OPINI
OPINI: Lawan Stunting, Ayo Lahirkan Generasi Cerdas dan Soleh Melalui Gizi yang Baik
Mendengar hal tersebut, sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulawesi Selatan, saya merasa sedih.
Oleh:
Ir. Liestiaty Fachrudin M.Fish (Ketua TP PKK Sulsel)
di Makassar
Menurut pemerintah, Sulawesi Selatan saat ini masuk dalam urutan ke lima penderita stunting.
Mendengar hal tersebut, sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulawesi Selatan, saya merasa sedih.
Ada apa dengan Sulsel?
Apa yang kurang di Sulsel? Kita punya sayuran melimpah, telur, ikan dan lain - lain.
Stunting menurut saya adalah suatu masalah besar yang dihadapi oleh negara melalui tumbuh kembang generasi kita kedepan.
Kita ketahui bersama bahwa stunting itu, terkait dengan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.
Ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun
Tentu ini menjadi tantangan bagi semua pihak. Bagaimana agar persoalan stunting ini bisa di nol-kan atau ditiadakan di Sulsel.
Jujur saya katakan ini bahaya, kondisi stunting di Sulsel saat ini sudah darurat dan harus menjadi fokusing oleh semua pihak.
Membangun negeri ini membutuhkan orang-orang yang cerdas, soleh, dan sehat.
Bagaimana caranya melahirkan anak-anak yang cerdas, tentu dengan memberikan gizi mulai saat mereka dikandungkan hingga mereka beranjak remaja.
Sebagai ibu tergerak hati saya untuk turut terlibat dalam penanganan stunting di Sulsel.
Untuk menangani ini, PKK Sulsel tidak akan kendor dalam semangat melahirkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas dan unggul melalui asupan gizi yang baik.
Tahap awal penanganan stunting, kami berencana akan menerapkan pola pendekatan secara emosional kepada ibu rumah tangga khususnya pengantin baru.
Saya melihat, pengantin baru khususnya yang masih usia dibawah 20 tahun kebawa itu sangat rentan melahirkan anak stunting.
Selain karena minimnya pengetahuan dan pengalaman, juga karena makanan yang di konsumsi, rata-rata mengkonsumsi makanan instan.
Ada pemetaan yang harus dilakukan oleh pemerintah, seperti pemasangan stiker di rumah - rumah yang dihuni oleh seseorang yang hamil.
Nah kalau ada tanda stiker itu memudahkan para tim, petugas atau bidan desa melakukan perhatian khusus kepada ibu hamil ini.
Harus dibedakan dong perhatiannya, ibu hamil itu harus diberi gizi, agar tumbuh kembang bayinya juga baik.
Selain karena asupan gizi yang kurang, pemicu terjadinya stunting adalah karena makanan instan, salah satunya mie instan.
Jadi ini bukan soal makan kenyang, tapi makanlah dengan makanan yang bergizi, seperti buah, sayuran, ikan dan susu.
Bagi saya, ada pihak yang memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya stunting, dia adalah petugas di Kantor Urusan Agama (KUA).
Orang Kemenag sebelum calon pengantin diberikan izin menikah harus memberikan siraman rohani tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak-anak.
Selain Dinas Kesehatan Sulsel, ulama dan keluarga juga memiliki peran penting, ya termasuk SAYA dan ibu -ibu.
Ya sama-samalah. Kita komit membangun bangsa melalui gizi yang baik.
Harus ditahu oleh ibu hamil, bahwa ASI (Air Susu Ibu) eksklusif juga menjadi upaya pencegahan stunting.
Juga menemukan bahwa stunting ini rata-rata terjadi di pelosok desa. Dimana para ibu hamil lebih memercayai 'dukun beranak' dibandingkan ke bidan yang telah diakui oleh negara keilmuannya.
Alasannya karena jarak yang jauh membuat mereka malas datang ke posyandu.
Padahal tanggung jawab ibu untuk datang ke Posyandu untuk diperiksa secara secara berkala dan diberi tablet penambah darah, tapi juga diberikan penyuluhan melalui kelas pendukung ibu.
Tujuannya, agar ibu mengetahui perkembangan kehamilannya dan bisa lebih menjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, stunting sangat dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan, dimulai dari dalam kandungan.
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: