Tribun Wiki
Rio Haryanto Berjuang di Race 1 GT World Challenge Asia 2019 Shanghai, Ini Profil dan Prestasinya
Namun duet pebalap Indonesia dari tim T2 Motorsports itu, menyatakan kekecewaan atas hasil dalam ajang tersebut.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Sejak tahun 2010 pasca menjuarai Formula BMW Asia Pacific, Rio Haryanto mendaftar sebagai pembalap profesional di Akademi Balap Virgin Racing.
Ia satu-satunya pembalap Asia di akademi tersebut dan mendapat kesempatan menjadi Test Driver sekaligus pembalap cadangan Virgin Racing hingga tahun 2012.
Tahun 2012 Virgin Racing berganti nama menjadi Marussia F1 Team setelah dibeli Ferrari Driver Academy dan Rio turut menjadi siswa di akademi itu pula, dan pada tahun 2014 Rio menjadi Test Driver cadangan Marussia F1 Team menggantikan Jules Bianchi yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Suzuka
Rio Haryanto berlaga di ajang Formula 1 atau Formula Satu membela Tim Manor Racing F1 (dahulu Marussia F1 Team) pada tahun 2016 setelah meraih hasil terbaiknya di GP2 pada tahun 2015 dengan menempati peringkat keempat.
Rio membutuhkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp226 Miliar untuk dapat mengikuti kejuaraan F1 di bawah Tim Manor Racing.
Sebelumnya, PT. Pertamina yang telah mensponsori Rio di ajang GP2, berjanji akan memberikan dana sebesar 5 juta Euro.
Untuk melengkapi kebutuhan dana yang juga harus berkejaran dengan tenggat pelunasan ke Tim Manor Racing, Rio dan manajemennya telah meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kemenpora serta berbagai pihak.
Setelah menanti keputusan panjang, pada tanggal 18 Februari 2016, Tim Manor Racing secara resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalap kedua mereka yang akan mengikuti kejuaraan F1 musim 2016 menemani pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein selama separuh musim.
Rio Haryanto pun akhirnya harus diganti oleh pembalap Prancis Esteban Ocon mulai bulan Agustus 2016 menjelang balapan di Belgia karena baru melunasi 8 juta Euro saja, kurang dari dana yang wajib dibayarkan oleh pihak Manor Racing.
Ketika perusahaan induk dari tim bangkrut, Haryanto adalah satu-satunya pembalap dari tim yang tidak berlaga di musim 2017, dengan Ocon dan Pascal Wehrlein masing-masing pindah ke Force India dan Sauber.
Balap Ketahanan
Rio mengikuti ajang SIC888 Race yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai pada tahun 2018.
Bersama juara Audi R8 LMS Cup 2018 Andrew Haryanto, dan Anderson Tanoto, ketiganya mengendarai Audi R8 GT4 serta mampu menyelesaikan lomba yang berlangsung selama 6 jam itu di peringkat 5.
Data Diri:
Nama: Rio Haryanto
Instagram: @rharyantoracing
Lahir: 22 Januari 1993
Tempat Lahir: Surakarta, Indonesia
Orangtua:
Sinyo Haryanto (Ayah)
Indah Pennywati (Ibu)
Saudara kandung: Ryan Haryanto
Roy Haryanto
Ricky Haryanto
Tinggi: 1,7 m
Pendidikan: FTMS Global Academy Singapore
Penghargaan: Indonesia KCA untuk Atlet Favorit
Indonesia KCA untuk Penghargaan Big Inspiration
Karier dalam ajang Formula Satu:
Kebangsaan: Indonesia
Tahun aktif: 2016
Tim: MRT
Nomor mobil: 88
Jumlah lomba: 12 (12 start)
Total poin: 0
Lomba pertama: Grand Prix Australia 2016
Lomba terakhir: Grand Prix Jerman 2016
Klasemen 2016: Posisi ke-24 (0 poin)
Ringkasan karier
2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
2008 - Juara Nasional Go-kart
2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009
2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin
2010 - F1 Test, Virgin VR-01
2015 - GP2 Series: ke-5,132 poin
2016 - F1 Driver, Manor Racing Team
Sumber berita: https://bola.kompas.com/read/2019/09/28/10391668/kecewa-hasil-race-1-rio-haryanto-david-tjipto-ingin-bangkit-di-race-2?page=all
Foto: Instagram