Rocky Gerung
Seru! Rocky Gerung vs MUI Bahas Disertasi Seks di Luar Nikah, 'Tunggu Supaya Sejarah Tak Dipalsukan'
Seru! Rocky Gerung vs MUI Bahas Disertasi Seks di Luar Nika, 'Tunggu Supaya Sejarah Tak Dipalsukan'
Seru! Rocky Gerung vs Wasekjen MUI
bahas disertasi Seks Halal di Luar Nika,
'Tunggu Supaya Sejarah Tak Dipalsukan'
TRIBUN-TIMUR.COM - Perbincangan mengenai relasi, seks, zina dan konsekuensi hukum pidana serta moralitas publik selalu jadi diskursus yang tak berkesudahan.
Perdebatan ini kembali muncul saat disertasi Abdul Azis berjudul 'Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahrur' sebagai keabsahan hubungan seksual nonmarital, ramai dibicarakan publik dan elit tidak hanya persoalan akademik dan moral agama namun perihal zina atau seks diluar ketentuan juga masih menjadi perdebatan dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang hingga saat ini masih terus digodok.
Bagaimana mendudukkan problematika ini dalam konteks hukum moralitas agama dan hak asasi manusia?
Rocky Gerung bersama Wasekjen MUI Amirsyah Tambunan membahas disertasi kontroversial itu di CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
Aktivis feminisme Musda Muliah juga hadir.
Kata-kata atau Quotes BJ Habibie Suami Ainun, Arie Untung Merinding di Instagram, Share di Facebook
Bisa Ditiru, Jurus Ayah Didik BJ Habibie Sehingga Jadi Anak Jenius, Sangat Sederhana
Mobil Esemka Dipromosikan Jokowi Buatan China, Gampang Rusak? Kesaksian Guru SMK, Pengguna Asli
Pejabat Polisi Terciduk Berduaan Tanpa Busana dengan Mama Muda, Baru 20 Menit Ditinggal Suami
Debat seru terjadi antara Rocky Gerung dan Amirsyah Tambunan Wasekjen MUI.
Ketika Amirsyah menyebut prinsip-prinsip akademik harus tunduk pada aturan-aturan Negara.
"Misalnya pasal 29 Ayat 1 dan 2 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, maka tidak boleh ada atheis di Negara ini," kata Amirsyah Tambunan.
Rupanya argumentasi Wasekjen MUI ini mengganjal di kepala Rocky Gerung.
"Bahayanya kalau proposal Pak Kiai diterima Negara. Itu akan ada daftar negatif tentang riset itu. Ini tidak boleh, atheisme tidak boleh, marxisme tidak boleh, feminisme tidak boleh, anti pancasila tidak boleh," kata Rocky Gerung.
"Akhirnya itu kan menipu calon intelektual. Orang masuk dunia akademis untuk eksploirasi seluruh kemampuan, melatih argumen," tambah Rocky Gerung.
"Ada nggak Negara seperti itu (mengatur karya ilmiah intelektual)? Ada, negara fasis atau komunis!" lanjut Rocky Gerung.