VIDEO: Pemuda Sendana Majene Ngamen Demi Biaya Pengobatan Bocah Penderita Tumor
Sejak Rabu (4/9/2019), sekelompok pemuda ini mengamen di depan Indomaret Lingkungan Somba, Kelurahan Mosso
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Sejumlah pemuda di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengamen untuk mengumpulkan sumbangan masyarakat.
Sumbangan terkumpul akan diserahkan kepada bocah penderita tumor, Nur Aisyah Lukman.
Sejak Rabu (4/9/2019), sekelompok pemuda ini mengamen di depan Indomaret Lingkungan Somba, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana. Mereka mengamen tiap malam hingga pukul 23.00 WITA.
Salah satu pemuda, Ahmad Sulo Bulawang, mengatakan kegiatan yang mereka lakukan merupakan bentuk kepedulian terhadap Nur Aisyah Lukman yang sedang berjuang melawan tumor menggerogoti tubuhnya.
Ahmad bersama kawan-kawan sangat prihatin terhadap kondisi bocah delapan tahun itu.
Sehingga mereka tergerak untuk menggalang dana dengan mangamen.
"Kami ingin membantu mengumpulkan biaya berobat untuk Nur Aisyah Lukman," ujar Ahmad Sulo Bulawang, Minggu (8/9/2019).
Kata Ahmad, kondisi Nur Aisyah kini sangat memperihatinkan. Pada usia sangat belia, bocah itu telah menderita penyakit yang sangat berbahaya.
Apalagi kondisinya kian memburuk. Tumor di kepalanya kini menggerogoti tubuhnya.
Putri pasangan Lukman dan Irawaty itu lumpuh total. Seluruh badannya kaku dan seperti tinggal tulang dibungkus kulit.
Ahmad mengatakan, Nur Aisyah Lukman sangat membutuhkan uluran tangan. Selain dukungan moril, anak itu juga memerlukan biaya selama pengobatan.
"Semoga yang kami lakukan ini bisa sedikit membantu meringankan beban Nur Aisyah Lukman dan keluarganya," ujar Ahmad.
Nur Aisyah Lukman merupakan warga Galung Paara, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas III SD itu sedang menjalani perawatan di RS Wahidin Makassar.
Gejala tumor yang mendera tubuh Nur Aisyah mulai muncul akhir Ramadan lalu. Saat ini kondisinya kian parah. Seluruh tubuhnya tak dapat lagi digerakkan.
Nur Aisyah berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Ayahnya, Lukman hanya seorang buruh pandai besi yang diupah Rp 30 ribu per hari. Sementara ibunya hanya IRT.
Pasca Terbakar, Aliansi Mahasiswa Majene Bantu Bersihkan Pasar Topoyo Mateng
TRIBUN-TIMUR.COM, MATENG -- Aliansi Mahasiswa Majene, ikut membantu membersihkan puing bekas kebakaran di Pasar Topoyo, Mamuju Tengah (Mateng).
Bersama warga setempat, mahasiswa membantu membersihkan sisa-sisa kebakaran di kompleks pasar tersebut.
Berbekal kaos tangan dan masker penutup hidung, mereka mengangkat serpihan kebakaran ke truk. Lalu diantar ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tabolang.
Tim Gabungan Rekrim Polres Enrekang Tangkap Pelaku Cabul Anak Dibawah Umur
Innalillah, Bocah yang Videonya Viral Merintih Kesakitan Seusai Dibully Teman Sepermainan Meninggal
Komunitas e-Sport Doms Enrekang Bakal Gelar Turnamen PUBGM 2019, Berikut Jadwalnya
Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Unsulbar, Munir mengatakan, aksi sosial membersihkan puing kebekaran ini sebagai bentuk kepedulian aliansi mahasiswa Majene.
Apalagi pedagang korban kebakaran di Pasar Topoyo Mateng, sangat membutuhkan tenaga untuk membersihkan bekas lapak dagangan mereka.
"Kalau bukan kita yang turun melakukan pembersihan ini siapa lagi, mereka sangat membutuhkan bantuan tenaga untuk membersihkan lokasi ini," ujar Munir, Minggu (8/9/2019).
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Mateng (IM Mateng), Yuliana menyampaikan, derita pedagang di Topoyo merupakan derita semua pihak. Termasuk mahasiswa yang peduli terhadap korban kebakaran.
"Selain membutuhkan bantuan donasi, mereka juga butuh tenaga untuk pembersih. Derita mereka luka kami, kebahagiaan mereka kasih kami, dan memberi adalah subtsnsi kecintaan kami," ucapnya.
Jelang Laga Kontra PSM, PSIS Justru Lepas Gelandang Asingnya
Pemuda Sendana Rela Mengamen Demi Pengobatan Bocah Penderita Tumor, Nur Aisyah Lukman
Oktober, Seribu Member YNCI Bakal Padati Kota Palopo
Aliansi mahasiswa Majene peduli kebakaran Topoyo, menghimpun tujuh organisasi kemahasiswaan.
Diantaranya, Ikatan Mahasiswa Mamuju Tengah (IM Mateng), Himpunan Mahasiswa Kabupaten Mamasa, (HMKM), Ikatan Mahasiswa Campalagian (IK Macan) dan Ikatan Mahasiswa Kalukku (IMK).
Termasuk Himpunan Mahasiswa Manakarra (HMM), Gerakan Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Aralle (Gepma) serta Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Unsulbar.
Selain membantu membersihkan puing kebakaran, aliansi ini juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan perlengkapan yang dibutuhkan para korban. (Tribun Sulbar.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: