Hati-Hati! Proyek Kabel Bawah Tanah PLN di Selatan Makassar Picu Macet
Hati-Hati! Proyek Kabel Bawah Tanah PLN di Selatan Makassar Picu Macet
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Suryana Anas
Hati-hati! Proyek kabel bawah tanah PLN di selatan Makassar picu macet
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ingin melintas di selatan kota Makassar, akhir tahun ini?
Sebaiknya hati-hati dan hindari dulu, Jl Dg Tata, Jl Kumala, Jl Abdul Kadir, dan Jl Dg Ngeppe, di selatan kota, Tamalate, Makassar.
Proyek kabel bawah tanah milik perusahaan utilitas negara, PLN tengah mengejar target penyelesaian.
Mandek dan melambatnya arus lalulintas ini sudah berlangsung hampir dua pekan.
Jumat (6/9/2019) siang misalnya, Jalur pertigaan depan RSU Haji Jl Dg Tata, SMA Frater di Jl Kumala, dan ujung timur Jl Dg Ngeppe, pun macet.
Ruas jalan yang biasanya ditempuh 5 menit, bisa molor 10 hingga 15 menit.
"Kalau pagi dan sore, antar anak sekolah, pulang kantor, pasti macet," kata Syarif Dg Irate, warga sekitar RS Haji.
Proyek bertajuk Pembangunan SKTT 150 KV Gardu Induk Tanjung Bunga dan Gardu Induk Sementara (GIS) Bontoala ini dikerjakan dua perusahaan.
Instalatur kabel Pt Supreme Kabel, dan PT Parma sebagai submember kontraktor.
Proyek ini mengambil hampir separuh badan jalan. Kendaraan alat berat, sedang, untuk penggalian parkir di bahu jalan.
Papan bicara dipajang menutupi proyek.
Truk pengankut logistik yang parkir pas di pertigaan, membuat kemacetan kian parah.
Tepat di bengkong pertigaan, Pihak proyek mempekerjakan dua petugas berseragam, untuk mengurai stagnasi arus kendaraan.
Sejak awal tahun lalu, General Manager PLN UIP Sulbagsel I Putu Riasa mensosialisasi pembangunan dua jaringan transmisi bawah tanah atau Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) bertegangan 150 kilo Volt (kV) di Hotel Golden Tulip Jl Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (12/3/2019).
Baca: Awal April PLN Bangun Dua Jaringan Transmisi di Bawah Tanah, Panjangnya 27,57 Meter