Musim Hujan Masih Lama, BMKG Imbau Waspada Kebakaran
Menurut Stasiun Klimatologi Maros yang meliputi WilayahSulawesi dan Maluku, Hartanto kondisi ini harus patut diwaspadai masyarakat.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Musim kemarau tahun ini diprediksi masih lama. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kemarau berakhir diakhir Oktober 2019 mendatang.
Menurut Stasiun Klimatologi Maros yang meliputi WilayahSulawesi dan Maluku, Hartanto kondisi ini harus patut diwaspadai masyarakat.
"Puncak musim kemarau terjadi hingga akhir Oktober. Musim hujan baru masuk pada November," kata Hartanto.
Hadapi Pilwali, Bawaslu Makassar Ingatkan KPU Soal DPT
Viral Mobil Bergoyang di Medan, Pasangan Bukan Suami Istri Terciduk, Kasus di Sulawesi Lebih Parah
Aaron Evans Pamer Kondisi Tangan yang Mulai Membaik
Hartanto mengigatkan warga waspada, dampak musim kemarau bisa memicu terjadinya kekeringan meteorologis.
Seperti krisis kualitas dan kuantitas air bersih.
Selain itu berpotensi terjadinya kebakaran hutan, lahan dan pemukiman dan berdampak pada kesehatan akibat cuaca yang panas, kering dan angin kencang.
Apalagi puncak musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan September.
Sehingga dampak kekeringan ini masih akan terus terjadi.
Hadapi Pilwali, Bawaslu Makassar Ingatkan KPU Soal DPT
Viral Mobil Bergoyang di Medan, Pasangan Bukan Suami Istri Terciduk, Kasus di Sulawesi Lebih Parah
Aaron Evans Pamer Kondisi Tangan yang Mulai Membaik
"Kepada masyarakat daerah terdampak kekeringan harus mewaspadai dampak kekeringan meteorologis," kata Hartanto.
Hartanto mengatakan untu upaya modifikasi cuaca seperti hujan buatan tergantung dari kebutuhan suatu wilayah terhadap dampak akibat musim kemarau.
Biasanya dilakukan oleh BPPT.(*)
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: