Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

40 Warga Antang Kena ISPA Dampak Kebakaran TPA Tamangapa Makassar

Menurut dia, meski puluhan orang telah terindikasi ISPA, itu tidak sampai dikeluarkan status rujukan ke rumah sakit.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Yayasan Hadji Kalla
Yayasan Hadji Kalla salurkan bantuan untuk warga terdampak kebakaran TPA Antang. Bantuan diberikan berupa makanan dan masker. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, berdampak pada kesehatan warga sekitar TPA. Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kadis Kesehatan Sulsel, dr Bachtiar Baso.

Data dari Dinas Kesehatan Sulsel yang dihimpun dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) sekitar TPA, sebanyak 40 warga terkena dampak kebakaran ini.

Mereka kata Bachtiar, menderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).

Baca: Unimerz Makassar Gelar Baksos Disekitar TPA Antang

"Jadi yang kena ISPA ini memang warga yang bermukim disekitar TPA, tapi semua telah tertangani," ujar Bachtiar, Minggu (22/9/2019).

Menurut dia, meski puluhan orang telah terindikasi ISPA, itu tidak sampai dikeluarkan status rujukan ke rumah sakit.

Bachtiar mengatakan para warga yang menderita penyakit ini hanya dilayani di puskesmas yang ada di kawasan TPA, seperti Pustu TPA, Puskesmas Tamangapa, Puskesmas Antang, Puskemas Perumnas, dan Bangkala.

Baca: BREAKING NEWS: Polisi Olah TKP di Lokasi Kebakaran TPA Antang Makassar

Dokter asal Luwu ini juga mengapresiasi kerja tim kesehatan Pemkot Makassar yang sigap melayani para warga.

"Jadi sistem pelayanan kesehatan yang kami lakukan adalah sistem kolaborasi, dan sistematis. Kita berharap kolaborasi ini tetap terjalin demi masyarakat," katanya.

Ditambahkan Bachtiar, yang ia hawatirkan pasca kebakaran ini adalah adanya warga yang mengidap asma. Namun setelah ia cek, rupanya tak ada penderita asma.

"Kita sudah cek, rupanya tidak adaji," katanya.

Baca: Asap Pembakaran Sampah TPA Tamangapa Menyebar, Kenali Bahaya Menghirup Asap Sampah Plastik

Warga Anggap Biasa

Asap hitam yang menggerogotii warga di kawasan pemukiman padat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, pasca kebakaran rupanya sudah menjadi hal yang biasa bagi warga setempat.

Bukannya panik, musibah kebakaran yang menimbulkan asap ini justru menjadi tontonan para warga, dan anak-anak saat sedang dilakukan pemadaman oleh petugas Damkar Kota Makassar.

Tiga hari TPA Tamangapa di keroyok oleh Damkar Makassar dibantu Water Canon Polda Sulsel demi memadamkan api.

Pemprov Sulsel, dan Pemkot Makassar juga membuat Posko Siaga di sekitar TPA Tamangapa, yang didalamnya merupakan petugas medis, lingkungan hidup, dan Bhabinkamtibmas Polsek Manggala.

Para warga terlihat keluar masuk di posko siaga, hanya untuk mengambil masker dan air kemasan yang telah disediakan.

Agar tak menimbulkan korban, juga disiagakan Dokter Umum untuk memeriksa warga yang terdampak asap.

Rupanya ini sudah hal yang biasa bagi warga.

"Ini sudah biasami. Tahun ke empat mi ini, tapi tidak adaji juga yang sakit parah," kata Dg Sarro, ditemui di pintu masuk TPA Tamangapa.

Dg Sarro mengatakan kondisi ini tidak membuat dirinya dirugikan, pasalnya dirinya masih bisa mengumpulkan serpihan-serpihan sampah plastik TPA yang bisa dijual kembali.

Petugas manggala agni KLHK menggunakan system treatment pemadaman model Injeksi untuk memadamkan api di TPA ANtang, Selasa (18/9/2019)
Petugas manggala agni KLHK menggunakan system treatment pemadaman model Injeksi untuk memadamkan api di TPA ANtang, Selasa (18/9/2019) (handover)

Pasca Kebakaran, PKK Sulsel Bagi-bagi Beras ke Kaum Dhuafa TPA Tamangapa

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Forum Comunitas Creative (FCC) berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, kawasan Antang, Jumat (20/9/2019).

Kebakaran yang terjadi di TPA Tamangapa, membuat Ketua TP PKK Sulsel Lieatiaty Fachrudin beserta rombongan bergerak untuk memberikan bantuan dan support moril kepada warga Tamangapa.

Lies sapaan istri Gubernur Sulsel ini datang membawa bantuan beras untuk kaum dhuafa yang ada di sekitar TPA Tamangapa.

 Sebelum Video Hot PNS Pemprov Jabar Gempar, 3 Video ini Sudah Viral: Vina Garut & Mama Muda Sumedang

Kepala Lapas Mamasa Dimutasi, Dugaan Pungli kepada Tahanan?

VIDEO: TP4D Maros Periksa Proyek Perluasan Puskesmas Mandai, Bermasalah?

"Hari ini kami datang bersama teman-teman dari FCC untuk membantu warga yang ada di sekitar TPA Antang," katanya.

"Kami hari ini baru bisa datang dan membawakan mereka bantuan beras untuk 300 kepala keluarga," kata Lies.

Bencana kebakaran yang terjadi di tempat pembuangan akhir ini memiliki dampak yang cukup serius,.

Bukan hanya untuk di sekitar TPA, melainkan juga warga Makassar yang terkena dampak asap sisa kebakaran tersebut.

Kondisi TPA Antang pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu 15 September 2019 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Selasa (17/9). Meski sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, namun armada pemadam kebakaran masih bersiaga di kawasan TPA untuk menghindari terjadinya percikan api susulan. Asap akibat kebakaran tersebut bahkan melebar hingga ke wilayah dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer dari TPA Antang yang terletak di Kecamatan Manggala itu
Kondisi TPA Antang pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu 15 September 2019 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Selasa (17/9). Meski sebagian besar api sudah berhasil dipadamkan, namun armada pemadam kebakaran masih bersiaga di kawasan TPA untuk menghindari terjadinya percikan api susulan. Asap akibat kebakaran tersebut bahkan melebar hingga ke wilayah dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer dari TPA Antang yang terletak di Kecamatan Manggala itu (sanovra/tribuntimur.com)

"Kami juga sangat prihatin dengan peristiwa ini. Mudah-mudahan tahub berikutnya tidak terjadi lagi. Karena dengan terbakarnya TPA ini pasti dampaknya luas untuk penyakit," katanya.

 Sebelum Video Hot PNS Pemprov Jabar Gempar, 3 Video ini Sudah Viral: Vina Garut & Mama Muda Sumedang

Kepala Lapas Mamasa Dimutasi, Dugaan Pungli kepada Tahanan?

VIDEO: TP4D Maros Periksa Proyek Perluasan Puskesmas Mandai, Bermasalah?

"Apalagi anak-anak. Jadi tahun depan kalau bisa TPA Antang sdh berubah cara penanganan sampahnya," ujar Lies.

Lebih lanjut, terkait kondisi ibu dan anak yang berada di sekitaran wilayah TPA, Lies mengatakan akan memberikan bantuan berupa taman bermain dan taman membaca di tempat tersebut

"Tadi saya yang juga merupakan perwakilan dari PKK sudah berbicara ke Bapak Camat setempat untuk menyiapkan lahan untuk kami membuat taman bermain dan taman membaca di Kelurahan Tamangapa.

Hal ini tentunya untuk meningkatkan kualitas ibu-ibu dan anak-anak yang ada di sini," jelasnya.

Selain itu, bantuan untuk para warga di sekitar TPA Tamangapa juga disalurkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan menyediakan posko kesehatan di wilayah tersebut.

Hadir dalam kegiatan ini Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Dr Bachtiar Baso.

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sudah 12 Hektar Lahan TPA Tamangapa Terbakar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim gabungan terus melakukan pemadangan api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Kota Makassar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) TPA Rahim, saat acara Coffee Morning di Iconik Cafe, Jl Amanaggappa, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (19/9/2019).

Menurutnya, tim tak pernah berhenti untuk menghentikan kebakaran sampah.

Rival Sudah Ambil Jatah di Rumah Kos, Ditolak Saat Minta Lagi, Video Syur Gadis ini pun Melayang

Kalangan Pemuda Ramaikan Pilkades di Desa Bambaira Pasangkayu

Driver Taksi Online Tabrak Mobil Artis Olla Ramlan Teman Ashanty, Balasannya ke Sopir Disoroti

Saat ini, menurut Rahim kebakaran sudah mencapai 12 hektar.

Sehingga proses kebakaran sangat lama.

Menurutnya, setiap masyarakat harus melakukan pemisahan sampah di rumah tangga.

Seperti pemisahan sampah basah dan kering.

Sementara Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Makassar, Hasanuddin mengatakan, kebakaran cepat terjadi karenasampah dibagian bawah sudah kering.

"Area paling bawah itu sangat kering, sehingga cepat sekali terbakar," katanya.

Menurutnya, saat ini api sudah padam tapi masih ada asap sisa kebakaran.

Sementara Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, juga telah memantau TPA saat tiba di Makassar.

Ia menuju lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan hingga Kamis (19/9/2019).

Iqbal Suhaeb memantau TPS setelah tiba dari Australia,

Iqbal langsung melihat sistem nozzle tanam dari Brigade Kebakaran Hutan Manggala Agni KLHK.

Menpora Imam Nahrawi Jadi Tersangka Kasus Korupsi, sang Anak juga Pernah Berurusan dengan Polisi

19 Oktober 2019, Garuda di Lautku Ada di Makassar

Pedangdut Xena Xenita Terbukti Berzina dengan Pria Beristri Usai Manggung, Divonis Penjara 3 Bulan

Iqbal Suhaeb mengakui kebakaran kali ini di TPA Antang memang cukup besar dan berdampak luas bagi warga Makassar.

Apalagi saat musim kemarau puncak angin berhembus cukup kencang.

"Kita tahu kebakaran yang terjadi di TPA Antang dampaknya sangat besar. Ini bukan saja menjadi masalah kota Makassar namun sudah menjadi masalah nasional," tambah Iqbal.

Iqbal Suhaeb berharap kondisi ini dapat segera diatasi karena dampaknya dirasakan langsung oleh warga.

Bukan hanya berdampak pada kesehatan, namun juga merembet pada persoalan ekonomi dan pendidikan.

Utamanya bagi sekolah yang meliburkan siswanya.

"Kita bersyukur karena bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dari Manggala Agni KLHK, saling koordinasi untuk membantu agar cepat teratasi," kata Iqbal Suhaeb.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved