Tebar Perdamaian untuk Papua, Wali Kota: Jangan Ragu Sekolah di Makassar
Pemerintah Kota Makassar menyiapkan panggung hiburan pesan-pesan perdamaian dan tetap menjaga NKRI.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan warga berbondong-bondong memadati arena Car Free Day di Kawasan Pantai Losari Kota Makassar, Minggu (1/9/2019).
Pemerintah Kota Makassar menyiapkan panggung hiburan pesan-pesan perdamaian dan tetap menjaga NKRI.
Warga bisa menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan dari atas panggung.
Jenggala Center mendukung penuh CFD bertajuk "Dari Makassar Untuk Indonesia Damai”.
Hadir pada CFD yakni Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Samad Suhaeb dan Asisten I Pemerintahan Kota Makassar H. Sabri.
Selain itu tampak juga dari aparat setempat Kodim 1408, Polrestabes Makassar, Satpol PP, dan pejabat lainnya berbaur dengan masyarakat setempat.
Iqbal Suhaeb mengatakan kotanya siap memberikan jaminan dan perlindungan keamanan bagi siapapun, termasuk warga Papua.
"Kami (pemkot) beserta aparat keamanan akan menjaga keselamatan dan keamanan warga Kota Makassar, termasuk mahasiswa dari Papua,” kata Iqbal Suhaeb.
Selain itu, Iqbal Suhaeb menambahkan, pihaknya akan menjadikan Makassar sebagai kota destinasi pendidikan sehingga semua orang boleh menuntut ilmu di Makassar.
“jangan ragu datang ke Makassar bersekolah. Insya Allah Makassar aman bagi siapa saja,” ujarnya.
Di tempat lainnya, Syamsuddin Radjab mengatakan acara yang digelar di arena CFD tersebut dapat menjadi momentum menebarkan perdamaian sesama anak bangsa di tengah potensi ancaman keutuhan dan persatuan bangsa.
Menurut Syamsuddin, masyarakat Sulawesi Selatan, sebagai Provinsi, dapat menjadi, harus harus turut aktif menjaga Indonesia dari segala bentuk potensi ancaman persatuan.
"Kita harus terus suarakan perdamaian ini. Kita tak boleh lelah," kata eks Ketua PBHI ini.
Menurut Syamsuddin, dalam catatan sejarah masyarakat Sulawesi Selatan kerap membantu masyarakat lain yang berada di luar Sulawesi Selatan.
Misalnya, kata dia, bagaimana masyarakat Sulawesi Selatan membantu Papua keluar dari cengkaraman kaum kolonial, sehingga Papua menjadi bagian Indonesia.
"Secara historis, budaya dan ekonomi, masyarakat Makassar mempunyai peran penting untuk membebaskan Papua dari cengkraman penjajah Belanda melalui operasi Mandala yang berpusat di Makassar dan akulturasi budaya Makassar dan Papua serta kemajuan ekonomi yang dipelopori para pedagang dari Sulawesi Selatan," kata Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, peranan masyarakat Sulsesl kepada Papua tak boleh luntur. Membantu masyarakat Papua, kata dia, harus terus disuarakan. Apalagi, masyarakat Papua sedang dilanda masalah selama ini.
"Kita suarakan terus agar pemerintah peduli atas kesejahteraan masyarakat Papua. Ini untuk keadilan karena Papua adalah Indonesia," katanya.
Cerita Promotor Cantik Ini di CFD Losari, Pernah Buat Pasangan Bertengkar Karena Dirinya
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cerita promotor cantik Ini di CFD Losari, Pernah Buat Pasangan Bertengkar Karena Dirinya
car free day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan rutin digelar Pantai Losari Makassar setiap hari Minggu.
car free day (CFD) biasanya dimulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita.
Kesempatan ini digunakan warga untuk berolahraga, menikmati kuliner dan menjajakan jualannya.
Kegiatan ini pun dimanfaatkan para Smartfren Gadget Specalist atau promotor untuk berjualan kartu paket internet.
“Ayo bu, pakat data internetnya cuma Rp 20 ribu sudah 6 GB, 24 jam 4G,” kata salah satu promotor yang berjualan di lokasi CFD
Ia adalah Surya Ningsih Pratiwi (23) atau kerap disapa Uya.
Baca: Minggu Pagi, Ibu Cantik Ini Jajakan Jus Jeruk di Car Free Day Gowa
Baca: Jajakan Pentol Goreng di Car Free Day Gowa, Segini Keuntungan Diperoleh Abbas Kio
Baca: Penyandang Disabilitas Gelar Marketing Action di Area Car Free Day Jl Boulevard
Uya rupanya rutin berjualan kartu paket internet di kawasan CFD setiap akhir pekan
“Sudah setahun lebih saya rutin tawarkan kartu paket internet di sini (CFD pantai losari),” katanya, Minggu (30/6/2019)
Satu tahun menggeluti bidang promotor tentu Uya memiliki suka duka.
Kepada Tribun Timur, wanita berhijab ini menceritakan beberapa pengalamannya.
Seperti digombali pengujung hingga pernah sepasang muda mudi berselisih karena dirinya di CFD.
“Saya pernah disinggahi beberapa orang, saya sudah jelaskan panjang lebar tapi ternyata bukannya beli paket malah minta nomor Whatsapp (WA) dan Instagram,” katanya.
Hal tersebut bukan hanya sekali dialaminya.
“Jadi sebenarnya ini hal biasa sih, hampir setiap saya turun ke lapangan pasti ada yang seperti itu, saya anggap bercanda saja meskipun ada yang maksa minta,” tambahnya.
Kejadian unik lainnya juga pernah dirasakan Uya.
Baca: Minggu Pagi, Ibu Cantik Ini Jajakan Jus Jeruk di Car Free Day Gowa
Baca: Jajakan Pentol Goreng di Car Free Day Gowa, Segini Keuntungan Diperoleh Abbas Kio
Baca: Penyandang Disabilitas Gelar Marketing Action di Area Car Free Day Jl Boulevard
“Saya pernah diperhatikan cowok yang jalan sama pacarnya, tanpa dia rasa, ternyata diperhatikan balik sama pacarnya, mereka bertengkar ” kata Uya sambil tersenyum.
Uya merupakan mahasiswa lulusan Manajemen SDM di Universitas Fajar.
Di CFD, promotor Smartfren yang tersebar sebanyak 27 orang.
“Kalau saya sendiri selama CFD bisa laku sampai 30 kartu paket internet,” pungkasnya.
Baca: Minggu Pagi, Ibu Cantik Ini Jajakan Jus Jeruk di Car Free Day Gowa
Baca: Jajakan Pentol Goreng di Car Free Day Gowa, Segini Keuntungan Diperoleh Abbas Kio
Baca: Penyandang Disabilitas Gelar Marketing Action di Area Car Free Day Jl Boulevard
