Kerap Dijanji Pengerukan, Nelayan Kampong Nipa Kecewa ke Pemda dan DPRD Bulukumba
Pasalnya, pengerukan muara sungai Bialo di Kelurahan Bentenge, hanya menjadi 'janji manis' pemerintah dan DPRD Bulukumba.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
Pasalnya, kegiatan pengerukan membutuhkan alat berat seperti eskavator.
"Berdasarkan penawaran PSDA ke pihak pemilik alat berat, mereka membutuhkan anggaran hingga Rp500 juta untuk melakukan pengerukan dan itu sudah dikoordinasikan dengan pihak balai," kata Andi Ullah.
Bahagia Akhirnya Tampil di Indonesia, Siapa Chungha? Ini Profilnya
Indonesia Larang Ekspor Nikel, Korea Minat Berinvestasi di Indonesia, Bagimana Sikap China?
Website Kemedagri Dihack, Dipasangi Foto Kuburan, Kok Bisa? Ini Kronologisnya, dan Profil Kemendagri
Informasi yang didapatkan oleh Andi Ullah dari Dinas PSDA Bulukumba, pemerintah telah melakukan upaya pengerukan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta melalui APBD 2018 dan APBD-P 2018.
Hanya saja nilai anggaran dinilai tak cukup dan ditolak oleh sejumlah pihak pelaksana atau kontraktor.
Meski demikian, Pemkab Bulukumba, kata Andi Ullah, memastikan akan tetap berupaya untuk melakukan pengerukan.
Namun, Andi Ullah masih enggan memberikan kepastian, terkait kapan pengerukan tersebut bakal dilakukan.
Pasalnya, pihak Dinas PSDA Bulukumba masih harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang.
"Tidak bisa dijanji tahun depan, tapi kita akan medesak agar ini dapat dikerjakan. Apalagi sudah ada muara ini berdampingan dengan jembatan Bialo jadi sudah pasti akan dibenahi," pungkasnya. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki
Laporan Wartawan Tribun Timur @umaconcit
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: