Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

OPINI - Hak Angket dan The Squad

Heran juga, di Jakarta sekelas ‘dukun’ jam tangan pun tahu gerilya pengawasan dilakukan oleh anggota DPRD Sulsel melalui Hak Angket.

Editor: Aldy
Handover
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel, Armin Mustamin Toputiri 

Sebegitu keras sindiran ditujukan Trump kepada empat perempuan mitra kerjanya di Kongres.

Keempat perempuan ‘The Squad’ imigran itu adalah Alexandra Ocasio-Cortez (turunan Puerto Riko), Ayanna Pressley (Afrika), Rashida Tlaib (Palestina), dan Ilhan Omar (Somalia).

Tiga di awal, lahir juga besar di Amerika, lalu Ilhan Omar lahir di Somalia, masuk Amerika kala masih belia.

Mereka dipilih mewakili rakyat Amerika di dapil; New York, Michigan, Massachusetts, dan Minnesota.

Anggota HOR
The Squad, anggota HOR, Kongres Amerika itu, gigih memanfaatkan fungsi pengawasan dimiliki. Sebagai wakil rakyat, tugas mereka berbicara.

Menyuarakan aspirasi rakyat yang diwakili, serta mengawasi roda pemerintahan.

Bahkan melakukan kritik adalah bagian dari tugasnya. Jika tidak dilakukan, keberadaan mereka patut dicurigai.

Atas dasar itu, The Squad melempar kritik pedas pada Trump, diantaranya soal kebijakan Trump yang berat sebelah atas konflik Israel-Palestina.

Baca: Tahun Baru Islam, BKMT Belopa Gelar Lomba Islami

Tak hanya kebijakan Trump yang ditentang empat wanita tangguh ‘The Squad’ itu.

Tetapi juga pada banyak ujaran Trump di media massa yang dianggap melecehkan, meruntuhkan martabat warga bangsanya sendiri.

Ujaran kebencian Trump, seringkali rasis. Terutama ditujukan kepada penganut agama lain, khusunya Muslim.

Apalagi karena di antara empat perempuan seterunya terpilih menjadi anggota HOR, Kongres Amerika, Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, adalah muslim.

Kritikan tiada henti dilancarkan keempat imigran perempuan itu, membuat Trump benar-benar berang.

Bahkan ia balik mencerca The Squad, “Mereka dari negara yang pemerintahannya tidak kompoten, buruk, korup, dan membawa malapetaka bagi dunia. Mengapa mereka tak kembali saja ke negeri asalnya, memperbaiki tempat yang dipenuhi kejahatan itu”.

Sungguh, ini benar-benar pernyataan rasis. Ditujukan pada ‘yang mulia’ anggota House of Representatives (HOR).

Baca: Di Lokasi Pembangunan Rest Area Sidrap Bakal Dibangun Masjid Terapung

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved