Astaga! Aulia Kesuma Ngaku Lega Usai Bunuh dan Bakar Suami dan Anak Tiri, Sempat Ucap Syukur
Astaga! Aulia Kesuma ngaku lega usai bunuh dan bakar suami dan anak tiri, sempat ucap syukur.
TRIBUN-TIMUR.COM - Astaga! Aulia Kesuma ngaku lega usai bunuh dan bakar suami dan anak tiri, sempat ucap syukur.
Mengapa dia begitu lega seusai habisi nyawa anggota keluarganya?
Tersangka pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23), Aulia Kesuma alias AK (35) mengaku lega usai menghabisi nyawa suami dabn anak tirinya.
Aulia Kesuma merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank guna melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Sebelum disita, Aulia Kesuma diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.
Pengakuan itu disampaikan Aulia Kesuma dalam wawancara kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia Kesuma disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Aulia Kesuma mengaku sempat merasa stres dan berencana bunuh diri karena harus membayar cicilan tersebut.
Baca: Arti Kontool Aplikasi atau Software Asal Jerman Sebenarnya, Berslogan Lebih Besar dan Lebih Kuat
Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi Chandra Purnama, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus.
Nantinya, uang hasil penjualan rumah itu akan digunakan untuk membayar utang.
Kendati demikian, permintaan Aulia Kesuma itu ditolak oleh Edi Chandra Purnama.
Atas penolakan tersebut, Aulia Kesuma merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.
Ia berharap, rumahnya dapat disita oleh bank setelah menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama dan anak tirinya, Dana.
"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.
"Setelah itu, saya bisa hidup damai dengan Rena ( anak Edi Chandra Purnama dan Aulia Kesuma )," imbuh Aulia Kesuma mengatakan.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan mengagendakan pemeriksaan kejiwaan Aulia Kesuma terkait pernyataan pelaku.
"Tentunya memang dibutuhkan penyidik, akan kami lakukan segera ya, untuk pemeriksaan psikologi AK," kata Kombes Argo Yuwono mengungkapkan.
Untuk diketahui, mulanya rencana jahat Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dilakukan dengan cara disantet.
Aulia Kesuma meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.
Ia bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.
Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama dan Dana.
Oleh karena itu, Aulia Kesuma langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.
Aulia Kesuma kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia Kesuma tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia Kesuma pun memutuskan membunuh Edi Chandra Purnama dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
Aulia Kesuma meminta bantuan ponakannya, Giovanni Kelvin dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Edi Chandra Purnama dan Dana pun dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres.
Setelah diracun, keduanya dibekap di rumahnya di Lebak Bulus.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan Giovanni Kelvin, untuk dibakar di dalam mobil.
Giovanni Kelvin hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah tirinya yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin, polisi telah menangkap S dan A, pembunuh bayaran untuk membunuh Edi Chandra Purnama.
Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung. Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Terinspirasi dari Sinetron
Tersangka pembunuhan, Aulia Kesuma mengatakanm dirinya melakukan perbuatan bengis itu karena terinspirasi dari adegan pembunuhan dalam sinetron.
Karena adegan sinetron yang ditontonnya itulah Aulia Kesuma terinspirasi untuk meracuni kedua korban dengan menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres.
Setelah diracun, Pupung Sadili dan Dana kemudian dibekap di rumahnya di Lebak Bulus.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin, ponakan Aulia Kesuma yang dianggap seperti anak, untuk dibakar di dalam mobil yang diparkirkan di pinggir jurang.
Baca: Giovanni Kelvin Ponakan Aulia Kesuma Saling Caci dengan Dana Sebelum Pembunuhan, Kata-katanya Pedis
Awalnya Aulia Kesuma membuat skenario pembunuhan seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.
Namun, rencana jahat tersebut gagal karena Giovanni Kelvin alias KV menderita luka bakar saat berusaha membakar kedua jenazah di dalam mobil.
"Kami ini ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kami tadinya berpikir gini loh, kami tidak berpikir sampai meledak dan KV terkena luka bakar. Jadi, kami maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kami dorong ke jurang," ujar Aulia Kesuma dalam wawancara dengan wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Aulia Kesuma mengungkapkan, Giovanni Kelvin bersedia membantu upaya pembunuhan itu untuk meredakan stres yang diderita Aulia Kesuma akibat utang senilai Rp 10 miliar.
"Seorang anak mana yang tega melihat mamanya diperlakukan seperti itu (menanggung utang Rp 10 miliar) makanya KV mengatakan, 'Ya sudahlah Bunda, aku ikut (dalam upaya pembunuhan itu)'," kata Aulia Kesuma yang menganggap Giovanni Kelvin sebagai anak.
Baca: Terungkap Rencana Awal Aulia Kesuma Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri, Bukan Diracun dan Dibakar
Untuk diketahui, pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia Kesuma merasa sakit hati kepada Edi Chandra Purnama.
Aulia Kesuma berharap, rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya.
Rencana pertama Aulia Kesuma untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara disantet.
Aulia Kesuma meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.
Ia bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.
Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama dan Dana.
Oleh karena itu, Aulia Kesma langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.
Aulia Kesuma kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia Kesuma tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia Kesuma pun memutuskan membunuh Edi Chandra Purnama dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
Aulia Kesuma dibantu Giovanni Kelvin dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Giovanni Kelvin hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur karena terkena luka bakar saat berusaha membakar kerabat yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin, polisi telah menangkap S dan A, pembunuh bayaran untuk membunuh Edi Chandra Purnama dan Dana.
Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.
Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Terlilit Utang
Utang miliaran rupiah di bank bikin Aulia Kesuma buta hati hingga membunuh suami dan anak tirinya.
Lantas, apa penyebab dia ngutang begitu banyak?
Aulia Kesuma nekat menghabisi nyawa suami dan anak tirinya, Edi Chandra atau Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (24) dengan cara menyewa pembunuh bayaran, lantaran terlilit masalah utang.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, Aulia Kesuma dan suami terlilit utang senilai Rp 10 miliar rupiah.
Rinciannya, utang Rp 7 miliar di salah satu bank atas nama pelaku, Rp 2,5 miliar atas nama AK dan suaminya, dan utang kartu kredit Rp 500 juta.
"Jadi sekitar Rp 10 M," kata Nasriadi, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (29/8/2019).
Alasan meminjam uang dengan niat menggagas sejumlah usaha, salah satunya seperti rumah makan.
Namun, AKBP Nasriadi menyebut, usaha tersebut gagal.
Baca: Aulia Kesuma Ajak Pupung Sadili Si Suami Hubungan Badan dan yang Diberikan Demi Muluskan Pembunuhan
Sementara, dari utang sebesar itu, pasangan ini mesti membayar cicilan ke bank Rp 200 juta setiap bulannya.
Aulia Kesuma kemudian membujuk suaminya untuk menjual rumah mereka demi melunasi utang tersebut.
"Suaminya tidak mau karena rumah ini warisan orangtuanya," ujar dia.
Hal ini yang memicu Aulia Kesuma nekat menyewa pembunuh untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Selain motif utang, Aulia Kesuma disebut juga punya motif sakit hati.
Chat Akal-akalan di WhatsApp
Pembunuhan terhadap Pupung Sadili dan M Adi Pradana sudah direncakanan oleh Aulia Kesuma.
Aulia Kesuma merupakan otak pembunuhan sekaligus istri muda Pupung Sadili.
Baca: Terungkap Siapa Didatangi Aulia Kesuma Sebelum Bunuh Pupung Sadili Sang Suami Bukan Pembunuh Bayaran
Ia melaksanakan pembunuhan dibantu ponakannya, Giovanni Kelvin dan empat pembunuh bayaran.
Pembunuhan yang dilakukan oleh Aulia Kesuma itu terendus setelah sebuah mobil ditemukan terbakar di Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Setelah api yang membakar mobil itu padam, ditemukan jasad terpanggang.
Dua jasad itulah Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Baca: Bejatnya Aulia Kesuma Bunuh/Bakar Suami Pupung Sadili & Anak Tiri Diungkap Istri Tua,Keadaannya Kini
Baca: Isi WhatsApp M Adi Pradana ke Pacarnya Sebelum Dibakar di Mobil, Ungkap Hubungan dengan Aulia Kesuma
Baca: Sweeping besar-besaran Operasi Patuh Mulai Hari Ini, Cek Daftar Pelanggaran dan Bedakan Surat Tilang
Agar jejak pembunuhannya tak terendus, Aulia Kesuma membuat chat melalui WhatsApp kepada suaminya.
Rupanya, chat WhatsApp itu hanyalah akal-akalan dia.
Baca: Terungkap Kebohongan, Peran Giovanni Kelvin Rekan Aulia Kesuma di Pembunuhan Pupung Sadili dan Dana
Awalnya, Aulia Kesuma seolah-olah tidak tahu keberadaan sang suami dan dia sedang mencarinya.
Hal tersebut terungkap dalam tayangan program acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV, 27 Agustus 2018.
Selain itu, mobil terbakar yang berisi jasad Pupung Sadili dan anaknya itu merupakan mobil milik pribadi.
Oleh sebab itu, Aulia Kesuma berani berpura-pura bahwa dirinya tak mengetahui apa-apa.
Padahal Aulia Kesuma adalah otak atau dalang pembunuhan tersebut.
Namun, alibi Aulia Kesuma itu terbongkar pihak kepolisian.
Berdasarkan nomor polisi mobil terbakar, mengarah pada Jakarta.
Panit I Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Efendi, mengatakan pihaknya melakukan penelusuran hingga menggali keterangan dari Aulia Kesuma yang semula berpura-pura tidak tahu keberadaan suaminya.
Berdasarkan penyelidikan itu, terungkap Giovanni Kelvin menderita luka bakar 30 persen.
Rupanya, ia berperan sebagai penyiram bensin dan penyulut api.
Baca: Tergiur Pijat Plus-plus Murah meriah, Driver Ojek Online dan 2 Lainnya Malah Malu dan Motor Melayang
Baca: Amarah Doddy Sudrajat Lihat Foto Panas Vanessa Angel di Instagram, Lanjut Aksi Saling Balas, Lihat
Baca: Inilah Sosok Perwira TNI Sampaikan Ujaran Rasis ke Mahasiswa Papua di Surabaya, Nasibnya Sekarang
Saat membakar mobil, Giovanni Kelvin tersambar api.
Akhirnya, terungkap juga Aulia Kesuma adalah otak pembunuhan.
Istri Pupung Sadili itu membeli bensin yang kemudian digunakan untuk membakar mobil.(*)