Peringati Hari Puisi, Teater Pasak Ingin Bumikan Sastra di Majene
Pentas puisi ini melibatkan sanggar sekolah, komunitas, pemerhati sastra dan juga sanggar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Teater Pasak Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar pementasan untuk memperingati Hari Puisi Indonesia 2019.
Pementasan puisi berlangsung di Gedung KNPI Majene, Sabtu malam (21/9/2019).
Kronologi Janda Muda Terciduk Berhubungan Badan Layaknya Suami Istri Usai Tahlilan Almarhum Suaminya
20 Warga Kessing Soppeng Ikut Kursus Menjahit
Dua Srikandi Jabat Pimpinan DPRD Gowa
BREAKING NEWS: Boncengan 3, Dua Siswa Asal Pangkep Tewas di Jl Poros Tonasa 1
VIDEO: Pilot Penerbang Kopassus Kini Jadi Kolektor Hape Jadul Ericson
Pentas puisi ini melibatkan sanggar sekolah, komunitas, pemerhati sastra dan juga sanggar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene.
Pendiri Teater Pasak, Ahmad Akbar menjelaskan, pentas ini bertujuan membumikan sastra di Majene.
Menurutnya, saat ini sanggar di Majene masih minim yang berfokus pada sastra. Umumnya berkonsentrasi pada seni tari dan musik.
"Kami Teater Pasak ini konsisten dengan teaternya, konsisten dengan sastranya. Untuk Majene, utamanya dalam kota ini, cuma kami yang tidak ada tarinya, kami fokus di pengembangan sastra karena jarang kegiatan seperti itu," ucap Ahmad Akbar.
Dijelaskan, pembacaan puisi di malam pentas tersebut banyak mengangkat karya Husni Jamaluddin. Sekaligus membincang kata Malaqbiq yang disandingkan pada nama Provinsi Sulbar.
Kata Malaqbiq untuk Sulbar konon diprakarsai oleh Husni Jamaluddin. Isu ini dibincang sebab bertepatan Hari Jadi ke-XV Provinsi Sulbar.
"Kita sekaligus memperingati beliau (Husni Jamaluddin), kepenyairannya, kepanglimaan puisinya. Apalagi beliau yang konon memasangkan Sulbar itu dengan kata Malaqbiq," jelasnya.
Ahmad Akbar menambahkan, Teater Pasak selanjutnya akan menggelar berbagai pelatihan musikalisasi puisi di sejumlah sekolah.
Itu bertujuan mengedukasi pelajar tentang sastra. Khususnya metode musikalisasi puisi yang tepat. (Tribun Majene.com)
Pilkada Majene Makin Dekat, Usulan Anggaran KPU ke Pemkab Belum Disetujui
Alokasi dana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majene 2020 belum juga menemui titik terang.
KPU Majene telah duduk bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) membincang persoalan tersebut. Pembahasanya berlangsung di aula KPU Majene, Jumat (20/9/2019).
BERLANGSUNG LIVE STREAMING Persela Lamongan vs Arema FC, Siaran Langsung TV Indosiar & Vidio.com
7 Rumah di Kompleks Pesantren Ummul Mukminin Makassar Terbakar
Merasa Tak Korupsi, Kades Takkalala Luwu Utara Pertanyakan Status Tersangka
SEDANG BERLANGSUNG LIVE STREAMING Persela Lamongan vs Arema via TV Online Indosiar, Akses di Sini
Kadis Damkar Pangkep Hembuskan Nafas Terakhir di RS Pelamonia
Sayangnya belum dicapai kesepakatan terkait nominal dana yang akan dicantumkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Ketua KPU Majene, Arsalin Aras menjelaskan, kebutuhan biaya Pilkada 2020 diusulkan sebesar Rp25,9 miliar.
Anggaran tersebut diharapkan termuat dalam APBD perubahan 2019 dan APBD pokok 2020.
"Namun dalam rapat koordinasi tersebut belum dicapai kesepakatan jumlah nominal dana hibah," jelas Arsalin Aras.
Ia berharap pengucuran dana Pilkada 2020 dapat diakomodir lebih awal melalui APBD perubahan 2019.
Jumlah yang diusulkan KPU Majene untuk APBD perubahan 2019 minimal Rp1 miliar. Sedangkan Rp24,9 miliar diharapkan terpenuhi melalui APBD 2020.
"Semoga usulan ini tidak ada kendala atau dipenuhi oleh pemkab," harapnya.

Untuk usulan tersebut, Tim Anggaran Pemkab Majene meminta waktu untuk berkonsultasi ke Kemendagri.
Rencananya tim anggaran akan berangkat ke Jakarta, 24 September mendatang.
Konsultasi tersebut bertujuan menanyakan kepastian hukum terhadap mekanisme dan tata cara penetapan nilai hibah. Itu juga sebagai upaya finalisasi nominal kebutuhan anggaran Pilkada 2020.
NPHD Pilkada 2020 mesti dirampungkan awal Oktober 2019. Sesuai PKPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pilkada 2020, NPHD harus diteken 1 Oktober 2020. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Kronologi Janda Muda Terciduk Berhubungan Badan Layaknya Suami Istri Usai Tahlilan Almarhum Suaminya
20 Warga Kessing Soppeng Ikut Kursus Menjahit
Dua Srikandi Jabat Pimpinan DPRD Gowa
BREAKING NEWS: Boncengan 3, Dua Siswa Asal Pangkep Tewas di Jl Poros Tonasa 1
VIDEO: Pilot Penerbang Kopassus Kini Jadi Kolektor Hape Jadul Ericson