Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Rio Haryanto Berjuang di Race 1 GT World Challenge Asia 2019 Shanghai, Ini Profil dan Prestasinya

Namun duet pebalap Indonesia dari tim T2 Motorsports itu, menyatakan kekecewaan atas hasil dalam ajang tersebut.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
instagram.com
Rio Haryanto 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Rio Haryanto terus mengembangkan eksistensi dalam bidang digelutinya.

Ia bersama David Tjiptobiantoro yang juga pebalap Indonesia berlaga di race 1 ajang Blancpain GT World Challenge Asia 2019 ronde VI.

Namun duet pebalap Indonesia dari tim T2 Motorsports itu, menyatakan kekecewaan atas hasil dalam ajang tersebut.

Meski demikian, keduanya bertekad bangkit dan memberikan hasil terbaik di race 2.

Dilansir dari Kompas.com, Rio dan David meraih posisi ke-15 hasil balapan keseluruhan dan ketujuh untuk kelas GT3PA pada race 1 ajang Blancpain GT World Challenge Asia ronde VI di Sirkuit Shanghai, China, Jumat (27/9/2019) sore.

Pada balapan hari pertama itu, David sempat ditabrak pebalap lain saat sudah berada di posisi 10 balapan keseluruhan dan posisi keempat untuk kelas GT3PA.

Akibatnya, posisinya melorot ke posisi ke-19 balapan keseluruhan.

"Awalnya fight untuk posisi 3-4, tetapi pebalap di posisi ke-5 nyundul dari belakang," kata David kepada Kompas.com.

David mengaku merosotnya posisi memengaruhi performanya. Namun, ia menilai kejadian tersebut merupakan risiko balapan.

Hal serupa juga dilontarkan Rio.

Menurut dia, mendongkrak posisi setelah tabrakan cukup menyulitkan upaya untuk meraih hasil maksimal.

Pasalnya, persaingan antarpebalap di ajang Blancpain GT World Challenge Asia 2019 ini cukup ketat. Akibat ditabrak pebalap lain, David sempat kehilangan waktu sekitar 30 detik.

"Perbedaan waktu antarpebalap tidak banyak. Untuk mengejar ketinggalan sangat berat. Jadi, untuk naik lagi sangat sulit sekali karena kami sudah kehilangan 30 detik," kata Rio.

Pada race 1, Rio menjadi pebalap kedua yang tampil. Meski memulai balapan di posisi ke-19, Rio pada akhirnya berperan besar mendongrak posisi timnya pada akhir balapan.

Sementara itu, Team Principal T2 Motorsports, Irmawan Poedjoadi, mengatakan, kejadian di race 1 sangat tidak disangka.

Namun, seperti pendapat dua pebalapnya, Irmawan menilai hal tersebut sangat lumrah terjadi di balapan.

"Tentunya untuk race 2 kami akan lebih konsentrasi dalam mencari poin yang lebih baik," ucap Irmawan.

GT World Challenge Asia 2019 ronde VI di Sirkuit Shanghai akan kembali berlanjut untuk race 2, Sabtu (28/9/2019).

Balapan akan dimulai sekitar pukul 11.55 waktu setempat atau pukul 10.55 WIB. Untuk race 2, Rio akan menjadi pebalap yang tampil lebih dulu.

Siapa Rio Haryanto?

Dilansir dari wikipedia, Rio Haryanto lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993.

Ia merupakan seorang pembalap berkebangsaan Indonesia yang pernah membalap di ajang Formula Satu bersama tim Manor Racing pada musim 2016.

Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level Seri GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar.

Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula Satu.

Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula Satu pada masa depan.

Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang Seri GP3 bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS).

Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Gokart kelas kadet.

Pada tanggal 18 Februari 2016, Manor Racing selaku tim balap F1, resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalapnya untuk musim 2016 mendampingi Pascal Wehrlein.

Rio sekaligus menjadi pembalap Indonesia pertama yang berkiprah di ajang bergengsi tersebut.

Pada bulan Agustus, Manor mengganti Rio Haryanto dengan pembalap tim junior Mercedes AMG Petronas dan Renault F1 Esteban Ocon untuk mendampingi Pascal Wehrlein untuk race ke 13 sampai akhir musim.

Posisi Haryanto sekarang adalah sebagai test driver dan pembalap cadangan bagi Manor.

Karier

GP2 Series

Rio membalap pertama kali di seri ini pada 2012 bersama Carlin GP2 Team.

Pada tahun itu juga, Rio juga berkesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Marussia F1 Team sebanyak 79 lap ada sebuah uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Hasil itu membawa Rio menjadi orang Indonesia pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA superlisence, merupakan syarat yang wajib dimiliki calon pembalap F1.

Pada tahun 2013, Rio memutuskan bergabung dengan Addax Team, namun sayangnya Rio mendapatkan hasil yang buruk dengan hanya mampu mendapat poin pada 4 balapan.

Meskipun demikian, ia sempat meraih podium pertamanya dengan menempati peringkat 2 pada sprint race yang berlangsung di Silverstone, Inggris.

Kecewa akan performa mobil dan mekanik, Rio memutuskan pindah ke Caterham untuk musim 2014 setelah mencatatkan hasil yang memuaskan pada tes di Abu Dhabi.

Ia berpasangan dengan Alexander Rossi dari Amerika Serikat.

Di musim 2015, dia bergabung dengan tim Campos Racing.

Setelah mengambil podium ke 2 di Feature Race dalam seri bahrain, Rio mengambil kemenangan pertama di GP2 pada Sprint Race keesokan harinya.

Dia meraih kemenangan kedua dalam seri sprint race Austria meskipun sayap depan mobilnya telah rusak.

Rio juga mendapatkan kesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Manor pada sesi tes pascamusim yang diadakan Pirelli pada bulan Desember sebanyak 55 lap dengan catatan waktu terbaik 1:49.593 dan berada pada peringkat 15 dari 16 peserta.

Test Driver Manor

Sejak tahun 2010 pasca menjuarai Formula BMW Asia Pacific, Rio Haryanto mendaftar sebagai pembalap profesional di Akademi Balap Virgin Racing.

Ia satu-satunya pembalap Asia di akademi tersebut dan mendapat kesempatan menjadi Test Driver sekaligus pembalap cadangan Virgin Racing hingga tahun 2012.

Tahun 2012 Virgin Racing berganti nama menjadi Marussia F1 Team setelah dibeli Ferrari Driver Academy dan Rio turut menjadi siswa di akademi itu pula, dan pada tahun 2014 Rio menjadi Test Driver cadangan Marussia F1 Team menggantikan Jules Bianchi yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Suzuka

Rio Haryanto berlaga di ajang Formula 1 atau Formula Satu membela Tim Manor Racing F1 (dahulu Marussia F1 Team) pada tahun 2016 setelah meraih hasil terbaiknya di GP2 pada tahun 2015 dengan menempati peringkat keempat.

Rio membutuhkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp226 Miliar untuk dapat mengikuti kejuaraan F1 di bawah Tim Manor Racing.

Sebelumnya, PT. Pertamina yang telah mensponsori Rio di ajang GP2, berjanji akan memberikan dana sebesar 5 juta Euro.

Untuk melengkapi kebutuhan dana yang juga harus berkejaran dengan tenggat pelunasan ke Tim Manor Racing, Rio dan manajemennya telah meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kemenpora serta berbagai pihak.

Setelah menanti keputusan panjang, pada tanggal 18 Februari 2016, Tim Manor Racing secara resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pembalap kedua mereka yang akan mengikuti kejuaraan F1 musim 2016 menemani pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein selama separuh musim.

Rio Haryanto pun akhirnya harus diganti oleh pembalap Prancis Esteban Ocon mulai bulan Agustus 2016 menjelang balapan di Belgia karena baru melunasi 8 juta Euro saja, kurang dari dana yang wajib dibayarkan oleh pihak Manor Racing.

Ketika perusahaan induk dari tim bangkrut, Haryanto adalah satu-satunya pembalap dari tim yang tidak berlaga di musim 2017, dengan Ocon dan Pascal Wehrlein masing-masing pindah ke Force India dan Sauber.

Balap Ketahanan

Rio mengikuti ajang SIC888 Race yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai pada tahun 2018.

Bersama juara Audi R8 LMS Cup 2018 Andrew Haryanto, dan Anderson Tanoto, ketiganya mengendarai Audi R8 GT4 serta mampu menyelesaikan lomba yang berlangsung selama 6 jam itu di peringkat 5.

Data Diri:

Nama: Rio Haryanto

Instagram: @rharyantoracing

Lahir: 22 Januari 1993

Tempat Lahir: Surakarta, Indonesia

Orangtua:

Sinyo Haryanto (Ayah)

Indah Pennywati (Ibu)

Saudara kandung: Ryan Haryanto

Roy Haryanto

Ricky Haryanto

Tinggi: 1,7 m

Pendidikan: FTMS Global Academy Singapore

Penghargaan: Indonesia KCA untuk Atlet Favorit

Indonesia KCA untuk Penghargaan Big Inspiration

Karier dalam ajang Formula Satu:

Kebangsaan: Indonesia

Tahun aktif: 2016

Tim: MRT

Nomor mobil: 88

Jumlah lomba: 12 (12 start)

Total poin: 0

Lomba pertama: Grand Prix Australia 2016

Lomba terakhir: Grand Prix Jerman 2016

Klasemen 2016: Posisi ke-24 (0 poin)

Ringkasan karier

2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet

2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik

2008 - Juara Nasional Go-kart

2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin

2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin

2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009

2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin

2010 - F1 Test, Virgin VR-01

2015 - GP2 Series: ke-5,132 poin

2016 - F1 Driver, Manor Racing Team

Sumber berita: https://bola.kompas.com/read/2019/09/28/10391668/kecewa-hasil-race-1-rio-haryanto-david-tjipto-ingin-bangkit-di-race-2?page=all
Foto: Instagram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved