MAN 1 Polewali Mandar Sukses Gelar English Camp, Bule Amerika Berbagi Tips Ngomong Inggris
MAN 1 Polewali Mandar Sukses Gelar English Camp, Bule Amerika Berbagi Tips Ngomong Inggris
Penulis: edyatma jawi | Editor: Munawwarah Ahmad
Program ini bertujuan agar para pelajar siap bersaing secara kompetitif dan berkreasi secara inovatif.
Sepintas Soal Maarif Institut
Dikutip dari website Maarif Institut, statuta pendirian MAARIF Institute for Culture and Humanity (2002) menyatakan komitmen dasar lembaga ini sebagai gerakan kebudayaan dalam konteks keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan.
Tiga area ini merupakan hal pokok dan terpenting dalam perjalanan intelektualisme dan aktivisme Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan mantan Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).
Keberadaan MAARIF Institute merupakan bagian tidak terpisahkan dari jaringan gerakan Pembaruan Pemikiran Islam (PPI) yang ada di Indonesia dewasa ini.
Gerakan pembaruan merupakan sebuah keniscayaan sekaligus tuntutan sejarah.
Kompleksitas masalah kemanusiaan modern berikut isu-isu kontemporer yang mengikutinya seperti demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, gender, dialog antar-agama dan peradaban serta sederet isu lainnya menuntut pemahaman dan penjelasan baru dari ajaran Islam.
Disadari pula bahwa program serta aktivitas MAARIF Institute tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan sosiologis persyarikatan Muhammadiyah, meskipun tidak ada hubungan structural dengan organisasi ini dan tanpa mengurangi komitmen untuk terus memperluas radius pergaulan lembaga.
Muhammadiyah, menurut banyak kalangan, sering dianggap sebagai representasi gerakan modernis-moderat di Indonesia yang aktif mempromosikan pemikiran-pemikiran Islam, berdakwah, dan melakukan aksi-aksi sosial.
Oleh karena itu, memperjuangkan arus pembaruan pemikiran Islam dalam konteks gerakan Muhammadiyah merupakan perhatian utama MAARIF Institute sebagai bagian dari upaya pencerahan sekaligus memperkuat elemen moderat (empowering moderates) di Indonesia.