Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Menolak Lupa 15 Tahun Tewasnya Pejuang HAM Munir Diracun, Ini Profilnya, dan Peristiwanya

Sejumlah upaya pengungkapan telah dilakukan untuk mencari pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Munir.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Kolase Tribun Medan
MUNIR Said Thalib 

Selama menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit.

Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Koordinator Wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia pada tahun 1989, anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Al-Irsyad cabang Malang pada 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahsiswa Islam (HMI).

Aktivitas

Munir mewujudkan keseriusannya dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan-pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama pembelaannya terhadap kaum tertindas.

Ia juga mendirikan dan bergabung dengan berbagai organisasi, bahkan juga membantu pemerintah dalam tim investigasi dan tim penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU).

Beberapa kasus yang pernah ia tangani yaitu pada kasus Araujo yang dituduh sebagai pemberontak melawan pemerintahan Indonesia untuk memerdekakan Timor timur dari Indonesia pada 1992, kasus Marsinah (seorang aktivis buruh) yang dibunuh oleh militer pada tahun 1994, menjadi penasehat hukum warga Nipah, Madura, dalam kasus pembunuhan petani-petani oleh militer pada tahun 1993, menjadi penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di PT.Cheil Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995, Penasehat hukum Muhadi (sopir) yang dituduh melakukan penembakan terhadap seorang polisi di Madura, Jawa Timur pada 1994, penasehat hukum para korban dan keluarga Korban Penghilangan Orang secara paksa 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok 1984 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II (1999), penasehat hukum dan koordinator advokasi kasus- kasus pelanggaran berat HAM di Aceh, Papua, melalui Kontras.

Termasuk beberapa kasus di wilayah Aceh dan Papua yang dihasilkan dari kebijakan operasi Militer.

Munir juga aktif di beberapa kegiatan advokasi dalam bidang perburuhan, pertanahan, Lingkungan, Gender dan sejumlah kasus pelanggaran hak sipil dan politik.

Pada Tahun 2003, Munir bersikeras untuk ikut dengan sejumlah aktivis senior dan aktivis pro demokrasi mendatangi DPR paska penyerangan dan kekerasan yang terjadi di kantor Tempo, padahal ia masih diharuskan beristirahat oleh dokter.

Pada tahun 2004, Munir juga bergabung dengan Tim advokasi SMPN 56 yang digusur oleh Pemda.

Selain itu, ia juga seorang yang aktif menulis di berbagai media cetak dan elektronik yang berkaitan dengan tema-tema HAM, Hukum, Reformasi Militer dan kepolisian, Politik dan perburuhan.

Munir adalah sosok pemberani dan tangguh dalam meneriakkan kebenaran.

Ia adalah seorang pengabdi yang teladan, jujur, dan konsisten.

Berkat pengabdiannya itulah, ia mendapatkan pengakuan yang berupa penghargaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Di dalam negeri, ia dinobatkan sebagai Man Of The Year 1998 versi majalah UMMAT, penghargaan Pin Emas sebagai Lulusan UNIBRAW yang sukses, sebagai salah seorang tokoh terkenal Indonesia pada abad XX, Majalah Forum Keadilan.

Sementara di luar negeri, ia dinobatkan menjadi As Leader for the Millennium dari Asia Week pada tahun 2000, The Right Livelihood Award (Alternative Nobel Prizes) untuk promosi HAM dan kontrol sipil atas militer, Stockholm pada Desember 2000, dan An Honourable Mention of the 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usaha- usahanya dalam mempromosikan toleransi dan Anti Kekerasan, Paris, November 2000.

Film dokumenter

Untuk memperingati satu tahun kepergian Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, 8 September 2005.

Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman.

Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya.

Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan.

Munir dibunuh di era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang.

Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.

Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul Garuda's Deadly Upgrade hasil kerja sama antara Dateline (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.

Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "His Strory".

Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.

Data Diri:

Nama Lengkap: Munir Said Thalib

Nama: Munir

Lahir: 8 Desember 1965

Tempat Lahir: Malang, Jawa Timur

Meninggal: Jakarta-Amsterdam, 7 September 2004

Kebangsaan: Indonesia

Pekerjaan: Aktivis HAM

Keluarga:

Istri: Suciwati Munir (m. 1996–2004)

Anak:

Soeltan Alif Allende

Diva Suukyi Larasathi

Orang Tua:

Said Salim Thalib (Ayah)

Jamilah Said Thalib (Ibu)

Saudara:

  1. Anisa Said Thalib
  2. Jamal Said Thalib
  3. Mufid Said Thalib
  4. Salim Said Thalib
  5. Riadh Said Thalib
  6. Rasyid Said Thalib

Karier

  1. Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
  2. Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
  3. Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
  4. Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
  5. Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
  6. Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
  7. Direktur LBH Semarang (1996)
  8. Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
  9. Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
  10. Ketua LBH Surabaya Pos Malang
  11. Relawan LBH Surabaya (1989)
  12. Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang 1988.
  13. Koordinator IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia 1989.
  14. Anggota Forum Studi Mahasiswa untuk pengembangan berpikir, Unbraw 1988.
  15. Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Unbraw 1988.
  16. Sekretaris Al Irsyad cabang Malang 1988.
  17. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
  18. Penasihat hukum warga Nipah, Madura dalam kasus pembunuhan petani oleh militer 1993.
  19. Penasihat hukum sebelas buruh PT Catur Putra Surya (CPS) Sidoarjo teman Marsinah yang diberhentikan secara paksa kepada perusahaan dan pihak Kodim melalui hukum perdata.
  20. Penasihat hukum keluarga Marsinah yang dianiaya terlebih dahulu sebelum dibunuh.
  21. Penasihat hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus kriminalisasi dengan tuduhan subversi dan gugatan tata usaha negara atas perkara pemecatan Sri Bintang Pamungkas sebagai dosen di Universita Indonesia (1997).
  22. Penasihat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus PT Chief Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan (1995).
  23. Penasihat hukum Muhadi supir yang dituduh melakukan penembakan terhadap petugas polisi di Madura, Jawa Timur (1994).
  24. Kasus penghilangan secara paksa 24 korban aktivis korban dan mahasiswa 1997 dan 1998.
  25. Penasihat korban dan keluarga korban kasus Tanjung Priok 1984, hingga 1998.
  26. Penasihat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II (1999).
  27. Penasihat hukum dan koordinator advokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Aceh, Lampung, dan Papua (ribuan kasus yang terrjadi akibat operasi militer).
  28. Anggota Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Timor timur tahun 1999.
  29. Membongkar kasus penculikan yang dilakukan oleh Tim Mawar yang berujung diadilinya personel Tim Mawar.
  30. Suardi Tasrif Award tahun 1998 dari Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) untuk kategori organisasi yang mengembangkan hak-hak informasi kepada masyarakat atas pelanggaran HAM.
  31. Serdadu Award (1998) dari organisasi para seniman dan pemusik jalanan Jakarata, atas upayanya dalam mempromosikan penegakan HAM.
  32. Yap Thiam Hien Award tahun 1998 sebuah penganugrahan paling bergengsi di bidang HAM di Indonesia.
  33. KontraS menjadi anggota dan partisipan AFAD, sebuah jaringan kerja organisasi yang mengadvokasi kasus orang hilang se Asia – Pacific
  34. Sebagai Leaders for the Millenium pilihan Asia Week tahun 2000
  35. Man of The Year dari Majalah Ummat tahun 1998.
  36. Seratus tokoh Indonesia Abad XX dari majalah Forum Keadilan.
  37. Penganugerahan peniti emas sebagai alumni berprestasi dari Universitas Brawijaya tahun 1999.
  38. The Right Livelihood Award (alternative nobel prizes) dari Swedia untuk pengembangan kontrol sipil atas militer dan promosi HAM.
  39. An Honourable Mention of the 2000 Unesco Madanjeet Singh Prize atas usahanya mempromosikan toleransi dan anti kekerasan, Paris, November 2000

Organisasi

  1. Sekretaris BPM FH Unibraw (1988)
  2. Ketua Senat Mahasiswa FH Unibraw (1989)
  3. Anggota HMI Komisariat Hukum Unibraw
  4. Ketua Umum Komisariat Hkukum Unibraw HMI Cabang Malang
  5. Sekretaris Al Irsyad Kabupaten Malang (1988)
  6. Divisi Legal Komite Solidaritas untuk Marsinah
  7. Sekretarsi Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai.

Penghargaan

  1. Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
  2. Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
  3. Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek, Oktober 1999)
  4. Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
  5. Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
  6. Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
  7. Yap Thiam Hien Award (1998)
  8. Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadilan
  9. Kasus-kasus penting yang pernah ditangani
  10. Penasihat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus Fernando Araujo, dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia; 1992
  11. Penasihat Hukum Kasus Jose Antonio De Jesus Das Neves (Samalarua) di Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari Indonesia; 1994
  12. Penasihat Hukum Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktivis buruh; 1994
  13. Penasihat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
  14. Penasihat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
  15. Penasihat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
  16. Penasihat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
  17. Penasihat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus perburuhan PT. Chief Samsung; 1995
  18. Penasihat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
  19. Penasihat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
  20. Penasihat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa Timur; 1994
  21. Penasihat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998
  22. Penasihat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
  23. Penasihat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II; 1998-1999
  24. Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
  25. Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
  26. Penasihat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)

Sumber berita: https://bali.tribunnews.com/2019/09/07/15-tahun-misteri-kematian-munir-tak-pernah-terungkap?page=all
Foto:MUNIR Said Thalib (Kolase Tribun Medan)

Attachments area

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved