Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri

Belum move on dari kasus Pembunuhan keji Istri Muda Aulia Kesuma ke Suami Pupung Sadlili dan Anak Tiri.

Editor: Rasni
Tribunnews
Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri3 

Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri

Si Istri Muda habisi nyawa Suami karena harta

TRIBUN-TIMUR.COM - Belum move on dari kasus Pembunuhan keji Istri Muda Aulia Kesuma ke Suami Pupung Sadlili dan Anak Tiri. 

Pembunuhan dan pembakaran jasad korban dilakukan semata untuk menguasai harta kekayaan.

Terlebih pelaku punya utang di Rp 10 miliar di bank. 

Belakangan, setelah semua pelaku ditangkap polisi, terungkap sejumlah fakta baru. 

Termasuk soal rencana pembunuhan suami sebenarnya bukan di diracun dan dibakar di mobil. 

Melainkan dibakar berawal dari obat nyamuk dan dan ditembak.

Sayangnya obat nyamuk tak kunjung menyala dan harga senjata api cukup mahal. 

Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri
Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri (Tribunnews)

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

Cek selengkapnya di sini:

Polisi mengungkap fakta-fakta terbaru terkait pembunuhan berencana oleh Aulia Kesuma (AK) terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Fakta tersebut terungkap setelah Aulia menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Sebelumnya, Aulia ditahan di Polres Sukabumi, Jawa Barat, lalu dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Kompas.com telah merangkum fakta terkait kronologi pembunuhan berencana tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan polisi.

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

 

Pembunuhan direncanakan sejak Juli

Karena utang Aulia telah merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya sejak Juli 2019.

Pembunuhan berencana itu disebabkan Aulia yang merasa sakit hati ketika Edi tak mengizinkannya menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, Aulia meminjam uang ke bank dengan menjaminkan rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Uang tersebut digunakan untuk membuka usaha restoran. Ia meminjam uang Rp 10 miliar di dua bank yang berbeda, masing-masing pinjaman senilai Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.

"Untuk utang di bank ini menjaminkan rumah di Lebak Bulus dan rumah di sampingnya yang dijadikan usaha cuci mobil. Uangnya (hasil pinjamam bank) untuk usaha restoran," kata Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).

Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri1
Bukan Diracun dan Dibakar, Gini Rencana Awal Aulia Kesuma Bunuh Pupung Sadili dan Anak Tiri1 (Tribunnews)

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

Aulia pun harus menanggung cicilan senilai Rp 200 juta per bulan. Ia merasa tak sanggup membayar cicilan tersebut.

Aulia sempat membujuk suaminya, Edi, untuk menjual rumah itu guna membayar hutangnya.

Namun, Edi menolak keinginan Aulia. Kemudian, polisi mengungkap fakta lainnya terkait rencana penjualan rumah itu.

Aulia juga berencana menguasai sisa uang hasil penjualan rumah itu.

Aulia disebut akan menjual rumah itu seharga Rp 14 miliar dengan tujuan membayar utang senilai Rp 10 miliar dan memiliki sisa uang Rp 4 miliar.

"Aset korban dinilainya Rp 14 miliar, tapi utang tersangka (Aulia) sebesar Rp 10 miliar ya. Yang diincar tersangka Rp 4 miliar itu. Dia mikir ada uang senilai Rp 4 miliar yang bisa dia kuasai kalau dia membunuh (Edi)," kata Suyudi.

Rencana awal bunuh dengan santet dan ditembak

Akibat permintaan untuk menjual rumah ditolak Edi, Aulia pun mulai merencanakan pembunuhan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, rencana pertama Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara disantet.

Argo menyebut, Aulia pun meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.

Ia bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.

"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban (Edi dan Dana) biar meninggal. Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya," kata Argo.

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi dan Dana.

Oleh karena itu, Aulia langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.

Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.

Suyudi mengatakan, harga senjata api yang ditawarkan RD kala itu senilai Rp 50 juta.

Namun, Aulia hanya mampu memberikan uang senilai Rp 35 juta.

"Rencana kedua itu pun tidak berhasil karena harga senjata apinya terlalu mahal," ujar Suyudi.

Aulia minta dicarikan pembunuhan bayaran

Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia pun memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.

Aulia kembali meminta RD untuk mencarikan pembunuh bayaran guna membantu menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tersebut.

RD pun menemukan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A yang berdomisili di Lampung. Keduanya berprofesi sebagai buruh tani.

Awalnya, keduanya dihubungi Aulia dengan alasan meminta bantuan untuk membersihkan gudang di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Pertama ditelepon untuk mengerjakan bersih-bersih gudang. Ternyata sampai sini (Jakarta) perencanaan berubah," kata Suyudi.

Setibanya di Jakarta, Aulia kemudian menjanjikan bayaran Rp 200 juta kepada kedua pembunuh bayaran itu untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Keduanya pun menerima tawaran Aulia tersebut. Faktanya, setelah peristiwa pembunuhan itu, Aulia hanya membayarkan Rp 10 juta.

"Yang dijanjikan saudara Aulia Rp 200 juta untuk masing-masing, S dan A. Aulia baru memberikan Rp 10 juta (kepada A dan S) untuk pulang ke Lampung (setelah Edi dan Dana dibunuh)," ujar Suyudi.

Pupung dan Dana diracun dengan obat tidur pada 23 Agustus Aulia pun mulai melancarkan rencana pembunuhan selanjutnya dengan dibantu keponakannya, KV, serta dua pembunuh bayaran, S dan A pada Jumat (23/8/2019).

Sebelumnya, Aulia telah membeli obat jenis Vandres di sebuah apotek di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Vandres diketahui sebagai obat tidur bagi penderita insomnia atau kesulitan tidur.

Aulia pun kembali ke rumahnya di Lebak Bulis bersama KV, S, dan A.

Aulia kemudian mencampur 30 butir Vandres dalam tiga minuman, yakni jus tomat untuk Edi, jus tomat untuk Dana, dan minuman keras jenis wiski untuk Dana.

"Dia sudah mencampur dulu obat tidur Vandres yang sudah digerus ke dalam 3 mug, satu jus tomat untuk ED, satu jus tomat untuk DN, dan satu dicampur dalam minuman keras (miras)," ungkap Suyudi.

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

Aulia berperan untuk memberikan jus tomat kepada Edi, sementara jus tomat untuk Dana diletakkan di dalam kulkas.

Edi dan Dana, lanjut Suyudi, memang mempunyai kebiasaan mengonsumsi jus tomat setiap hari. Setelah mengonsumsi jus tomat, Dana langsung menuju kamar KV.

Aulia Kesuma (AK) dan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54)
Foto keluarga Aulia Kesuma (AK) dan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23). Foto diambil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).(KOMPAS.com/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Di sana, Dana kembali mengonsumsi wiski yang telah dicampur dengan obat tidur.

Saat keduanya terlelap tidur, kedua korban dibekap menggunakan kain oleh Aulia dan KV dibantu dua pembunuh bayaran berinisial S dan A.

Edi dibekap oleh Aulia di kamarnya di lantai satu. Edi sempat memberontak dan mencakar lengan kanan Aulia saat dibekap.

"S memegang perutnya (Edi), A memegang kaki, dan AK membekap di mulutnya. Korban sempat memberontak dan mencakar lengan sebelah kanan AK. Korban diduga meninggal di kamarnya saat dibekap," kata Suyudi.

Berbeda dengan Edi, Dana dibekap oleh KV, keponakan Aulia.

"AK memegang tangan (Dana), S memegang perut, dan A memegang kaki. Sementara, KV membekap mulutnya. Korban pun diduga meninggal di lokasi," ungkap Suyudi.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, Aulia kemudian melancarkan rencana keduanya untuk membakar jenazah di rumah itu.

Pembakaran rumah pada 24 Agustus

Aulia membuat skenario pembunuhan seolah-olah kedua korban tewas terbakar di rumah akibat obat nyamuk.

Tiga buah obat nyamuk diletakkan Aulia di tempat yang berbeda-beda, yakni kamar Edi di lantai 1, kamar Dana di lantai 2, dan garasi.

Aulia berharap obat nyamuk itu dapat membakar rumah selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB. Kedua korban yang dinyatakan meninggal dunia telah diikat menggunakan sumbu kompor dan diletakkan di garasi.

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar. Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," kata Suyudi.

Namun, tanpa sepengetahuan Aulia, dua obat nyamuk yang diletakkan di kamar Edi dan garasi dipadamkan oleh salah satu pembunuh bayaran berinisial S.

"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan. Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ujar Suyudi.

Obat nyamuk itu pun hanya membakar kamar Dana di lantai 2. Peristiwa kebakaran itu pun sempat diketahui oleh tetangga dan dipadamkan oleh 4 mobil pemadam kebakaran pada Sabtu pukul 19.00 WIB.

Korban dibawa ke Sukabumi pada 25 Agustus Aulia kecewa karena rencana pembakaran rumah itu gagal.

Ia pun kembali menyusun rencana untuk menghilangkan jejak pembunuhan tersebut. Ia memutuskan membawa kedua jenazah korban ke Sukabumi bersama KV, untuk dibakar di dalam mobil.

Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook

KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet

Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal

Dalam perjalanan menuju Sukabumi, Aulia dan KV membeli 8 botol pertalite di sebuah SPBU di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Mobil yang berisi jenazah tersebut nantinya akan diparkirkan di pinggir jurang di kawasan Sukabumi, Jawa Barat. Suyudi mengatakan, Aulia membuat skenario seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.

Namun, rencana pembakaran tersebut kembali gagal karena KV menderita luka bakar saat berusaha membakar kedua jenazah di dalam mobil.

"KV diperintahkan untuk membakar mobil yang berisi korban dan mobil sudah mengarah ke jurang. Jadi, seolah-olah terbakar karena masuk jurang. Setelah membakar menggunakan 8 botol pertalite, saat itu KV masih dalam kemudi, mobil pun meledak dan mengenai KV," kata Suyudi.

Aulia memutuskan melarikan diri dan membawa KV ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

"Mereka (Aulia dan KV) melarikan diri dan (mobil yang membawa kedua jenazah) belum masuk ke jurang. Tadinya KV mau berobat di Sukabumi tapi langsung berobat ke Jakarta karena takut ketahuan," ungkap Suyudi.

Selain Aulia dan KV, polisi telah menangkap S dan A, dua pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi.

Kedua pembunuh bayaran itu ditangkap di Lampung Timur, Lampung oleh Tim Jatanras Polda Metro Jaya dibantu Polda Lampung.

Keempat tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.(Rindi Nuris Velarosdela)

Pupung Sadili Suami Aulia Kesuma Ternyata Tak Sembarangan, Punya Hubungan dengan Presiden Jokowi

Pupung Sadili suami Aulia Kesuma ternyata tak sembarangan, punya hubungan dengan Presiden RI, Jokowi.

Siapa sebenarnya sosok Pupung Sadili yang menjadi korban pembunuhan sadis?

Berikut penjelasan sosok  Edi Chandra Purnama itu.

Sosok Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) yang menjadi korban kesadisan sang istri muda  Aulia Kesuma (35), akhirnya terkuak.

Pupung Sadili ternyata bukan orang sembarangan.

Sepak terjang sosok yang jago silat itu cukup luas di masyarakat, di antaranya menjadi relawan Jokowi di Pilpres 2019.

Namun nahas, Pupung Sadili meninggal secara tragis di tangan pembunuh bayaran yang disewa oleh istri mudanya, Aulia Kesuma.

Mirisnya lagi, anak kandung Pupung Sadili, M Adi Pradana juga turut dibunuh atas suruhan Aulia Kesuma.

Usai dibunuh, jenazah Pupung Sadili dan Dana, sapaan M Adi Pradana, juga dibakar di dalam mobil oleh Aulia Kesuma dibantu keponakannya, Geovanni Kelvin (25) alias KV alias GK.

Siapa sebenarnya Pupung Sadili?

1. Miliarder

Pupung Sadili dikenal kaya raya alias miliarder.

Faridz (35) pemilik Ceramic Pro Platinum Jakarta mengatakan, harta benda Pupung Sadili ditaksir miliaran rupiah.

Pria keturunan Timur Tengah itu menyebut harta Pupung mencapai lebih dari Rp 30 miliar.

Perhitungannya merujuk sebuah rumah elit 2 lantai milik Pupung yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Rumah bercat putih dengan dua pilar berukuran besar pada bagian depannya itu memiliki luas tanah sekitar 500 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 400 meter persegi.

Selain itu, Pupung juga memiliki lahan kosong seluas 500 meter persegi yang menempel dengan rumah tinggal.

Lahan itulah yang disewa Faridz untuk dibangun bengkel dan perawatan sekaligus cuci mobil miliknya saat ini.

"Jadi kalau dibilang dibunuh karena utang piutang kayaknya nggak tepat, bisa dilihat asetnya ini, rumah, belum tanah ini. Kalau semeternya Rp 30 juta aja duitnya udah kelihatan," ungkapnya ditemui di bengkel miliknya pada Selasa (27/8/2019).

"Kalau dijual Rp 5 miliar mendingan saya aja (beli) nggak pake lama, langsung saya bayarin," katanya menambahkan.

Aulia Kesuma, ilustrasi chat WhstaApp, dan Edi Chandra Purnama atau Pupung Sadili.
Aulia Kesuma, ilustrasi chat WhstaApp, dan Edi Chandra Purnama atau Pupung Sadili. (HANDOVER/DOK PRIBADI/REPRO)

Keyakinan tidak adanya masalah utang piutang yang menjerat korban juga dibuktikannya lewat tidak ada seorang pun kolektor ataupun pihak tertentu yang berkunjung ke rumah korban.

"Ya Kalau utang piutang kan itu urusan pribadi, tapi selama saya bangun bengkel di tanahnya tiga-empat bulan ini, sama sekali nggak keliatan ada orang dateng, biasa aja. Soalnya kalau begitu (utang piutang) biasanya kan orang dateng, tanya-tanya ke kanan kiri, kalo ini nggak ada," katanya mengungkapkan,

Adapun kepolisian menyebut rumah Pupung Sadili di kawasan Lebak bulus itu, berkisar Rp 26 miliar.

Karena itulah, Aulia Kesuma meminta kepada Pupung Sadili untuk menjual rumah tersebut guna membayar utang-utangnya yang mencapai Rp 10 miliar.

Namun, karena ditolak oleh Pupung Sadili, Aulia Kesuma nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suami dan anak tirinya, supaya bisa menguasai aset Pupung dan menjual rumah tersebut.

2. Belum cerai dengan istri pertama

Hubungan sebenarnya Aulia Kesuma alias AK dengan Pupung Sadili diungkap polisi.

Ternyata Aulia Kesuma adalah istri muda dari Pupung Sadili.

Sementara itu, Pupung Sadili belum bercerai dengan istri tuanya.

Polisi mengungkapkan bahwa Aulia Kesuma, istri yang menjadi otak pembunuhan tersebut, ternyata istri muda dari korban.

"Yang membunuhnya adalah istri mudanya," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).

Aulia Kesuma dan Pupung Sadili
Aulia Kesuma dan Pupung Sadili (DOK PRIBADI)

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus mengatakan bahwa istri pertama korban saat ini masih ada.

"Istri pertamanya masih ada, belum cerai," katanya.

Pihaknya pun berencana memanggil istri pertama korban.

"Nanti, kita panggil semua, LP-nya di Polres Sukabumi, kita kasihkan ke Sukabumi," tuturnya.

3. Pendiri Komunitas Bumi Datar

Pupung Sadili menjadi pendiri Komunitas Bumi Datar atau Flat Earth Society di Indonesia.

Ia menjadi founder, sedangkan M Adi Pradana menjadi co-founder.

Hal tersebut terlihat dari unggahan Pupung Sadili di media sosial, Facebook.

Mengklaim dirinya sebagai pendiri Flat Earth 101, Pupung Sadili mengucapkan selamat ulang tahun kepada Indonesia yang ke-74.

"Kami Founder dan Co Founder Flat Earth 101, mengucapkan : "DIRGAHAYU KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA KE 74."

"Adanya Merdeka, karena Berani, Berjuang dan Bersatu Padu."

"Berkelanjutan dalam Bekerja Keras, Cepat, Cerdas, Tegas, Inovatif, Pionir, Nyata dan Tuntas."

"Tetap di dalam koridor 4 (empat) Pilar Kebangsaan : NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika."

"Untuk menuju dan meraih Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri, Unggul, Merata, Adil dan Makmur."

"FE 101," tulis Pupung Sadili.

Komunitas bumi datar sendiri adalah perkumpulan orang yang percaya jika bumi tak berbentuk bulat melainkan datar.

4. Relawan Jokowi

Selain menjadi pendiri komunitas bumi datar Indonesia, rupanya Pupung Sadili merupakan relawan Jokowi di Pilpres 2019.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ina (49) yang merupakan rekan Pupung semasa menjadi relawan.

Ina menyatakan, Pupung Sadli merupakan sosok bertanggung jawab sebagai relawan.

Kendati demikian, Ina tak mengetahui dengan pasti apakah Pupung Sadili punya masalah atau tidak dengan istri mudanya, Aulia Kesuma yang menyewa pembunuh bayaran.

Selama menjadi relawan Jokowi, bahkan Ina kerap kali berbincang dengan Pupung Sadili.

Ina pun membocorkan isi obrolannya dengan Pupung Sadili.

"Kalau lagi kumpul memang enggak pernah bahas masalah keluarga. Paling kami bahas masalah politik saja,. Pas kumpul juga enggak pernah bawa istri atau anaknya," ujar Ina di RS Polri Kramat Jati, Selasa (27/8/2019).

Setahun mengenal Pupung Sadili, Ina menuturkan rasa kehilangannya atas kepergian sang rekan yang menjadi korban jasad terbakar dalam mobil.

"Dia (Pupung) baik, care sama teman. Orangnya juga senang bercanda, termasuk orang yang bisa menghidupkan suasana. Jadi kalau enggak ada sepi lah," ucap Ina.

Aulia Kesuma
Aulia Kesuma (DOK PRIBADI)

Ina mengaku, ia mengetahui adanya kabar dua jasad yang terbakar dalam mobil di Sukabumi melalui media massa. Namun, Ina tak mengetahui awalnya bahwa korban merupakan Pupung Sadili.

"Kalau berita yang mobil terpanggang itu ya saya tahu, cuman pas awal berita kan belum tahu identitasnya. Pas semalam identitasnya tahu semua teman-teman kaget," kata Ina.

Senada dengan Ina, Ega yang sudah mengenal Pupung sejak masih bersekolah di SMAN 70 Jakarta Selatan juga kehilangan sosok sahabat.

Namun seperti Ina, dia mengaku tak mengetahui pasti permasalahan yang terjadi di keluarga Pupung dan AK sehingga berujung pembunuhan.

"Saya enggak kenal sama istri yang sekarang, tapi yang saya tahu mereka sudah punya anak. Anaknya yang sekarang sekitar 7 tahun umurnya," kata Ega.

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kronologi Lengkap yang Tunjukkan Ribuan Upaya Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tirinya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved