7 Pelajar SMP di Toraja Utara Dipindahkan Gegara Keroyok Satpam Sekolah
Pihak Polsek Rantepao dipimpin Kapolsek Kompol Marthen Buttu bersama anggota mendatangi lokasi dugaan terjadinya tindak pidana penganiayaan dan penger
Penulis: Risnawati M | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tujuh pelajar tega menganiaya seorang satpam SMP Negeri 1 Rantepao di Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.
Pihak Polsek Rantepao dipimpin Kapolsek Kompol Marthen Buttu bersama anggota mendatangi lokasi dugaan terjadinya tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot Ditahan KPK Terkait Suap Proyek, Ini Kasusnya, dan Profil
Ingin Pertahankan Juara Tahun Lalu, Tim Pocil Polres Enrekang Lakukan ini di Pinrang
IPMAPI Bakal Pentaskan Drama Tari Tentang Lasinrang di Yogyakarta
Siswa SMAN 7 Luwu Timur Wakili Sulsel Pada Lomba Parade Cinta Tanah Air di Bali
Canon Gelar Program Spesial di Hari Pelanggan Nasional 2019
Aksi pengroyokan kepada penjaga sekolah diketahui masyarakat dari postingan media sosial facebook beberapa saat lalu.
Polsek Rantepao mendatangi dua sekolah yaitu SMPN 1 Rantepao dan SMPN 2 Rantepao.
"Ada tujuh pelajar yang mengeroyok satpam SMPN 1 Rantepao, dua diantaranya siswa dari SMPN 2 Rantepao," ucap Kompol Marthen kepada TribunToraja.com, Kamis (05/9/2019) siang.
Korban pengroyokan bernama Nober Matoto (30) dianiaya pelajar SMP berinizial BM (15), CJS (15), ATP (15), KTL (15), OP (15), JAT (15) dan WCT (15).
Menurut keterangan Koordinator BK SMPN 1 Rantepao, Marten Tammu mengatakan jika kejadian terjadi pada Selasa (27/08/2019) lalu.
"Akibat dua pelajar SMPN 2 Rantepao yang baru saja pindah datang ke SMPN 1 Rantepao dan masuk ke area sekolah tanpa izin dari pihak sekolah," ucap Marten.
Lanjutnya, korban melihat di halaman sekolah kemudian hendak membawa salah satu siswa SMPN 2 Rantepao berinisial JAT (15) ke ruang guru dengan cara menarik kerah baju siswa pindahan dari SMPN 1 Rantepao itu.

"Tidak terima perlakuan satpam sekolah, JAT bersama enam rekannya langsung menganiaya Nober," jelas Marten.
Akibat aksi pengeroyokan, Nober mengalami luka di bagian kepala sehingga harus cek up ke Kota Makassar.
Kompol Marthen Buttu menjelaskan, pada Jumat (30/8/2019) lalu, pihak SMPN 1 Rantepao mempertemukan korban dan pelajar dihadiri orangtua pelajar.
Sehingga dari pertemuan tersebut disepakati masalah dan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.
Dua pihak sekolah negeri itu mengambil tindakan tegas, jika ketujuh pelajar melakukan penganiayaan terhadap seorang satpam dipindahkan dari sekolah.
Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17