Anggotanya Tembak Pemuda Mangkutana, Kapolres Luwu Timur Bungkam
Sejumlah warga menilai Aiptu Sumantri menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata api.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTIM.COM, MANGKUTANA - Insiden penembakan yang menewaskan Abdi (21), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih menjadi buah bibir masyarakat.
Pelaku penembakan diduga anggota Polsek Mangkutana, Aiptu Sumantri.
Penembakan di Lapangan Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Sabtu (21/9/2019) malam.
Baca: Abdi Pemuda Asal Mangkutana Tewas Tertembak Oknum Polisi
Sejumlah warga menilai Aiptu Sumantri menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata api.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo Panji Wahyudi, memilih bungkam menyikapi insiden yang melibatkan anggotanya itu.
Wartawan yang berusaha meminta konfirmasi melalui pesan WhatsApp dan telepon sejak malam kejadian hingga Senin (23/9/19), tidak direspon oleh Leonardo.
Baca: Satpol PP Luwu Timur Segel 12 THM di Tomoni dan Mangkutana
Dari berbagai sumber, peristiwa berawal saat Abdi dan rekannya hendak berkelahi dengan kelompok pemuda lainnya di Lapangan Wonorejo.
Aiptu Sumantri yang melihat gelagat, berusaha menggagalkan rencana perkelahian tersebut.
Permintaan Sumantri tak digubris para pemuda.
Baca: Soal Dugaan Korupsi Pujasera Malili, Polres Luwu Timur Tunggu Hasil Tim Ahli
Sumantri kemudian mencabut pistol dengan tujuan memberi tembakan peringatan agar pemuda membubarkan diri.
Namun entah kenapa, peluru yang ditembakkan Sumantri bukan mengarah ke udara tapi mengarah ke wajah korban.
Setelah tertembak, Abdi dilarikan ke RSUD I La Galigo Luwu Timur, Jl Sangkurwira, Desa Arolipu, Kecamatan Wotu.
Kemudian korban dirujuk ke RSUD Sawerigading Kota Palopo dan meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
Jenazah Abdi sudah dikebumikan keluarganya, Minggu (22/9/2019).
Baca: Satnarkoba Polres Luwu Timur Bagi Sembako di Daerah Transmigrasi
Almarhum adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan merupakan tulang punggung keluarganya. Ayahnya bernama Parjo.