Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Thareq Kemal Habibie

Banyak Netizen Penasaran, Akhirnya Thareq Kemal Putra BJ Habibie Ungkap Alasan Pakai Penutup Mata

Banyak Netizen Penasaran, Akhirnya Thareq Kemal Putra BJ Habibie Ungkap Alasan Pakai Penutup Mata

Editor: Mansur AM
GRID.ID/TRIBUNNEWS.COM/KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Thareq Kemal Habibie dan BJ Habibie. 

Banyak Netizen Penasaran,

Akhirnya Thareq Kemal Putra BJ Habibie

Ungkap Alasan Pakai Penutup Mata

TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak netizen penasaran kenapa Thareq Kemal putra BJ Habibie pakai Penutup Mata sebelah.

Akhirnya keinginantahuan itu terjawab.

Akhirnya Thareq Kemal Habibie blak-blakan kenapa derita penyakit glaukoma, kenapa pakai penutup mata bak Nick Fury di film Avengers.

Setelah lama diam, Thareq Kemal Habibie akhirnya bicara soal matanya.

Rasa penasaran publik dengan penampilan putra bungsu almarhum BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie yang selalu memakai penutup mata bak Nick Fury' di film Avengers akhirnya terjawab sudah.

Di hadapan para pewarta yang meliput acara tahlilan di kediaman BJ Habibie, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019), Thareq Kemal Habibie buka-bukaan alasan memakai penutup mata karena penyakit diabetes yang dideritanya.

"Sekarang once and for all, saya jelas-in di depan TV bahwa saya itu kan sebetulnya diabetes. Diabetes itu mengakibatkan saya jadi glaukoma. Glaukoma adalah di mana di mata terjadi perubahan tekanan. Kalau tekanannya membesar, ini mata kiri saya masih bagus, tekanannya kira-kira 13. Mata sini udah 25. Akibat tekanan yang tinggi itu, di bagian belakang cahaya akan masuk, itu namanya retina ya. Retina itu karena kegencet jadi sel-selnya hancur. 100 persen udah hancur. Di sini saya buka ya. Biar orang bilang saya nggak katarak atau apa," ujar suami Widya Leksmanawati tersebut.

Ia sudah mengalami gangguan mata sejak 3,5 tahun yang lalu.

Dengan mengenakan penutup mata, Thareq Kemal Habibie mengaku lebih fokus melihat dengan menggunakan satu mata. 

"Cuman kalau gini saya nggak ngelihat apa-apa. Cahaya pun nggak kelihatan. Kalau saya buka gini, saya lihat kalian tuh lebih buram, nggak bisa tajam. Karena begini mungkin otak saya udah puluhan. Saya baru begini udah 3 tahun, 3,5 tahun. Saya udah terbiasa ngelihat ini. Begitu terbuka setengah kabur. Kalau ketutup begini, saya bisa fokus," kata adik kandung Ilham Akbar Habibie itu.

Jawab Kabar Hoax soal Donor Mata

Lebih lanjut, Thareq Kemal Habibie menepis kabar mendapat donor kornea.

Dia heran ada pihak yang menyebar hoax tersebut.

"Kalau mengenai kornea itu, itu juga nggak bener. Memang mereka donor, tapi waktu ibu saya meninggal di Jerman, karena saking buru-buru, jadi belum sempat diambil. Kalau bapak saya lebih lagi. Orang saya ada di situ, siapa yang ngambil? Kita langsung bawa ke kamar jenazah, mandi-in, bawa ke sini. Banyak datang belasungkawa," kata Thareq Kemal Habibie.

"Jadi entah siapa yang buka hoax. Saya udah selalu bilang jangan percaya siapa siapa yang media-media yang kayak gitu-gitu," kata Thareq Kemal Habibie lebih lanjut.

Mirip Gus Dur

Glaukoma yang diderita Thareq sering disebut sebagai pencuri penglihatan akibat tekanan bola mata tinggi.

Penderita diabetes paling berisiko mengalami hal ini seperti halnya penyakit mendiang presiden ke empat, Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.

Penyakitnya dimulai dengan diabetes yang berujung pada glaukoma.

Ketika itu, Gus Dur mengalami gangguan di mata. Berbagai keluhan juga mulai dirasakan, seperti muntah-muntah, mual berkali-kali, dan pusing yang cukup hebat.

Sejak itulah, kemampuan penglihatan Gus Dur menurun drastis.

Setelah memeriksakan mata ke dokter, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tiga periode (1984-1999) itu itu divonis terkena glaukoma.

Sejumlah tindakan medis pun dilakukan untuk menyelamatkan penglihatannya, tapi mata kirinya tidak bisa diselamatkan karena urat syarafnya sudah telanjur rusak.

Beruntung mata bagian kanan Gus Dur masih bisa diselamatkan. Hanya saja, sejak itu Gus Dur harus menjalani pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali.

Mengenal Glaukoma

Dikutip dari laman Alodokter.com, glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata. 

Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan mata.

Akibat glaukoma, mata pun buta.

Sementara, dikutip dari Kompas.com dengan merujuk pada webmd, glaukoma terjadi karena kondisi yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik mata dan dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Penyakit ini sering dikaitkan dengan penumpukan tekanan di dalam mata.

Baca: Kronologi Adik Boy William Raymond Hartanto Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas dan Motor Dipakai

Baca: Biodata Ketua KPK Baru Irjen Firli Bahuri, Kenakalan, Dekat Tuan Guru Bajang, Eks Orang Istana

Glaukoma cenderung diwariskan.

Peningkatan tekanan yang disebut tekanan intraokuler tersebut dapat merusak saraf optik yang mentransmisikan gambar ke otak Anda.

Jika kerusakan terus berlanjut, maka glaukoma dapat menyebabkan hilangnya penglihatan permanen atau buta.

Gejala

Para penderita glaukoma biasanya tidak merasakan gejala tertenti.

Tetapi, umumnya, tanda pertama kali adalah saat hilangnya penglihatan tepi atau samping.

Biasanya, hal tersebut luput dari perhatian para penderita hingga akhirnya mengalami kebutaan.

Itulah sebabnya glaukoma sering disebut "pencuri penglihatan."

Untuk mendeteksi glaukoma sejak dini, Anda harus menjalani pemeriksaan lengkap dengan spesialis mata setiap 1 atau 2 tahun sekali.

Terkadang, tekanan di dalam mata bisa naik ke tingkat yang parah.

Dalam kasus ini, Anda mungkin mengalami sakit mata tiba-tiba, sakit kepala, penglihatan kabur, atau munculnya lingkaran cahaya di sekitar lampu.

Jika Anda merasakan salah satu gejala berikut ini, segera lakukan pemeriksaan dan perawatan medis:

* Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu,

* Hilangnya penglihatan,

* Kemerahan di mata,

* Mata yang terlihat kabur (terutama pada bayi),

* Mual atau muntah,

* Sakit mata,

* Penglihatan sempit (tunnel vision).

Penyebab

Glaukoma adalah penyakit yang disebabkan tingginya tekanan bola mata sehingga dapat mengakibatkan kerusakan intrinsik saraf mata, yang mengarah ke tekanan cairan tinggi di bagian depan mata.

Biasanya, cairan itu disebut aqueous humor, mengalir keluar dari mata melalui saluran seperti mesh.

Jika saluran ini tersumbat, maka cairan akan menumpuk.

Alasan dari penyumbatan tersebut tidak diketahui, tetapi biasanya karena diwariskan oleh orangtua.

Jenis

Kompas.com mengutip dari Hello Sehat, glaukoma terdiri atas lima jenis:

1. Glaukoma sudut terbuka

Jenis ini adalah yang paling sering terjadi.

Sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris dalam keadaan terbuka.

Penyebab glaukoma tipe ini adalah penyumbatan parsial di trabecular meshwork.

Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dan meningkatkan tekanan bola mata.

Biasanya, kondisi tekanan pada mata ini bisa terjadi secara perlahan.

2. Glaukoma sudut tertutup

Penyebab dari glaukoma jenis ini adalah karena penyumbatan akibat sudut drainase yang tertutup atau iris menonjol dan menyumbat drainase cairan.

Biasanya, kondisi tekanan pada jenis ini terjadi perlahan tetapi bisa juga secara mendadak.

3. Glaukoma tekanan normal

Pada jenis ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya.

Kerusakan saraf mata biasanya disebabkan aliran darah yang buruk atau hipersensitivitas.

Aliran darah yang buruk dapat diakibatkan adanya penumpukan lemak yang sering disebut aterosklerosis.

4. Glaukoma sekunder

Tekanan pada bola mata jenis ini karena kondisi kesehatan lain atau akibat obat-obatan.

Kondisi tersebut dapat berupa diabetes yang tidak terkontrol atau tekanan darah tinggi.

Beberapa obat yang dapat menyebabkan glaukoma yaitu obat golongan kortikosteroid.

5. Glaukoma kongenital

Glaukoma jenis ini terjadi karena adanya kelainan saat bayi baru lahir.

Ketidaknormalan tersebut akhirnya dapat mengganggu drainase dan membuat saraf mata lebih sensitif.

Faktor Penyebab

* Usia lebih dari 60 tahun

* Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini (orangtua atau saudara kandung)

* Memakai obat-obatan tertentu dalam waktu yang lama, misalnya obat tetes mata kortikosteroid

* Mengidap penyakit lain seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit sel sabit.(tribun-timur.com/kompas.com/alodokter.com/hello sehat)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved