Betulkah Meteor Jatuh di Indonesia Tanggal 9 September 2019, Asteroid Hantam Bumi? Inilah Faktanya
Betulkah meteor akan jatuh di Indonesia pada tanggal 9 September 2019 dan asteroid hantam bumi? Inilah faktanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Betulkah meteor akan jatuh di Indonesia pada tanggal 9 September 2019 dan asteroid hantam bumi? Inilah faktanya.
Beredar di media sosial soal meteor akan jatuh di Indonesia pada tanggal 9 September 2019 dan asteroid hantam bumi.
Berikut penjelasan lengkapnya.
Sebuah posting-an melalui media sosial Facebook berisi kabar soal meteor akan jatuh di Pulau Jawa dan Kalimantan pada Senin, 9 September 2019.
Baca: 6 Fakta Terkait Ferry Kombo Aktor Intelektual Kerusuhan Papua, Siapa Sangka Ini Jabatannya di Kampus
Kabar tersebut dikaitkan dengan akan datangnya kiamat.
Di-posting sebuah akun Arfandy Syahrizky Siregar pada 13 Agustus 2019 atau sebulan lalu dan dibagikan ke grup Facebook PERSIJA MENYATUKAN KITA SEMUA.
"VIRAL yg tahun ini sering buat dosa ,taubatlah bahwa tgl 9 september 2019 meteor jatuh di Indonesia.tepatnya pulau jawa and Kalimantan. #perbanyak amal ibadah #tanda2kiamat."
Demikian ditulis admin akun Arfandy Syahrizky Siregar.
Disertai secreenshot video YouTube tentang asteroid akan menghantam Bumi, 9 September 2019 pula.
Baca: Viral Video Berzina Diduga Warga Sumedang 2 Versi, Bak Susul Vina Garut, Mahasiswa Banjarmasin
Video soal kabar asteroid akan menghantam Bumi diunggah sejak beberapa bulan lalu dan beberapa hari lalu.
Posting-an admin akun Arfandy Syahrizky Siregar kemudian viral pada Senin kemarin.

Hasil Cek Fakta, Disinformasi
Betulkah kabar tersebut?
Apakah Anda diresahkan?
Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo ) RI kemudian mengklarifikasi kabar tersebut.
Rupanya itu adalah sebuah disinformasi atau penyampaian informasi salah yang berakibat pada timbulnya kebingungan.
Berikut penjelasan Kemenkominfo RI di sini.
Beredar di media sosial sebuah informasi bahwa pada tanggal 9 September 2019 ada sebuah meteor jatuh di Indonesia, tepatnya Pulau Jawa dan Kalimantan.
Berdasarkan penelusuran, European Space Agency (ESA) memperkirakan asteroid 2006 QV89 akan melintas sangat dekat dengan bumi pada 9 September 2019.
Namun asteroid 2006 QV89 sendiri disebut oleh ESA dan European Southern Observatory (ESO) tidak berada pada jalur yang memungkinkan untuk menabrak bumi pada tahun 2019.
Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA juga menyatakan bahwa 2006 QV89 hanya akan melewati bumi, dan sejauh ini kemungkinannya meleset dari tabrakan dengan bumi adalah 99,989%.
Selain itu, tidak ada berita dari sumber kredibel yang menyatakan bahwa asteroid tersebut akan mengarah tepat pada Pulau Jawa dan Kalimantan seperti yang disebutkan pada status media sosial tersebut.
Demikian penjelasan Kemenkominfo RI.
Beda Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, Meteorit
Apa beda benda langit seperti komet, asteroid, meteoroid, meteor, dan meteroit.
Apa saja perbedaan dari kelimanya?
Berikut penjelasannya sebagaimana disalin dari Grid.ID.
1. Asteroid
Benda langit ini ukurannya kecil yang mengelilingi matahari.
Asteroid mengandung sedikit logam seperti nikel dan besi yang terbentuk dari batu angkasa luar. '
Benda langit ini berkumpul pada lintasan yang bernama sabuk asteroid (Main Asteroid Belt).
Lintasan tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh Mars dan Jupiter. Di sabuk asteroid terdapat 4 asteroid paling besar yang pernah diteliti, yaitu Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea.
2. Komet
Komet merupakan benda langit yang tersusun dari material gas dan air yang telah mengeras menjadi es.
Ukuran komet tidak terlalu besar dengan diameter nukleus (inti komet) paling besar hanya 10 kilometer.
Lintasan yang digunakan komet untuk mengelilingi Matahari bentuknya lonjong.
Terkadang lintasan komet berada sangat dekat dengan Matahari, ini membuat sebagian es yang ada pada komet menguap karena panasnya.
Uap itu membentuk ekor komet yang panjangnya mencapai ratusan kilometer.
Nah, komet dengan ekor panjang inilah yang sering kita lihat dari Bumi. Namun untuk melihatnya, kita membutuhkan bantuan teleskop tertentu.
3. Meteoroid
Meteoroid memiliki sifat yang melayang-layang secara bebas dan tidak mengelilingi benda apapun.
Bentuknya yang kecil dipercaya adalah pecahan dari komet atau asteroid.
4. Meteor
Pernah mendengar istilah bintang jatuh?
Nah, meteor inilah yang kita kenal dengan sebutan itu.
Benda langit ini adalah jenis yang paling dinanti-nantikan kemunculannya.
Beberapa orang percaya, saat kita melihat bintang jatuh, doa dan harapan kita suatu saat dapat terkabul.
Bagaimana meteor ini terbentuk?
Semuanya berasal dari meteoroid yang jatuh.
Meteoroid letaknya tidak jauh dari Bumi dan sering tertarik oleh gravitasi Bumi.
Ketika meteoroid ini jatuh, dia akan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi.
Proses jatuh dan terbakarnya mateorid ini yang terkadang kita lihat jelas dari Bumi, yang kita namakan dengan meteor.
5. Meteorit
Karena ukuran meteor yang cukup besar.
Jadi, saat dia jatuh ke bumi, permukaannya tidak terbakar habis di atmosfer.
Sehingga meteor yang tidak terbakar seutuhnya bisa jatuh sampai ke bumi dengan tenaga yang besar.
Meteor yang selamat sampai ke Bumi inilah yang sering disebut dengan meteorit.(*)