Sidang Umum Ke 74 PBB
Jalangkote Rasa New York
Acara Pak JK pagi ini diawali pertemuan membahas krisis harga kopi dunia di Ruang Conference 3 Markas Besar PBB.
Penulis: AS Kambie | Editor: Edi Sumardi
Laporan on the spot jurnalis Tribun Timur, AS Kambie dari New York, AS
NEW YORK, TRIBUN-TIMUR.COM - Udara di New York, Amerika Serikat (AS) terasa semakin dingin, Rabu (25/9/2019) pagi.
Kami lebih awal ke Markas Besar PBB dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Acara Pak JK pagi ini diawali pertemuan membahas krisis harga kopi dunia di Ruang Conference 3 Markas Besar PBB.
Hadir di acara ini, antara lain, Presiden Kolumbia Ivan Duque Marquez.
Pak JK memakai stelan jas.
Kami hanya sejenak menyaksikan para pemimpin dunia itu membahas harga kopi.
"Kita ikuti acara membahas krisis harga kopi tapi kita belum ngopi pagi," celetuk Staf Setwapres, Rusmin Nuryadin.
"Iyya, pada peserta tadi juga pada bilang begitu, mana kopinya... Mana kopinya....," timpal Erma Rheindryani, Staf Perutusan Khusus Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York.
Baca: JK Didampingi Puan Maharani Bahas Keuangan Inklusi dengan Utusan Khusus PBB, Ratu Belanda Bangga
Pada pukul 09.15 WS kami sudah berada di Kantor Konsulat Jenderal Indonesia di New York.
Berselang 15 menit kemudian, Pak JK dan rombongan juga sudah datang.
Puluhan pengusaha New York sudah menunggu Pak JK dalam pertemuan dengan "Kadin" New York itu.
Hadir, antara lain, Menko Kemaritiman Luhur Binsar Pandjaitan, Hamid Awaluddin, dan Jubir Wapres Husain Abdullah.
Saat JK berbincang dengan para peserta, sebelum acara dimulai, saya bersama Timboel dari harian Kompas, dan videografer Wapres Rudi Gunawan "balas dendam" di ruang "dapur".
"Ternyata kopinya ada di sini...," kataku.
Baca: Wapres Jusuf Kalla Tampil Beda dengan Batik Merah di Sidang Umum PBB ke-74
Aneka kue tradisional Makassar juga ada, seperti jalangkote dan kue lapis.
"Enak banget ini," kata Jean dari Metro TV.
"Itu Jalangkote," kataku.
Jalangkotenya agak kecil dibanding jalangkote Salahutu, apalagi jalangkote Lasinrang.
Saya kurang tahu kalau Jalangkote Rasa Kejunya Bassitoayya.
Ukurannya lebih mirip Jalangkote yang dijajakan di halaman Masjid Al Markaz Jenderal M Jusuf pada hari Jumat.
Rasanya juga nyaris sama.
Cuma toge jalangkote "Rasa New York" ini lebih banyak.
Bahkan dominan dalam kandungan adonan tepung itu.
Pak Egy Massadiah (Staf Ahli BNPB) dan Dokter Zainuddin,, yang datang bersama Pak JK, sempat menyapa saya sambil "standing ngopi" di ruang rehat itu.
"Sayang sekali tidak ada lombok cairnya, seperti Jalangkote di Makassar," ujar Egy.
Business Forum yang diprakarsai Kadin Indonesia Komite Amerika Serikat (KIKAS) itu diakhiri makan siang.(*)