Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Bukan Lagi Anggota DPR, Eva Kusuma Sundari Kosongkan Ruangan, Ini Nasibnya Selanjutnya, dan Profil

Eva mengaku sudah membereskan ruangannya di gedung DPR. Ia pun sudah mengabadikan foto kenang-kenangan bersama para staf di depan ruangan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Politisi Senayan dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari 

Dilansir dari wikipedia, Eva Kusuma Sundari (lahir di Nganjuk, 8 Oktober 1965; umur 53 tahun) adalah anggota DPR RI periode 2014–2019 dari PDI Perjuangan mewakili Jawa Timur.

Eva adalah politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan mantan Anggota DPR-RI (2005-2014).

Eva memulai kariernya sebagai seorang dosen dan peneliti ekonomi di Universitas Airlangga.

Eva juga pernah menjadi konsultan di Asia Foundation (2003-2005).

Pada tahun 2005, Eva kemudian bergabung menjadi kader PDIP dan mencalonkan diri menjadi calon legislatif pada Pemilu Legislatif 2004 dan terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2004-2009.

Pada periode 2009-2014, Ia pernah ditugaskan di Komisi III yang menangani Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Eva dikenal sebagai anggota yang kritis meski terlalu memihak PDI Perjuangan.

Eva Kusuma kembali dicalonkan sebagai anggota DPR periode 2014–2019 untuk Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Selain itu Eva juga adalah seorang anggota Subud.

Saat ini, ia menjabat anggota DPR Komisi XI - Keuangan, Perencanaan Pembangunan, Perbankan.

Perjalanan Politik

Sepulang dari menyelesaikan pendidikannya, Eva memulai karier politiknya dengan menjadi aktivis dan bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat, Asia Foundation pada tahun 2003.

Eva mempunyai perhatian khusus terhadap transparansi pada proses penganggaran.

Pada tahun 2005, Eva kemudian menjadi Anggota dari Steering Committee untuk Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (SEKNAS FITRA).

Walaupun kedua orang tua dari Eva adalah kader dan aktivis dari Partai Golongan Karya (Golkar), Eva memutuskan untuk menjadi kader dari PDIP.

Pada Pileg 2004, Eva mencalonkan diri menjadi calon legislatif.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved