Warga di Pallengu Jeneponto Mulai Alami Krisis Air Bersih
Pasalnya pasokan air bersih yang mulai berkurang, sebagai akibat dari kemarau panjang yang melanda kabupaten Jeneponto.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Warga di sejumlah desa dan kelurahan di beberapa kecamatan di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan mulai khawatir ketersediaan air bersih, Selasa (1/10/2019) siang.
Pasalnya pasokan air bersih yang mulai berkurang, sebagai akibat dari kemarau panjang yang melanda kabupaten Jeneponto.
Benarkah Persib Bandung Sudah Menyerah di Liga 1 2019? Robert Alberts Cari Pemain Tuk Musim Depan
PKS Siapkan 3 Kadernya Jadi Bupati Maros, Siapa Dia?
Tanpa Kapten Gaslut Luwu Utara Pincang di Putaran Kedua Liga 3
Bukan Lagi Anggota DPR, Eva Kusuma Sundari Kosongkan Ruangan, Ini Nasibnya Selanjutnya, dan Profil
Muhammad Yunus Yosfiah Orang Pertama Larang Pemutaran Film Pengkhianatan G30S/PKI, Ini Profilnya
Seperti yang terjadi di Kelurhan Pallengu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Seorang warga Palleng Husain Rani mengatakan sudah beberapa Minggu belakangan ini, Ia sulit mendapatkan pasokan air bersih.
" Sudah beberapa pekan ini kami mulai sulit mendapatkan air bersih," kata Husain.
Menurut dia, jika kondisi ini terus seperti ini, maka dirinya khawatir akan membuat warga mengkonsumsi air yang tidak layak dikonsumsi.
Iapun berharap pemerintah dapat segera menindak lanjuti keluhan warga ini.
" Kami meminta pemerintah untuk bisa melihat persoalan ini. Saat ini yang kami butuhkan adalah penyaluran air bersih,” pungkasnya.
Diketahui di kelurahan Pallengu itu adalah kampung wakil bupati Jeneponto juga beberapa anggota DPRD seperti Khadafi (Partai Gerindra), Didis Suryadi (Partai Hanura) dan H Bata (PKS).
Anggota DPRD Jeneponto Didis Suryadi saat dikonfirmasi mengatakan BPBD Jeneponto harus lebih maksimal dalam penyaluran air bersih dibeberapa wilayah di Jeneponto termasuk di kelurahan Pallengu.
"Saya harap BPBD Jeneponto lebih maksimal dalam penyaluran air bersih, saya sudah surati dan juga saya hubungi," tegasnya.
Sebelumnya, Kasi kedaruratan BPBD Jeneponto Mus Mulyadi mengatakan iklim dibeberapa kecamatan di Butta Turatea dibawah normal.

Hal tersebut berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG untuk wilayah Jeneponto.
"Sesuai surat prakiraan cuaca dari BMKG untuk wilayah Jeneponto kondisi iklim dibeberapa wilayah kecamatan itu dibawah normal sampai bulan Oktober," kata Mus Mulyadi
Iapun meminta kepala desa atau kelurahan melaporkan kondisi di wilayahnya jika krisis air bersih.