Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Buruk, Zulkifli Hasan Bikin Rahayu Saraswati Ponakan Prabowo Subianto Sakit Hati Karena Doa

Kabar buruk, Ketua Umum PAN dan MPR Zulkifli Hasan bikin Rahayu Saraswati ponakan Prabowo Subianto sakit hati karena doa.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM
Ketua Umum PAN dan MPR RI Zulkifli Hasan dan anggota DPR RI/MPR RI dari Partai Gerindra Rahayu Saraswati. 

Salah satu topik yang dimasukkan ke dalam doanya adalah bagaimana pimpinan MPR dapat fokus pada empat konsensus dasar negara, yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Belakangan, Rahayu Saraswati mendapatkan informasi dari Sekretaris Fraksi Partai Gerindra bahwa Zulkifli Hasan keberatan Rahayu Saraswati menjadi pembaca doa.

"Saya ajukan, jika beliau keberatan karena saya perempuan, silakan anggota legislatif laki-laki Kristiani lain yang bacakan doa yang sudah saya tuliskan. Namun, dengan demikian pun, akhir kabar, doa dihapus dari rundown acara. Doa yang menjadi bagian resmi dari sidang MPR," ucap Rahayu Saraswati.

Sakit Hati

Rahayu Saraswati cukup terkejut dan sakit hati atas pembatalan tersebut.

Terlebih di atas mimbar, Zulkifli rupanya mengambil alih sebagai pembaca doa sidang dengan alasan mempersingkat waktu.

Rahayu Saraswati mengatakan, atas kejadian itu, ia bersama anggota Fraksi Partai Gerindra lainnya memutuskan walk out dari sidang paripurna.

"Saat Indonesia Raya dinyanyikan, air mata tidak tertahankan lagi. Setelah saya jelaskan di medsos grup fraksi, para pimpinan mendukung sikap saya dan dimulai dari Bapak Sufmi Dasco dan Bapak Heri Gunawan, lalu saya, kami jalan keluar sebagai sikap kami pada pemikiran pimpinan sidang," kata Rahayu Saraswati.

Klarifikasi Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan mengklarifikasi polemik soal "pengambilalihan" pembacaan doa.

Dia mengatakan, Fraksi Partai Gerindra memang mengajukan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk membaca doa.

Namun, dalam rapat pimpinan MPR diputuskan bahwa Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menjadi pembaca doa.

"Rapat Pimpinan MPR tanggal 27 September 2019 membahas hal itu dan kemudian memutuskan bahwa yang akan memimpin doa dalam Sidang Paripurna adalah Bapak Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua MPR RI," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis.

Kendati demikian, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani tak setuju Hidayat Nur Wahid memimpin doa.

Ia mengatakan, setelah melalui pembahasan dengan semua pimpinan maka diputuskan pembacaan doa langsung dipimpin oleh Ketua MPR RI.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved