Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berstatus Sekolah Favorit, Gedung SMAN 1 Makassar Memprihatinkan

Sekolah yang berada di Jl Gunung Bawakaraeng, dan berstatus sebagai sekolah favorit itu ternyata jauh dari kata layak untuk kualitas bangunannya.

Penulis: Alfian | Editor: Sudirman
alfian
Plt Kepala SMAN 1 Makassar, Arifin Tamma, menunjukan bagian gedung yang mulai retak, Kamis (5/9/2019). 

Selain SMA 1, Liestiaty juga mengunjungi SMA Negeri 21 dan SMA Negeri 18 Makassar.

"Pada kunjungan kali ini, kami banyak melihat hal-hal yang harus kami perhatikan. Apalagi SMA 1 yang gedungnya sudah goyang," ungkap istri Gubernur Sulsel ini.

Lies menekankan pentingnya keselamatan para siswa yang belajar di sekolah. Apalagi jika terjadi bencana alam yang tidak diduga-duga, bangunan ini diyakini langsung roboh.

VIDEO: Begini Kondisi SD Nomor 44 Bantaulu Jeneponto, Dinding Roboh Atap Tak Ada

Kerap Rasakan Nyeri Berlebihan Saat Menstruasi? Waspada Kista, Jangan Ragu Periksakan Diri ke Dokter

"Jadi saya kasih masukan bagaimana untuk dicarikan tempat untuk anak-anak belajar yang layak, karena kita tidak pernah tahu kapan datangnya gempa. Kalau gempa sedikit saja, bisa terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan," kata Lies yang merupakan Ketua Bunda PAUD ini.

Dari hasil penjelasan yang diterima oleh Liestiaty, dari keseluruhan bangunan sekolah yang sudah berusia lebih dari empat puluh tahun tersebut, kurang lebih hanya 30 persen bangunan yang masih bisa digunakan.

Selebihnya dianggap rawan karena tidak pernah direnovasi.

Liestiaty meminta perhatian lebih dari pemerintah provinsi, terutama Dinas Pendidikan Sulsel terkait masalah ini.

Saat ini, SMA Negeri 1 membina 1.151 siswa.

Terdiri dari 457 siswa laki-laki dan 697 siswa perempuan.

Para siswa ditempatkan di 34 rombongan belajar (rombel).

Kantin Bagus, Toilet Masih Jorok

Selain memperhatikan gedung sekolah, Liestiaty juga memperhatikan kondisi kantin dan toilet di sekolah itu.

Aneka jenis makanan dan minuman, tidak luput dari perhatian dosen Perikanan dan Kelautan Unhas ini.

"Sekolah-sekolah yang saya datangi kantinnya bagus-bagus. Sisa toiletnya saja yang harus diperhatikan. Di semua sekolah toiletnya harus dibenahi. Kita perlu standar untuk toilet yang bersih untuk anak-anak," terang Liestiaty.

Ia juga melihat kondisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing sekolah.
"UKS itu masih perlu dibina lebih bagus, karena banyak yang belum tahu kalo puskesmas
terdekat bisa bekerjasama dengan sekolah," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved