Demo di DPRD Sulsel Kembali Ricuh, Mahasiswa dan Wartawan Terluka
Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.00 wita ketika ribuan mahasiswa kembali turun ke jalan menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Sulsel.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Selatan kembali ricuh.
Kericuhan terjadi sekitar pukul 16.00 wita ketika ribuan mahasiswa kembali turun ke jalan menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Sulsel.
Akibat kericuhan tersebut puluhan mahasiswa mengalami luka-luka. Termasuk sejumlah awak media.
BREAKING NEWS: Murid SD di Takkalalla Wajo Tewas Tenggelam
VIDEO: Demo Tolak Revisi KUHP, UU KPK di Palopo Ricuh
Kementerian Tata Ruang Apresiasi Pelayanan Pertanahan Gowa
Beberapa mahasiswa yang mengalami luka digotong masuk ke halaman gedung DPRD Sulsel.
Tak hanya mahasiswa, beberapa anggota Polisi sempat pingsan ketika kericuhan berlangsung.
Selain mengalami korban luka, beberapa mahasiswa juga diamankan petugas Kepolisian.
Ricuh
Aksi ribuan mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan ricuh.
Massa pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian yang berjaga di gedung DPRD Jl Urip Sumoharjo.
Kericuhan terjadi diwarnai pelemparan batu oleg pengunjuk rasa di hadapan aparat Kepolisian.
Aparat Kepolisian lalu membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Pendaftaran CPNS 2019 Kian Dekat, Cek Instansi yang Paling Diincar dan Sepi Pendaftar di CPNS 2018
Ismak Dukung KPK Awasi Anggaran, Pilkada Serentak
Giliran AMP Sulsel Blokade Jl Sultan Alauddin Arah Gowa, Ini Jalan Alternatifnya
Aksi ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Makassar di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019) berlangsung ricuh.
Massa menjebol pintu pagar DPRD Sulsel hingga terjadi pelemparan batu ke hadapan aparat Kepolisian.
Kemarahan peserta aksi ini karena Ketua DPRD Sulsel tak kunjung menemui mereka.
Dari pantauan Tribun awalnya aksi ini berjalan lancar. Tak lama kemudian peserta aksi mencoba merensek masuk ke gedung DPRD.
Peserta aksi mencoba mendorong pintu pagar dan membongkar pagar tembok. Mahasiswa juga membakar ban dan memblokade jalan urip.
Dari aksi ini Polisi pun mengambil tindakan membubarkan aksi mahasiswa.
Petugas dan mahasiswa pun berhadap hadapan. Mahasiswa lempar batu. Polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Pendaftaran CPNS 2019 Kian Dekat, Cek Instansi yang Paling Diincar dan Sepi Pendaftar di CPNS 2018
Ismak Dukung KPK Awasi Anggaran, Pilkada Serentak
Giliran AMP Sulsel Blokade Jl Sultan Alauddin Arah Gowa, Ini Jalan Alternatifnya
Massa PMII Gowa Raya Menuju Flyover Makassar
Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gowa Raya menggelar aksi konvoi ke arah Jl Pettarani.
Setelah sebelumnya menggelar aksi unjukrasa dan blokade jalan di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (25/9/2019) siang.
Pantauan di depan Kampus UIN Alauddin, pengunjukrasa konvoi menggunakan sepeda motor.
Konvoi mahasiswa itu berlansung setelah beberapa saat aksi unjukrasa di depan DPRD Sulsel, berlansung ricuh.
Informasi dari salah seorang pengunjukrasa, mereka konvoi ke kawasan ply over yang tidak jauh dari gedung DPRD Sulsel.
Aksi Mahasiswa di DPRD Sulsel Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Aksi ribuan mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan ricuh.
Massa pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian yang berjaga di gedung DPRD Jl Urip Sumoharjo, Selasa (24/9/2019).
Kericuhan terjadi diwarnai pelemparan batu oleh pengunjuk rasa di hadapan aparat Kepolisian.
Kepolisian kemudian membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Hingga berita ini ditulis suasana depan gedung dprd Sulsel masih memanas. Personil Kepolisian masih siaga.
Ini Tiga Titik di Jl Urip Sumoharjo Makassar Jadi Panggung Orasi Mahasiswa
Sejumlah mahasiswa mulai berdatangan di Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Aksi gabungan dari seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), ini menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan UU KPK.
Pantauan Tribun, Selasa (24/9/2019) mahasiswa menguasai jalur protokol Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Pendaftaran CPNS 2019 Kian Dekat, Cek Instansi yang Paling Diincar dan Sepi Pendaftar di CPNS 2018
Ismak Dukung KPK Awasi Anggaran, Pilkada Serentak
Giliran AMP Sulsel Blokade Jl Sultan Alauddin Arah Gowa, Ini Jalan Alternatifnya
Ada tiga titik yang menjadi titik aksi di Jl Urip Sumoharjo, diantaranya Kantor DPRD Sulsel, Fly Over, dan Kampus UMI.
Didepan UMI, para mahasiswa memblokade jalan dengan menghentikan truk yang melintas, sedangkan di Fly Over mereka membakar ban.
Dalam orasinya, sejumlah mahasiswa menyuarakan tentang Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan UU KPK yang semestinya tidak terjadi.
Mahasiswa Unhas Long March
Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), juga turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi, Selasa (24/9/2019) Siang.
Informasi yang diperoleh, mahasiswa yang identik dengan jas merah ini mulai berkumpul di kampus Unhas Tamalanrea.
Mereka akan melakukan aksi jalan kaki atau long march menuju kantor DPRD Sulawesi Selatan.
Para mahasiswa Unhas ini bakal bergabung dengan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Keadilan.
Nitro dan UIM
Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro bersama mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) juga turun aksi, Selasa (24/9/2019) Siang.
Mahasiswa dari kedua kampus ini melakukan aksi jalan kaki atau longmarch menuju gedung DPRD Sulawesi Selatan.
Mereka melalui Jl Urip Sumoharjo sambil membentangkan spanduk dan membagikan selebaran.
UMI Sandera Truk
Aksi demonstrasi mahasiswa se-Makassar mulai marak terjadi, Selasa (24/9/2019) Siang.
Terpantau di Jl Urip Sumoharjo arus lalulintas mulai lumpuh total.
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) mulai menguasai jalanan.
Ratusan mahasiswa UMI imi melakukan blokade di dua ruas jalan.
Pantauan Tribun Timur para mahasiswa menyandera beberapa mobil truk yang kemudian digunakan menutupi jalan.
Duduki DPRD
Aksi demonstrasi di kota Makassar menuntut Pemerintah mencabut atau menghentikan pembahasan RUU yang dinilai merugikan masyarakat akan berlangsung, Selasa (24/9/2019).
Sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi bakal serentak turun ke jalan.
Informasi yang diperoleh mayoritas mahasiswa dari berbagai alamamater ini bakal berkumpul di Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo.
Beberapa diantaranya yang terkonfirmasi bakal turun yakni mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Mahasiswa Unhas membawa isu tolak revisi Undang-Undang KPK.
Peserta aksi bakal memulai aksi di dalam kampus kemudian melakukan longmarch ke gedung DPRD Sulsel.
Tak hanya dari Unhas, kampus lainnya yang bakal ikut bergabung diantaranya Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Mahasiswa UMI sendiri telah melakukan aksi prakondisi di depan kampus mereka, Jl Urip Sumoharjo, Senin (23/9/2019).
Unhas pun demikian, ratusan mahasiswa menggelar aksi di depan pintu satu Unhas Jl Perintis Kemerdekaan.
Aksi mereka sempat diwarnai kericuhan bahwa berakhir dengan pelemparan bom molotov.
Sementara itu mahasiswa UNM yang dikoordinir Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM bakal bergabung dengan Aliansi Masyarakat Sipil Menggugat Keadilan.
Aliansi ini menyerukan pendudukan kantor DPRD Sulsel.
"BEM UNM bergabung dengan Aliansi Masyarakat Sipil, tuntutan kami itu secara penuh menolak RUU yang tidak pro-rakyat yang saat ini tengah digodok," ujar Presiden BEM Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM, Vivin.
Selain di Makassar aksi solidaritas Mahasiswa ini juga meluas di sejumlah wilayah di Indonesia. Seperti di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: