Kunjungi Radio Banua Malaqbi Mamuju, Direktur BPIP Bahas Pentingnya Pancasila di Ruang Publik
Aris menyambangi RBFM bersama Direktur Informatika, Komunikasi Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wiryanta.
Penulis: Nurhadi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Aris Heru Utomo, mengunjungi kantor Radio Banua Malaqbi (RBFM) di kantor Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian di Abd Malik Pattana Endeng, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (30/9/2019) kemarin.
Aris menyambangi RBFM bersama Direktur Informatika, Komunikasi Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wiryanta.
Minus Demokrat, Fahruddin Rangga Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel
Giggles and Grins Berikan Layanan Sensory Class untuk Bayi, Apakah Itu? Ini Penjelasannya
Link Download Game Call Of Duty Mobile, Smartphone Lawas Ikut Kebagian, Cek Spesifikasinya di Sini
Kapolda Sulsel Makan Siang Bersama Kerukunan Warga Maluku dan Papua, Bahas Ini
Tergiur Pakaian Seksi, Pria ini Bersetubuh dengan Adik Ipar Lalu Dibayar, ini Kronologi
Dalam kunjungan tersebut, dilakukan dialog yang disiarkan langsung dalam program Menyapa Pendengar Lewat Angkasa (Marasa) RBFM mengenai pentingnya kehadiranl Pancasila di ruang publik dipandu oleh penyiar RBFM Imelda.
"Setelah selama dua dekade pasca reformasi 1998 Pancasila tidak menggema di ruang publik, masyarakat dihadapkan pada tantangan akan kehadiran ideologi lain yang berkeinginan menggantikan ideologi Pancasila,"kata Aris Heru Utomo, dalam rilisnya ke Tribun-Timur.com, Selasa (1/10/2019).
Selain ideologi-ideologi yang sudah sejak awal mencoba mereduksi peran Pancasila, kata dia, terdapat ideologi transnasional lainnya yang ingin menggantikan ideologi Pancasila.
"Secara terstruktur, sistimatis dan masif, ideologi transnasional tersebut merasuk ke elemen-elemen masyarakat, terutama ke dunia pendidikan." ujar Aris.
“Disini Pemerintah melihat peran pentingnya suatu institusi yang berperan merumuskan, membantu presiden merumuskan kebijakan untuk sosialisasi ideologi Pancasila. Untuk itu, melalui Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018 tanggal 28 Februari 2018 dibentuklah BPIP, " ujar Aris lebih lanjut.
Aris kemudian mengulas rencana BPIP menyusun Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP) dan peta jalan pembinaan ideologi Pancasila sebagai produk BPIP yang ditunggu masyarakat. Masyarakat ingin mengetahui bagaimana BPIP akan mendoktrinkan Pancasila ke depannya.

"Tantangan membumikan kembali Pancasila bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini BPIP, tidak bisa bekerja sendiri. BPIP dalam melaksanakan tugasnya melakukan kerjasama dan gotong royong membumikan Pancasila dengan seluruh Kementerian/Lembaga serta elemen masyarakat lainnya seperto tokoh-tokoh masyarakat atau komunitas,"demikian ditambahkan Aris.
Sementara itu Wiryanta dari Kemenkoninfo menjelaskan mengenai program "Pendekar Pancasila" yang merupakan pendidikan karakter nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.
"Melalui program ini diharapkan akan semakin banyak generasi Pancasila yang memahami Pancasila dan siap menjadi agen-agen perubahan dalam membangun Indonesia yang maju, adil dan makmur,"tuturnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: