Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Soeharto yang Tenang Hadapi Demo Anarkis, Padahal Ajudan Sudah Siapkan Pistol

Kisah Soeharto yang Tenang Hadapi Demo Anarkis, Padahal Ajudan Sudah Siapkan pistol

Editor: Waode Nurmin
(ARSIP FOTO) KOMPAS / JB SURATNO
Detik-detik Menegangkan Saat Soeharto Hadapi Demonstran Anarkis, Meski Ajudan Sudah Siapkan Pistol 

Terungkap Detik-detik Cara Soeharto Hadapi demonstran Anarkis, Tenang Meski Ajudan Siapkan pistol

TRIBUN-TIMUR.COM - Begini Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Massa Demonstran saat berada di Jerman

Ada sebuah cerita saat Presiden Soeharto berkunjung ke Jerman.

Saat itu, Soeharto dihadapkan dengan adanya demo anarkis.

Cara Soeharto menghadapi peristiwa itu pun terkuak.

Seperti apa?

Baca: Sosok Calon Mantu Cucu Soeharto, Keluarganya Bukan Orang Sembarangan, Ada Hubungan Klan Yasin Limpo

Baca: 3 Alasan Penyebab BJ Habibie Selalu Ditolak Soeharto Bertemu Bahkan Setelah Dia Mengundurkan Diri

Baca: Inilah Sosok Pria yang pernah Dipenjara Soeharto Tapi Dibebaskan BJ Habibie, Video Viral di Medsos

Simak ceritanya berikut ini.

Sebagai seorang pemimpin negara, Soeharto juga tidak bisa melepaskan diri dari hubungan dunia internasional.

Oleh karena itu, Soeharto pun tercatat beberapa kali berkunjung ke negara lain.

Satu di antaranya adalah Jerman.

Meski demikian, kunjungan Soeharto ke Jerman juga tidak bisa dikatakan mulus begitu saja.

 

Presiden Soeharto saat dilantik/disumpah menjadi Presiden.
Presiden Soeharto saat dilantik/disumpah menjadi Presiden. (Hendranto, Pat via Kompas.com)

Sjafrie Sjamsoeddin, mantan pengawal Soeharto mengungkap hal itu di buku "Pak Harto, The Untold Stories".

Dikutip TribunJatim.com, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kunjungan itu terjadi pada tahun 1995 silam.

Tepatnya, pada tanggal 1 April 1995.

Saat itu, Soeharto berniat menghadiri Hannover Fair.

Baca: Sosok Calon Mantu Cucu Soeharto, Keluarganya Bukan Orang Sembarangan, Ada Hubungan Klan Yasin Limpo

Baca: 3 Alasan Penyebab BJ Habibie Selalu Ditolak Soeharto Bertemu Bahkan Setelah Dia Mengundurkan Diri

Baca: Inilah Sosok Pria yang pernah Dipenjara Soeharto Tapi Dibebaskan BJ Habibie, Video Viral di Medsos

Hannover Fair adalah sebuah pameran dagang akbar yang diikuti sekitar 60 negara di dunia.

"Ternyata ada yang tidak menyukai tampilnya Pak Harto di panggung para pemimpin dunia di saat itu," kata Sjafrie Sjamsoeddin.

Alasannya, saat itu sejumlah orang menggelar demonstrasi di Jerman.

Mereka mengangkat beberapa isu yang sedang hangat di Indonesia.

Sjafrie Sjamsoeddin melanjutkan, dia sebenarnya sudah melihat adanya gejala gangguan pada kunjungan Soeharto sejak mereka di Hannover.

Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari adanya beberapa orang Timor Timur yang melompati pagar Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

"Rupanya mereka lantas berkeliling ke sejumlah negara di Eropa," ujar Sjafrie Sjamsoeddin.

Meski demikian, mereka tidak mendapatkan peluang.

Karena pengamanan di Jerman terbilang ketat.

Namun, keesokan harinya Sjafrie Sjamsoeddin melaporkan ke Soeharto terkait indikasi adanya sejumlah LSM internasional yang akan menggelar demonstasi.

"Saya melihat Pak Harto menyimak, tetapi tidak begitu menaruh perhatian secara fisik. Itu menunjukkan bahwa beliau tahu, tetapi tidak mau pikirannya terganggu,"lanjut Sjafrie.

Yang dikhawatirkan pun akhirnya terjadi.

Saat itu, Soeharto beserta rombongannya harus berjalan sejauh 75 meter menuju tangga gedung Museum Wright.

Ketika itu, rombongan tersebut melihat adanya sejumlah orang yang berkerumun.

Mereka seakan tahu ada seorang kepala negara yang akan datang.

Awalnya, Sjafrie Sjamsoeddin menganggap hal itu lazim.

Namun, saat baru sepertiga jarak dilalui, mendadak orang-orang tersebut membuka baju mereka.

Sehingga, terlihat kaus-kaus mereka, dan bertuliskan "Fretilin".

"Ternyata mereka adalah demonstran yang menyamar sebagai kerumunan,"ungkap Sjafrie.

Mereka selanjutnya bertindak mulai anarkis.

Tak hanya mengacungkan poster, mereka juga mulai ada yang melempar telur, kertas, hingga mengibarkan bendera Fretilin.

"Pak, ini ada yang mengganggu,"kata Sjafrie.

Namun, Soeharto meresponnya tenang.

"Jalan saja terus,"kata Sjafrie sambil menirukan ucapan Soeharto.

Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998.
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. (KOMPAS/JB SURATNO)

Baca: Sosok Calon Mantu Cucu Soeharto, Keluarganya Bukan Orang Sembarangan, Ada Hubungan Klan Yasin Limpo

Baca: 3 Alasan Penyebab BJ Habibie Selalu Ditolak Soeharto Bertemu Bahkan Setelah Dia Mengundurkan Diri

Baca: Inilah Sosok Pria yang pernah Dipenjara Soeharto Tapi Dibebaskan BJ Habibie, Video Viral di Medsos

Ajudan Sudah Siapkan Pistol

Saat didemo para demonstran, Soeharto rupanya hanya dikawal oleh tiga pengawal resmi.

Sjafrie Sjamsoeddin sendiri mengaku sudah bersiap mengambil tindakan taktis.

"Kalau tangan saya sampai mereka sentuh, senjata saya harus digunakan,"kata Sjafrie.

Oleh karena itu, tangan kiri Sjafrie Sjamsoeddin pun berusaha memberi batas.

Sedangkan, tangan kanannya sudah berada di sarung pistol.

Beruntung, saat itu dia mendapatkan bantuan dari para wartawan Indonesia yang meliput agenda Soeharto.

"Mereka ikut jadi bumper dan pembuka jalan sehingga lemparan benda-benda itu tidak sampai menjangkau Presiden, dan Ibu Negara yang hanya kami lindungi dengan payung beserta rombongannya," tandas Sjafrie Sjamsoeddin. (Januar Adi Sagita)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Terkuak Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Demo Anarkis di Jerman, Tenang Meski Ajudan Siapkan Pistol, https://jatim.tribunnews.com/2019/09/24/terkuak-cara-soeharto-hadapi-detik-detik-demo-anarkis-di-jerman-tenang-meski-ajudan-siapkan-pistol?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved