Legislator PPP Sulsel Desak Pemprov Pastikan Keamanan Warganya di Wamena
Terkait hal tersebut, Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati Zainuddin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel segera melakukan koor
Penulis: Abdul Azis | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kerusuhan yang terjadi di Wamena Papua mengancam keamanan warga Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bahkan 24 warga asal Sulsel tewas akibat kerusuhan tersebut.
3.427 Warga Luwu Utara Terima KIS Tahun 2019 Ini
95 Calon Duta Anti Narkoba Maros Mulai Ikut Seleksi
Lowongan Kerja BUMN Lulusan SMA SMK Sederajat, Gaji di Atas UMK, Buruan Daftar Online, Cek Syarat
NONTON SEKARANG Live Streaming PSS Sleman vs Madura United Live TV Online Vidio.com Akses Di Sini
Empat Warganya Tewas di Wamena, Bupati Enrekang Kunjungi Keluarga Korban di Maiwa
Terkait hal tersebut, Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati Zainuddin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah Wamena.
"Pemprov harus mengintenskan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah setempat. Kalau tidak ada jaminan keselamatan, pemprov harus mengevakuasi warganya di Wamena," kata Wakil Ketua DPW PPP Sulsel ini kepada Tribun di Makassar, Minggu (29/9/2019).
Selain itu, Ketua WPP Sulsel ini juga meminta update data terkait jumlah dan kondisi warga Sulsel yang ada di Wamena.
"Pemprov Sulsel perlu terus mengupdate informasi terkait kondisi warga Sulsel, dan memberikan informasi ke pihak keluarga terkait kondisi sebenarnya yang ada disana," ujarnya.

Andi Etti menambahkan, perantau Sulsel di Wamena banyak berhasil dan berkonstribusi terhadap perekonomian dan pembangunan Sulsel.
"Ini saat pemprov menjamin keselamatan mereka," tegasnya.
Diketahui, selain menewaskan korban, kerusuhan di Wamena membuat sekitar 5.500 warga korban kerusuhan mengungsi di beberapa tempat yang telah disediakan pemerintah seperti di Markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawija.(*)
CEO PSM Makassar Ikut Plogging Run di Pra Event Makassar Half Marathon
Berlari sambil pungut sampah dilakukan sejumlah pelari Makassar, Minggu (29/9/2019).
Mereka memungut sampah di area car free day Jl Sudirman Makassar.
Kapolda Sulbar Gelar Pertemuan dengan Sejumlah Akademisi di Mamuju, Ini yang Dibahas
HUT Ke-64 Lantas Bhayangkara, Polres Pinrang Sabet 3 Penghargaan dari Polda
Pemda dan Baznas Enrekang Siap Fasilitasi Penjemputan Bagi Warganya Korban Rusuh di Wamena Papua
Ibu Nonton Video Remaja Dihajar Geng Motor, Kaget Ternyata Anaknya yang Hilang, Korban Penyekapan
Orange Bike BPBD Maros Sabet Hadiah Sepeda pada Lomba Marumpa Community
Berlari sambil memungut sampah dikenal dengan nama Plogging.
Plogging sendiri saat ini sedang tren, yang dimulai dari Swedia dan mulai menular ke negara negara berkembang, seperti Indonesia.
Plogging Run digelar panitia Run Makassar Half Marathon, sebagai pra event jelang event puncak pada (3/11/2019) nanti.
Selain plogging run, juga digelar plogging walk, pendaftaran Run Makassar Half Marathon serta senam zumba.
CEO PT PSM Munafri Arifuddin turut serta bersama pelari Bosowa Runners.
Munafri mengatakan lari Plogging sangat mulia. "Sebab pelari mendapat sehat, sembari membuat lingkungan menjadi bersih," kata Appi sapaan Munafri.
CEO PT PSM Munafri Arifuddin turut serta bersama pelari Bosowa Runners di area car free day Jl Sudirman Makassar, Minggu (29/9/2019). (Bosowa Runner)
Sebelumnya, pelari melakukan Plogging sembari memungut sampah yang dilalui saat berlari 5 Kilometer di area CFD Sudirman menuju Jl Ahmad Yani, Jl Penghibur, Jl Haji Bau, Jl Dr Ratulangi dan finish di CFD Sudirman kembali.
Kantong sampah yang mereka kumpulkan di plastik disetor ke panitia Run Makassar untuk dipisah berdasarkan jenisnya.(tribun-timur.com)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: