Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ananda Badudu: Saya Tidak akan Lari Kalau Dipanggil, Saya Bukan Pinokio, Sindir Siapa Nih?

Ananda Badudu: Saya Tidak akan Lari Kalau Dipanggil, Saya Bukan Pinokio, Sindir Siapa Nih?

Editor: Ilham Arsyam
kompas.com
Ananda Badudu 

- Ananda Badudu : Saya Tidak akan Lari Kalau Dipanggil, Saya Bukan Pinokio, Sindir Siapa Nih?

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan vokalis Banda Neira, Ananda Badudu mengaku siap menghadapi somasi yang dilayangkan Polda Metro Jaya.

Dia beserta kuasa hukumnya siap menghadapi Polda Metro Jaya sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

"Saya enggak akan kabur. Saya tidak akan lari kalau dipanggil. Saya akan datang ke Polda," ujar Ananda di gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019). 

Dia mengaku akan mengungkapkan kebenaran jika akhirnya pihak Polda Metro Jaya harus memanggilnya kembali terkait somasi tersebut.

"Poin utama adalah kebenaran itu harus disuarakan seberapapun itu sulit, seberapapun itu berisiko karena saya bukan pinokio. Saya akan terus menyuarakan kebenaran," ucap dia.

Walaupun demikian, Ananda mengaku belum menerima surat somasi tersebut.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya akan melayangkan somasi kepada mantan wartawan Tempo itu terkait pernyataannya yang menyebut sejumlah mahasiswa diproses secara tidak etis oleh penyidik. 

Pernyataan itu disampaikan Ananda usai diperiksa sebagai saksi aliran dana kepada mahasiswa yang menggelar aksi demo oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Di dalam saya lihat banyak sekali mahasiswa yang diproses tanpa pendampingan, diproses dengan cara-cara tidak etis. Mereka butuh pertolongan lebih dari saya," kata Ananda kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Karena itu, Ananda mengatakan pembebasan dirinya merupakan bentuk jaminan hukum yang hanya dapat dinikmati segelintir orang.

Ananda Badudu keluar dari Gedung Resmob Polda Metro Jaya sekira pukul 10.00 WIB. Ananda Badudu didampingi Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid.
Ananda Badudu keluar dari Gedung Resmob Polda Metro Jaya sekira pukul 10.00 WIB. Ananda Badudu didampingi Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid. (Fahdi Fahlevi)

"Saya salah satu orang yang beruntung punya privilege untuk bisa segera dibebaskan," ujar Ananda.

Baca: Akhirnya Surya Paloh Angkat Bicara Soal Video Viral Dirinya dan AHY Dicuekin Megawati

Sementara itu, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, polisi akan mengirimkan somasi dalam satu hingga dua hari ke depan.

Baca: Serunya ILC, Johnson Panjaitan Tegur Karni Ilyas hingga Sebut 2 Mahasiswa Tewas saat Demo Pembunuhan

Polisi masih memberi kesempatan pada Ananda untuk mengklarifikasi pernyataannya di hadapan media.

"Kami akan mengirimkan somasi ke Ananda Badudu. Apa yang dia nyatakan ke media, silahkan bantah. Jangan memberikan pernyataan dan kabur," kata Rovan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).

Rovan mengungkapkan, polisi mempunyai bukti rekaman CCTV untuk menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang diproses secara tidak etis saat pemeriksaan Ananda.

Siapa Ananda Badudu?

Dilansir dari Kompas.com, Ananda Badudu dikenal publik sebagai salah satu vokalis dari duo folk Banda Neira.

Bersama Rara Sekar, kakak penyanyi Isyana Sarasvati, Ananda membentuk Banda Neira pada 2012.

Ananda dan Rara sukses menghipnotis pecinta musik Indonesia lewat lagu-lagu mereka.

Sebut saja "Di Atas Kapal Kertas”, “Ke Entar Berantah", "Kau Keluhkan", hingga "Rindu" yang merupakan musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo.

Pada April 2013, Ananda dan Rara menelurkan album perdana mereka yang diberi judul Berjalan Lebih Jauh.

Namun, setelah empat tahun mewarnai belantika musik Tanah Air, Banda Neira memutuskan bubar.

Spesifikasi Lengkap Samsung A30s yang Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya

Daftar di Partai Golkar, Harmil Mattotorang Isyaratkan Gandeng Ipar Hatta Rahman

Santri Asal DDI Kaballangan Pinrang ke Nasional Setelah Juara Lomba Lari 400 M

Eks wartawan Tempo

Sebelum berkarier sebagai musisi lewat Banda Neira, Ananda Badudu pernah bekerja di Tempo.

Ia menjadi wartawan Tempo sejak 2011.

Alumnus jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan angkatan 2006 ini sempat mengambil cuti untuk menyelesaikan album kedua Banda Neira.

Setelah kembali meneruskan profesinya sebagai jurnalis untuk beberapa waktu, pada Juni 2016, Ananda mengundurkan diri dari Tempo.

Ananda Badudu yang lahir pada 26 Desember 1987 silam ternyata merupakan cucu dari ahli bahasa Jusuf Sjarif Badudu atau JS Badudu.

Dilansir dari Wikipedia, JS Badudu dikenal sejak menjadi pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979 dan dilanjutkan pada 1985-1986.

Dalam acara tersebut JS Badudu pernah melontarkan kritik terhadap keberbahasaan Presiden Republik Indonesia Soeharto ketika itu.

Ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum.

Ananda Badudu diketahui pernah menjadi penulis di VICE Indonesia.

Dari akun Twitter VICE Indonesia, diketahui bahwa Ananda bekerja di sana selama kurang lebih satu tahun.

"Selama menjadi jurnalis VICE Indonesia (2018-2019), @anandabadudu konsisten menjaga integritas, profesionalitas, dan selalu berpihak pada kemanusiaan.

Redaksi menilai dukungannya bagi aksi mahasiswa meneguhkan komitmen pribadi yang sudah teruji itu. #BebaskanAnandaBadudu," tulis VICE.

Data Diri:

Nama: Ananda Badudu

Instagram: @anandabadudu

Twitter: @anandabadudu

Profesi: Musisi

Lahir: 26 Desember 1987

Kakek: Jusuf Sjarif Badudu

Lagu Bersama Banda Neira:

Sampai Jadi Debu 2016

Hujan di Mimpi 2013

Matahari Pagi 2016

Mewangi 2016

Sebagai Kawan 2016

Langit Dan Laut 2016

Pangeran Kecil 2016

Esok Pasti Jumpa 2013

Pelukis Langit 2016

Di Beranda 2013

Utarakan 2016

Tini Dan Yanti 2016

Benderang 2016

Kisah Tanpa Cerita 2013

Berjalan Lebih Jauh 2013

Diatas Kapal kertas 2013

Re: Langit Dan Laut 2016

Ke Entah Berantah 2013

Derai derai Cemara

Biru (Menampilkan Layur) 2016

Bunga 2016

Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti 2016

Senja di Jakarta 2013

Derai-Derai Cemara (1949) Musikalisasi Puisi Chairil Anwar 2016

Mawar 2013

Rindu (Musikalisasi Puisi Subagio Sastrowardoyo) 2013

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanggapi Somasi Polda, Ananda Badudu: Saya Tidak Akan Lari, Saya Bukan Pinokio

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved