Warga Binaan Lapas Mamasa Manfaatkan Bambu Sebagai Sumber Penghasilan
Hanya bermodalkan gergaji dan lem serta kertas gosok, Paulus membuat kerajinan cangkir dari bambu.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMASA.COM, BALLA - Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas lll Mamsa, Sulawesi Barat, Paulus menciptakan kreatifitas di dalam Lapas.
Di lapas, Paulus tidak hanya menjalani masa tahanan.
Baca: Sudah Dua Bulan Kabur dari Lapas Mamasa, Tersangka Pencabulan Anak Belum Berhasil Ditangkap
Baca: Tahanan Lapas Mamasa Kedapatan Kerja Proyek, Diduga Membayar Agar Diizinkan Keluar
Baca: Kadis PU dan Ketua DPRD Mamasa Jalan Kaki Periksa Proyek Jalan, Kabid Bina Marga Naik Motor
Lebih dari itu, dia berusaha menciptkan lapanga kerja bagi dirinya setelah bebas nanti.
Di dalam tahanan ia berusaha menciptakan kesibukan sendiri, melalui kreatifitasnya.
Hanya bermodalkan gergaji dan lem serta kertas gosok, Paulus membuat kerajinan cangkir dari bambu.
Hal ini dilakukan Paulus sejak beberapa bulan terakhir.
Paulus juga membuat hiasan dinding dan pajangan lemari dari bambu, yang dimodel seperti gelas dan teko.
Hingga cukup satu set, kerajinan itu lalu dijual seharga Rp 200 ribu.
"Satu setnya itu 4 gelas dan 1 buah teko," ujar Paulus, Kamis (5/9/2019).
Hasil kerajinannya dijual hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sudah lumayan juga hasilnya, setelah bebas nanti, saya rencana mengembangkan usaha ini," ujarnya.
Selain kerjaninan dari bambu, Paulus juga membuat kerajinan asbak berbahan koran.
Kerajinan ini mendapat respon baik dari Kepala Lapas Kelas III Mamasa, H Sudirman Azis.
Kata dia, kerajinan Paulus akan ia prioritaskan menjadi program pembinaan di Lapas Mamasa.
"Kita apresiasi, dan ini yang akan kita jadikan prioritas pembinaan nantinya," tandasnya.