Bocah 9 Tahun Dipaksa Mengemis oleh Orangtua, Hasilnya Digunakan Beli Sabu dan Judi
Tidak hanya dipaksa mengemis, kedua orangtuanya bahkan akan menyiksa MS jika pulang tanpa membawa uang.
"Kedua orang tua korban saat ini masih diamankan di Polres Lhokseumawe. Sedangkan apakah keduanya akan ditahan nantinya, besok baru kita putuskan setelah tuntas proses pemeriksaan," ujar AKP Indra.
Dirantai jika tak bawa uang minimal Rp 100 ribu
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra T Herlambang menjelaskan MI dan UG tega melakukan kekerasan terhadap anaknya MS dengan cara dirantai jika tidak membawa uang hasil mengemis sebesar Rp 100 ribu per hari.
Dia menjelaskan, kasus eksploitasi anak ini sudah terjadi selama dua tahun, sejak anak tersebut berusia enam tahun.
Awalnya anak itu tidak mau, namun dipukuli sehingga terpaksa mengemis.
“Jika anak ini pulang tanpa membawa uang hasil mengemis minimal Rp 100 ribu, maka anak tersebut kembali mendapat kekerasan,” katanya kepada awak media dalam konferensi pers di Mapolres setempat, Jumat (20/9/2019).
Sedangkan, dari pengakuan tersangka, sambung Indra, orangtua melarang anaknya untuk keluar dan mengemis.
Namun, karena sudah biasa anak tersebut tetap mengemis di jalan protokol dan kafe di Lhokseumawe.
“Karena anak itu sering keluar rumah tindakan itu kembali dilakukan oleh ibu kandung dan ayah tirinya itu, maka itu anak tersebut mendapat kekerasan dengan cara diborgol dan dirantai agar tidak keluar dari rumah,” ungkapnya.

Uang hasil mengemis dipakai beli sabu dan berjudi
Penyidik Polres Lhokseumawe kemudian mengungkap fakta mengejutkan tentang kasus ini.
Polisi menyatakan uang hasil mengemis MS digunakan oleh ibu kandungnya untuk membeli sabu-sabu dan digunakan oleh ayah tirinya untuk main judi.
"Begitu dia pulang, ibunya langsung ambil uang buat beli sabu-sabu. Hasil tes urine ibunya juga positif sabu-sabu. Ayahnya pakai uang hasil mengemis anaknya itu main judi," ujar Indra, Sabtu (21/9/2019).
Dia menyebutkan, jika MS tidak membawa uang saat pulang, maka ibu dan ayah tirinya akan memukulnya.
"Bahkan pernah dipukul dengan palu. Ini sungguh memilukan," katanya.
Namun sampai saat ini, pelaku tidak mengakui perbuatannya.
Mereka bersikukuh tidak menyuruh anaknya mengemis.