Ketua Panpel PSM Berharap Prof Andalan Siapkan Infrastruktur Olahraga
Menurut Ali Gauli mewakili pencinta sepak bola Makasaar berharap NA dan Andalan tetaplah membangun harapan penonton sepak bola di Makassar.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSM Makassar, Ali Gauli Arief ikut angkat bicara terkait 1 tahun pemerintahan Gubernur Nurdin Abdullah dan Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman.
Menurut Ali Gauli mewakili pencinta sepak bola Makasaar berharap NA dan Andalan tetaplah membangun harapan penonton sepak bola di Makassar.
Kementan Galakkan Pestisida Hayati Ramah Lingkungan
Kadis Pendidikan Gowa Tidak Benarkan Ada Penganiyaan Kepada Guru
7 Kontroversi Veronica Koman Provokator Kerusuhan Papua, Hubungan Joshua Wong dan Ahok, Hina Jokowi
Hari Ini, Enrekang Diprediksi Diguyur Hujan Sepanjang Hari
Wilayah Toraja Utara Pagi dan Siang Hari Cerah Berawan
"Mereka punya masa depan. Dengan menyiapkan infrasruktur, baik lapangan sebagai sarana berolahraga dan stadion sebagai harapan besar masyarkat terkhusus pencinta sepak bola Sulsel," katanya via pesan WhatsApp, Rabu (4/9/2019).
Karena menurutnya, sepak bola merupakan olahraga yang sangat digandrungi oleh masyarkat.

"Dan sepak bola hari ini merupakan salah satu industri, sehingga bisa menggerakan roda ekonomi Sulsel," katanya.
Ia pun memberi selamat per 5 September sudah 1 tahun menjadi nakhoda Sulsel.
"Semoga senantiasa diberkahi kesehatan dan tetap solid sampai 4 tahun ke depan," tutupnya.(tribun-timur.com)
Gedung SMA Negeri Makassar Ternyata Berbahaya bagi Siswa, Sekali Gempa Bisa Langsung Roboh
Bangunan SMA Negeri 1 Makassar dianggap berbahaya karena suda tua dan sering bergoyang. Siswa Smansa diminta waspada.
Hal itu diungkapkan Liestiaty saat mengunjungi SMA Negeri 1 Makassar Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Rabu (4/9). Selain SMA 1, Liestiaty juga mengunjungi SMA Negeri 21 dan SMA Negeri 18 Makassar.
"Pada kunjungan kali ini kami banyak melihat hal-hal yang harus kami perhatikan. Apalagi SMA 1 yang gedungnya sudah goyang," ungkap istri Gubernur Sulsel ini.
Lies menekankan pentingnya keselamatan para siswa yang belajar di sekolah. Apalagi jika terjadi bencana alam yang tidak diduga-duga, bangunan ini diyakini langsung roboh.
"Jadi saya kasih masukan bagaimana untuk dicarikan tempat untuk anak-anak belajar yang layak, karena kita tidak pernah tahu kapan datangnya gempa. Kalau gempa sedikit saja, bisa terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan," kata Lies yang merupakan Ketua Bunda PAUD ini.
Dari hasil penjelasan yang diterima oleh Liestiaty, dari keseluruhan bangunan sekolah yang sudah berusia lebih dari empat puluh tahun tersebut, kurang lebih hanya 30 persen bangunan yang masih bisa digunakan. Selebihnya dianggap rawan karena tidak pernah direnovasi.
Liestiaty meminta perhatian lebih dari pemerintah provinsi terutama Dinas Pendidikan Sulsel terkait masalah ini.