Selamat Jalan BJ Habibie
Diungkap Ajudan, Ternyata Seperti Ini Usaha BJ Habibie Menemui Pak Harto Namun Tak Kunjung Berhasil
Diungkap Ajudan, Ternyata Seperti Ini Usaha BJ Habibie Menemui Soeharto Namun Tak Kunjung Berhasil
TRIBUN-TIMUR.COM - BJ Habibie dikenal sebagai salah satu kader Soeharto. Jabatan menteri bertahun-tahunn salah satu buktinya.
Namun semua juga tahu jika Soeharto tak pernah bertemu dengan BJ Habibie setelah lengser menjelang reformasi 1998.
Padahal Habibie sudah berusaha melakukan banyak hal untuk bisa menemui Soeharto figur yang selalu disebut guru politiknya.
Kabar Buruk Persib Bandung, Pemain Bercucuran Darah Usai Lawan PS Tira Persikabo, Bus Dilempari
Ini Kata ZODIAK CINTA Minggu 15 September 2019 - Taurus Tahu Rahasia Kekasihmu, Leo Semangat Bersama
Momen menegangkan di 22 Mei, pasukan liar intai rumah Presiden BJ Habibie dan intelijen laporkan rencana meracun.
Sehari setelah Soeharto serahkan kekuasaan kepada BJ Habibie, momen menegangkan pun terjadi.
Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, ajudan Presdien RI ke-3 BJ Habibie selama 1,5 tahun (tahun 1998 hingga 1999) ternyata punya banyak kisah yang belum diceritakan kepada publik.
Kisah itu di antaranya ia nekat menawarkan diri menjadi 'utusan' BJ Habibie untuk melobi mantan Presiden Soeharto.
Misi itu bertujuan agar Soeharto bersedia menemui BJ Habibie.
Sejak menyerahkan kekuasaan kepada BJ Habibie di Istana Negara, Jakarta, 21 Mei 1998, Soeharto tidak mau menerima anak emasnya itu.
Dalam buku berjudul Detik-detik yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi yang diterbitkan THC Mandiri, September 2006, BJ Habibie mengungkapkan kegalauan hatinya dan merasa dilecehkan karena sejak 21 Mei 1998, Soeharto tak lagi mau menemuinya.
Sampai keduanya meninggal, BJ Habibie dan Soeharto tidak pernah bertemu.

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Network dengan Tubagus (TB) Hasanuddin, di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Ketika Anda menjadi ajudan, apakah BJ Habibie pernah curhat karena dicuekin oleh Soeharto setelah terjadi peralihan kekuasaan?
Terkait hal itu saya pernah minta bantuan kepada pejabat untuk membantu menghubungan Pak Habibie kepada Pak Harto, tapi tidak bisa tembus.
Kemudian saya bilang kepada Pak Habibie, kalau diizinkan saya yang akan menemui Pak Harto.