Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Desa Kelas Pengantin Sehat di Mamasa, Ini Tujuannya

Lounching desa kelas pengantin sehat berlangsung di Kantor Desa Balla Satanetean, Rabu (2/10/2019) siang tadi.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Sudirman
Semuel/Tribun Mamasa
Bupati Mamasa Ramlan Badawi resmikan Desa Balla Satanetean jadi desa kelas pengantin sehat 

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Bupati Mamasa Ramlan Badawi, menetapkan Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, jadi desa kelas pengantin sehat.

Lounching desa kelas pengantin sehat berlangsung di Kantor Desa Balla Satanetean, Rabu (2/10/2019) siang tadi.

Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengatakan, penetapan Desa Balla Satanetean sebagai desa kelas pengantin sehat sebagai upaya intervensi penyakit stunting.

Tahapan Peleburan OPD Pemprov Sulsel Mandek di Kemendagri RI, Terancam Batal?

Luna Maya Ternyata Aslinya Gini, Alasan Reino Barack Putuskan & Milih Syahrini ke Ariel Juga Gitu

Gubernur Sulsel Minta Permudah Sekolah Korban Kerusuhan Wamena di Kampung

Ia menyebutkan, di Sulawesi Barat, Kabupaten Mamasa urutan kedua stelah Polewali Mandar terbesar penderita penyakit stunting.

Dengan demikian, kelas pengantin sehat ini diharapkan dapat menjadi wadah menyelesaikan masalah stunting di Mamasa.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Mamasa, Hajai S Tanga menjelaskan, program kelas pengantin sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan calon pengantin dan wanita usia subur, tentang kehamilan yang sehat dan aman.

Selain itu, sebagai wadah memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang kesehatan ibu menjelang persalinan.

Lebih dari itu, kelas pengantin ini bertujuan mengubah pola intervensi kesehatan calon ibu hamil.

Permintaan Mobil Menurun, Segmen LCGC di Sulsel Terkoreksi

ACT Buka Posko Layanan Untuk Pengungsi Papua di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Palopo Raih Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2019

Bahwa lanjut dia, pada pola pengantin sebelumnya, intervensi kesehatan bagi ibu hamil dilakukan setelah lima bulan masa kandungan.

Sehingga melalui kelas ini, intervensi kesehatan ibu hamil dapat sedini mungkin dilakukan.

"Jadi melalui kelas ini, kita lakukan tes kehamilan bagi pengantin. Sehingga jika positif hamil, maka kita lakukan intervensi kesehatan," jelas Hajai.

Melalui kelas pengantin itu, Hajai berharap kesadaran warga khususnya calon pengantin untuk melakukan tes kesehatan sebelum menikah.

"Kita punya mau ini berdasarkan kesadaran, bukan diwajibkan," ujarnya.

Louncing kelas pengantin sehat di tempatkan di Desa Balla Satanetean, dengan alasan desa tersebut termasuk lokus penanganan stunting tahun 2020.

Selain itu, juga karena Desa Balla Satanetean dianggap sebagai desa yang sangat peduli dengan masalah kesehatan.

Kepala Desa Balla Satanetean, Yusuf R Demmandulu menyebutkan, untuk kelas pertama calon pengantin yang sudah didaftarkan sebanyak 20 calon yakni 20 laki-laki dan 20 perempuan.

Laporan wartawan @sammy_rexta

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved