Kado Ultah? Lihat Tanggal Lahir dan Pelantikan Puan Maharani, Sufmi, Cak Imin, Rachmat Gobel di DPR
Kado ultah? Lihat tanggal lahir Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Muhaimin Iskandar, Rachmat Gobel
TRIBUN-TIMUR.COM - Kado ultah? Lihat tanggal lahir Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Muhaimin Iskandar, Rachmat Gobel dengan hari pelantikan.
Puan Maharani dilantik jadi Ketua DPR dekat hari ulang tahunnya, begitu juga dengan Sufmi Dasco Ahmad, Cak Imin, dan Rachmat Gobel.
Politisi PDI Perjuangan atau PDIP sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani resmi menjabat Ketua DPR RI periode masa jabatan tahun 2019 hingga 2024.
Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan nonaktif itu dilantik di ruang rapat paripurna II, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) malam atau beberapa jam setelah pelantikan 575 anggota DPR RI.
Sosok Puan Maharani memecahkan rekor sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI.
Sebagai pembanding, ibunya, Megawati Soekarnoputri merupakan perempuan pertama yang menjabat Presiden RI.
Menjabat Ketua DPR RI, Puan Maharani akan didampingi 4 wakil ketua dari 4 partai politik berbeda berdasarkan urutan peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019.
PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 mendapat jatah Ketua DPR, sedangkan 4 kursi wakil ketua dipegang Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, dan Partai Nasdem.
Wakil Ketua DPR RI dari Partai Golkar adalah Azis Syamsuddin, Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra adalah Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR dari PKB adalah Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua DPR RI dari Partai Nasdem adalah Rachmat Gobel.
Bak Kado Ulang Tahun
Selain satu-satunya perempuan di jajaran pimpinan, Puan Maharani menjadi yang termuda di antara kelimanya.
Puan Maharani kini berusia 46 tahun, lahir di Jakarta, 6 September 1973.
Azis Syamsuddin berusia 49 tahun, lahir di Jakarta, 31 Juli 1970.
Sufmi Dasco Ahmad berusia 48 tahun, lahir di Bandung, 7 Oktober 1967.
Muhaimin Iskandar berusia 53 tahun, lahir di Jombang, 24 September 1966.
Rachmat Gobel berusia 57 tahun, lahir di Jakarta, 3 September 1962.
Data di atas menunjukkan jika 3 pimpinan lahir pada bulan yang sama, yakni September.
Lalu, seorang di antaranya lahir pada bulan berdekatan.
Itu artinya, mereka dilantik sebagai pimpinan DPR di hari berdekatan ulang tahunnya.
Ini kado ulang tahun?
Puan Maharani dilantik selang 25 hari setelah perayaan ulang tahun ke-46.
Sufmi Dasco Ahmad dilantik selang 6 hari sebelum perayaan ulang tahun ke-48.
Muhaimin Iskandar dilantik selang 7 hari setelah setelah perayaan ulang tahun ke-53.
Rachmat Gobel dilantik selang 28 hari setelah setelah perayaan ulang tahun ke-57.
Puan Maharani Peraih Suara Terbanyak
Puan Maharani merupakan sosok peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 di antara 575 legislator terpilih.
Suaranya yang diraup dari daerah pemilihan Jawa Tengah V (Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukaharjo, dan Kota Solo) itu mencapai 404.034.
Sudah 3 kali Puan Maharani terpilih menjadi anggota DPR RI dan setia di Dapil Jawa Tengah V.
Pada Pemilu 2009, dia menjadi peraih suara terbanyak kedua di tingkat nasional yaitu 242.504 suara.
Pada Pemilu 2014, dia menjadi peraih suara terbanyak kedua lagi, namun angkanya meningkat menjadi 369.927 suara.
Saat duduk sebagai anggota DPR periode tahun 2009 - 2014, Puan Maharani menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI.
Lalu, pada periode tahun 2014 - 2019, dia tak lama duduk di DPR sebab diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Kerja.
Di antara 3 bersaudara tiri, hanya Puan Maharani yang menjadi legislator dan duduk di kabinet.
Sosok Puan Maharani dari Kecil hingga Dewasa
Saat masa kanak-kanak, Puan Maharani menjalani kehidupan secara normal walaupun sebagai cucu dari sang Proklamator Bung Karno.
Persinggungan pertama Puan Maharani dengan politik adalah saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) ketika ibunya Megawati Soekarnoputri mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Di kala itu Megawati Soekarnoputri mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak ke masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan langsung ibunya dalam kegiatan politik.
Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya dikonfrontir langsung oleh utusan penguasa yang melarang ia masuk dalam struktur PDI.
Di situ Puan Maharani belajar bagaimana secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh pada perjuangan.
Masa kuliah Puan Maharani di Jurusan Komunikasi Massa, Fisip Universitas Indonesia berlangsung normal seperti mahasiswi lainnya.
Puan Maharani juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan dunia jurnalistik seperti mencari narasumber dan kesibukan di kantor menjelang naik cetak.
Setelah itu, Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI Perjuangan.
Begitu juga saat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumah Kebagusan, Puan Maharani ada di situ mendengar berbagai pembicaraan mereka termasuk membantu di dapur umum.
Waktu terus bergulir dan Puan Maharani selain turut menjalankan usaha keluarga juga terus mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam berbagai acara politik, termasuk saat lahirnya PDI Perjuangan.
Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia merasa belum waktunya karena kedua anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.
Suami dan "Pabrik Uang" atau Kerajaan Bisnisnya
Puan Maharani merupakan ibu dari 2 anak, yakni Praba Diwangkara Caraka Putra Soma dan Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, sekaligus suami dari Hapsoro Sukmonohadi atau lebih populer dikenal Happy Hapsoro.

Dia adalah putra pengusaha property dan jasa forwarding Bambang Sukmonohadi.
Perusahaan milik besan Megawati Soekarnoputri itulah yang membangun kondominium di kawasan bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat, bernama Blossom Residence.
Kedekatannya dengan kekuasaan membuat Bambang Sukmonohadi dan Happy Hapsoro pernah terkait dengan proyek pengadaan jet tempur Sukhoi asal Rusia.
Proyek tersebut pun sempat diributkan di DPR RI.
Happy Hapsoro juga menggeluti bisnis minyak dan gas bumi serta memiliki perusahaan bernama Odira Energy Persada.
Pada perusahaan itu, dia menduduki kursi komisaris.
Perusahaan lain dikelola ayah dari Diah POP Hapsari dan Praba DCK Soma adalah operator hotel jaringan merek Red Planet, PT Red Planet Indonesia Tbk dan PT Pusako Tarinka Tbk.
Pada perusahaan itu, dia menduduki kursi presiden komisaris.

Data dari Reuters, Happy juga pernah menduduki kursi Presiden Direktur PT Odira Energy Buana, Komisaris PT Prima Utama Mandiri, Direktur PT Vetira Prima Perkasa, Presiden Komisaris PT Rukun Raharja Tbk (penyedia jasa pelabuhan, operator pelabuhan di Bitung, penyuplai gas ke PLN, dan saham).
Juga Komisaris PT Meteor Mitra Mandiri, Direktur PT Pink Sport Indonesia, dan Presiden Komisaris PT Triguna Internusa Pratama (anak usaha PT Rukun Raharja Tbk).
PT Rukun Raharja Tbk sempat menjadi sorotan investor.
Karena dekat dengan pemerintahan saat ini, harga sahamnya naik hampir 3 kali lipat.(*)