VIDEO: Museum Demmatande Mamasa Resmi Dibuka, Intip Koleksinya
VIDEO: Museum Demmatande Mamasa Resmi Dibuka, Intip Koleksinya. Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, H Ramlan Badawi meresmikan Museum Demmatande.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
Namun ada beberapa hasil tenunan dari luar Mamasa yang tidak luput dari pantauan Tribunmamasa.com.
Misalnya tenunan kain Seikomandi yang berasal dari Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Selain itu, juga terdapat kain dari luar negara Indonesia, yakni kain sarita dari Thailand.
Lalu apa relasi dari kedua hasil tenunan dari luar daerah Mamasa dan history budaya masyarakat Mamasa pada zaman dahulu?
Kepala Bidang Kenudayaan, Dinas Penidikan Kabupaten Mamasa, Yavet Sambokaraeng mengatakan, pada masa lampau, ada history yang terjadi antara masyarakat Mamasa, Thailand dan Kalumpang.
Yavet menjelaskan, konon keturuna nenek moyang masyarakat Mamasa berasal dari dataran china.

Sehingga, nama dari istri Pongkapadang manusia pertama di Mamasa, diberi nama tori je'ne yang berarti orang yang berasal dari wilayah pantai.
"Itu diperkirakan perempuan dari China yang terdampar dari Tabulahan," jelas Yavet siang tadi.
Dengan begitu, kaitannya dengan peninggalan Thailand, Yavet mengatakan, Thailand adalah merupakan suku bangsa Indonesia.
Hal serupa juga bagi history masyarakat Mamasa dan Kalumpang.
Kata dia, sebelumnya, Mamasa dan Kalumpang merupakan satu kesatuan wlayah keadatan, yang disebut 'limbong kalua'.
"Itu dibuktikan pada saat inijil pertama kali masuk di Mamasa," katanya.
Dengan demikian, maka lanjut dia, sudah sepantasnya kedua peninggalan dari luar daerah Mamasa tersebut dipajang di museum Mamasa.
Menurut dia, tidak mesti peninggalan masyrakat atau nenek moyang masyarakat Mamasa yang dipajang di museum.
Tetapi barang yang dari luar daerah juga layak menjadi barang koleksi di museum Mamasa.