Harga Garam di Pangkep Anjlok, Petambak Garam di Labakkang Tumpuk Garam di Kolong Rumah
Harga Garam di Pangkep Anjlok, Petambak Garam di Kecamatan Labakkang Merugi
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
Harga Garam di Pangkep Anjlok, Petambak Garam di Kecamatan Labakkang Merugi
TRIBUNPANGKEP.COM, LABAKKANG-- Harga garam di Kabupaten Pangkep anjlok tahun ini.
Anjloknya harga garam dikeluhkan seluruh petambak garam di Desa Bowongcindea Kecamatan Bungoro dan Kelurahan Bontomanai Kecamatan Labakkang Pangkep.
Di Kecamatan Labakkang, petambak garam di Kelurahan Bontomanai merugi dan hanya menumpuk garamnya di bawah kolong rumah.
Salah seorang warga di Kelurahan Bontomanai, Ahmad mengaku harga garam yang dijual tahun ini menurun drastis dari harga tahun lalu.
Baca: Prakiraan Cuaca Kamis (26/9/2019), Sepanjang Hari Cerah Berawan di Pangkep, Cek Suhunya
Baca: Mantan Sekda Pangkep Incar Kursi Wakil Bupati
Baca: Korban Kerusuhan Wamena, Ibu dan Putrinya Dimakamkan di Pangkep, Ayah dan Keponakan di Enrekang
"Jika tahun lalu harga garam dibeli konsumen dari luar itu dari Rp 85 hingga Rp 100 ribu per karungnya, saat ini hanya dibeli kisaran Rp 10 ribu, Rp 25 ribu hingga Rp 45 ribu saja," ungkapnya, Kamis (26/9/2019).
Karung yang dipakai yakni karung beras setara 50 kg.
Ahmad mengaku, tidak bisa berbuat banyak karena menurutnya pengiriman barang kurang keluar daerah.
"Dua atau setahun lalu itu panen garam di luar daerah gagal jadi mereka berlomba-lomba masuk ke Sulawesi untuk mencari garam. Khususnya di Pangkep," ujarnya.
Makanya, kata Ahmad jika sudah seperti itu harga garam akan naik drastis hingga ratusan ribu per 50 kg nya.
"Kalau sekarang kurangmi yang cari garam ke Pangkep, bahkan hampir sudah tidak ada lagi pengiriman keluar daerah tahun ini," katanya.
Dampak dari semua itu, petambak garam kini harus menyimpan ratusan kilo garam di bawah kolong rumah.
"Terpaksa disimpan di bawah kolong rumah. Tapi ada juga petambak yang simpan di gudang penyimpanan garam. Disimpan sampai ada yang mau beli," jelasnya.
Usai ditampung, kemudian petambak menunggu harga lagi untuk dijual tahun depan.
Petambak garam yang ada di Kelurahan Bontomanai ini sementara panen garam setiap hari.