit terhada warga Sulsel yang ada di Wamena," kata Syaharuddin Alrif.

Politisi Partai NasDem juga meminta Pemprov agar melakukan pendataan terhadap korban asal Makassar dan segera melakukan pemulangan para warga Sulsel yang ada di Wamena.

Pemprov juga diminta berkoordinasi dengan pihak Pemerintah setempat agar bisa menjaga dan melindungi, harta benda orang Sulsel.

Jumlah korban akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua hingga Selasa (24/9/2019) malam mencapai 28 orang.
Jumlah korban akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua hingga Selasa (24/9/2019) malam mencapai 28 orang. (Tribunnews.com)

"Saya baru saja berkomunikasi dengan anggota DPRD provinsi Papuan yang juga orang Sulsel menanyakan kondisi masyarakat Sulsel di sana," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, selain korban meninggal ada 1.300 warga mengungsi ke Jayapura akibat kerusuhan di Wamena

Kurang lebih 1.300 warga KKSS umumnya Ibu-ibu dan anak yang ke Jayapura untuk sementara karena belum pulih dalam pelayanan aktivitas masyarakat," tambahnya.

Mansur menjelaskan bahwa khusus bapak-bapak saat ini masih bertahan di Wamena.

Ini lantaran mereka masih berusaha menjaga harta benda dari upaya penjarahan.

Mencekamnya Suasana di Wamena Papua, 7 Fakta-faktanya, Berawal dari Aksi Guru di Wamena
Mencekamnya Suasana di Wamena Papua, 7 Fakta-faktanya, Berawal dari Aksi Guru di Wamena (Tribunnews)

"Sedangkan bapak-bapaknya kebanyak masih di Wamena untuk menjaga rumah dan hartanya," paparnya.

Saat ini ia menginformasikan kondisi di Wamena sudah berangsur kondusif.

Hanya saja untuk mengantisipasi serta sejumlah warga masih trauma sehingga masih diungsikan di luar Wamena.

"Kondisi sudah aman dan terkendali di kota Wamena. Tapi karena trauma sehingga mereka sementara keluar Wamena dan ditampung di Auri,"

"Asrama 751 dan tongkonang serta kebanyakan juga ditampung di rumah keluarganya di Jayapura sambil, menunggu situasi stabil secara sempurna," ungkapnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Hasim Kipuw Ungkap Keluarganya 2 Malam Tidur di Bukit

Lowongan Kerja SMA D3 S1 - BUMN PT Pegadaian Butuh Karyawan, Daftar Online, Lihat Benefit Jika Lulus

HMJ Matematika Gelar Babak Penyisihan Lomba Cepat Tepat Matematika

Sosok Istri Yasonna Laoly yang Jarang Terekspos, Intip Potret Elisye Widya Ketaren Bersama Keluarga

6 Fakta Baru Perseteruan Atta Halilintar vs Bebby Fey, Ada Rugi Hingga Miliaran Karena Kontrak Batal

Muslimin Bando Minta ke Perpusnas RI Bantu Perpustakaan Digital STKIP Muhammadiyah

Kehebatan Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm Pengawal Raja Salman yang Meninggal/Tewas Ditembak, Kronologi

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah kehebatan Abdul Aziz Al-Faghm pengawal Raja Salman meninggal/tewas ditembak, kronologi, foto-foto, dan profilnya.

Kerajaan Arab Saudi sedang berduka.

Seorang pengawal pribadi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bernama Abdul Aziz Al-Faghm dilaporkan telah tewas akibat ditembak.

Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm, yang kerap terlihat berada di samping Raja Salman saat menjalankan tugasnya, disebut terlibat pertengkaran di rumah seorang teman bernama Ali.

Menurut pernyataan yang dirilis bada pers Saudi, SPA, Abdul Aziz Al-Faghm meninggal pada Sabtu (28/9/2019) malam, di Jeddah, Arab Saudi.

Insiden penembakan itu terjadi di luar waktu tugasnya sebagai pengawal Raja Salman.

Selain Abdul Aziz Al-Faghm, ada 7 orang lain juga dilaporkan cedera, termasuk pasukan keamanan.

"Fagham sedang berkunjung ke rumah temannya di Jeddah, saat salah seorang kenalannya yang bernama Mamdouh al-Ali, datang dan memasuki rumah itu."

"Terjadi pembicaraan antara Fagham dengan Ali yang diyakini berakhir tegang," demikian menurut laporan SPA, yang mengutip pihak berwenang, Minggu (29/9/2019).

Abdul Aziz Al-Faghm dan Raja Salman.
Abdul Aziz Al-Faghm dan Raja Salman. (ASWAAT.COM)

"Ali sempat meninggalkan rumah itu namun kembali dengan membawa senjata dan mulai melepaskan tembakan," lanjut laporan tersebut.

Pelaku menembaki Abdul Aziz Al-Faghm serta melukai 2 orang lainnya di dalam rumah, termasuk seorang pekerja asal Filipina dan saudara laki-laki dari pemilik rumah.

Stasiun televisi pemerintah Al-Ekhbariya melaporkan bahwa insiden penembakan terjadi karena permasalahan pribadi, tanpa memberi rincian lebih lanjut.

Pelaku penembakan dilaporkan telah tewas terbunuh, sementara 5 personel keamanan luka-luka dalam baku tembak yang terjadi dengan tersangka yang menolak untuk menyerah.

SPA melaporkan bahwa Abdul Aziz Al-Faghm sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menangani luka-lukanya, namun kemudian dinyatakan meninggal.

Pihak keamanan telah meluncurkan penyelidikan atas insiden yang menewaskan pengawal pribadi, yang dikenal dekat dengan Raja Salman.

Kematian Abdul Aziz Al-Faghm telah memicu reaksi keras dari pengguna media sosial di Arab Saudi, yang mengecam aksi pembunuhan terhadap sosok yang disebut "malaikat pelindung" penguasa Arab Saudi itu.

Kabar insiden yang menewaskan Abdul Aziz Al-Faghm yang disebut telah menjalankan tugas sebagai pengawal pribadi raja sejak masa mendiang Raja Abdullah, pertama datang dari penasihat senior Pengadilan Kerajaan Arab Saudi, Turki al-Sheikh.

"Semoga Anda beristirahat dengan tenang, pahlawan..." tulis Sheikh di akun Twitter miliknya.

Fakta Abdul Aziz Al-Faghm

Raja Salman sempat berkunjung ke Indonesia pada Maret 2017.

Dalam kunjungannya itu, Raja Salman dikawal pria gundul.

Dia adalah Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm.

Dia merupakan jebolan kesatuan pasukan elit Arab Saudi.

Penulis sekaligus pakar perang dan militer, Thomas Wictor, menulis, Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Saudi yang punya kualifikasi komplet.

Berikut 5 fakta menarik soal Abdul Aziz Al-Faghm:

1. Skill komplet, mulai pilot sampai penjinak bom

Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi.

Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings.

Abdul Aziz Al-Faghm saat mengawal Raja Salman.
Abdul Aziz Al-Faghm saat mengawal Raja Salman. (HANDOVER)

Tak hanya piawai soal bertempur di darat, Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.

Hal itu ditunjukkan dari badge Saudi Air Force pilot’s wings yang ia miliki.

Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya.

Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya.

Semua badge itu dimiliki oleh Abdul Aziz Al-Faghm melalui pelatihan selama lebih dari 10 tahun.

2. Tua hanya usianya

Sebagai seorang tentara berpangkat brigadir jenderal, Abdul Aziz Al-Faghm diyakini telah berusia sekitar 50 tahun.

Tapi, penampakan fisiknya seringkali membuat orang kagum.

Fisik tubuhnya masih tegap, kekar, dan terjaga.

Menurut Thomas Wictor, kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masih bisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan.

3. Bukan hanya ahli teori

Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer.

Apakah dia hanya ahli teori saja? Tidak.

Dia telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.

Asal tahu saja, menurut Thomas Wictor, untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan.

Dengan melihat fotonya saat berada di sisi Raja Salman, Thomas Wictor memuji Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja.

Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman.

Posisi tangan itu menandakan ia selalu dalam posisi siaga.

4. Kesetiaan tak diragukan

Apakah skill komplet adalah satu-satunya alasan mengapa Raja Salman memilihnya sebagai pengawal pribadi?

Bukan.

Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman susah berpaling darinya.

Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.

Abdul Aziz Al-Faghm
Abdul Aziz Al-Faghm (NEWS1 ENGLISH)

Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun.

Itu artinya, sebelum mengawal Raja Salman, dia juga mengawal Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud yang wafat pada 23 Januari 2015.

Saat Raja Abdullah mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah.

Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral.

Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya.

Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu.

Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah.

Tapi, dia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu.

5. Titisan sang ayah

Al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991.

Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan.

Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini.

Yang menarik, ayah dari Abdul Aziz Al-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya, selama 30 tahun.(kompas.com/tribunnews.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved