Setelah Mahasiswa, Warga Bentrok dengan Polisi, Petasan Hingga Pasta Gigi Laris di AP Pettarani
Setelah mahasiswa, giliran warga dengan aparat kepolisian yang bentrok di dua titik di Kota Makassar hingga pukul 23.05 WITA, Jumat (27/9/2019)
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
Warga Pampang dan Warga Sukaria yang juga dikabarkan sedang saling serang juga dilaporkan telah mundur dan kembali ke rumahnya.
Pasca rusuh, para Satgas Kebersihan dan petugas Pemadam Kebakaran Kota Makassar pun melakukan aksi bersih-bersih.
Mereka tampak membersihkan bebatuan, kaca beling pasca rusuh di jalur arteri Kota Makassar dari sore hingga malam hari.
Satgas Kebersihan Panakkukang mengenakan baju orange, dan petugas Damkar mengenakan baju biru.
Camat Panakkukang M Thahir Rasyid yang ditemui didepan Kampus Universitas Bosowa Jl Urip Sumoharjo Makassar mengatakan, kehadirannya disini hanya sekedar untuk membersihkan kondisi jalan pasca rusuh.
Ia menyebutkan untuk menormalisir kondisi Jl AP Pertarani, dan Jl Urip Sumoharjo, pihaknya menurunkan 11 Lurah dan 60 Satgas Kebersihan malam itu.
Selain itu, juga diturunkan, armada tiga roda dan truk pengangkut sampah.
"Kita berupaya agar malam ini bisa selesai agar besok warga bisa beraktivitas kembali dengan lancar," katanya.
Salah satu pengendara, Rizal yang ikut menyaksikan kerusuhan di kawasan Fly Over, berharap agar kondisi ini tidak lagi berulang.
Rizal mengatakan kerusuhan ini membuat warga ketakutan melintasi jalan tersebut.
"Okelah kalau sekedar demo, tapi kalau lempar batu dan busur bagaimana," ujarnya.
Iapun menambahkan, kiranya pemerintah segera mengambil sikap atas insiden yang banyak merugikan masyarakat ini.
Polisi Salat Magrib di Tengah Jalan
Meski tengah melaksanakan tugas, puluhan personel Kepolisian yang mengawal aksi unjuk rasa tidak lupa dengan menunaikan kewajibanya sebagai seorang ummat muslim.
Di tengah ribuan mahasiswa, mereka tetap menyempatkan waktunya untuk salat magrib secara berjamaah, meskipun dilakukan di badan jalan.