Ditolak Masyarakat, Ustadz Firanda Batal Sampaikan Kajian di Polman
Ustad Firanda rencananya akan hadir menyampaikan kajian di Masjid Agung Syuhada Polewali, pada 2 September 2019 atau 2 Muharram 1441 Hijriyah.
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Rencana kedatangan ustadz Firanda di Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, untuk menyampaikan kajian, menuai penolakan dari masyarakat Mandar.
Ustad Firanda rencananya akan hadir menyampaikan kajian di Masjid Agung Syuhada Polewali, pada 2 September 2019 atau 2 Muharram 1441 Hijriyah.
Tak hanya dari masyarakat, suara penolakan itu juga datang dari sejumlah ormas dan kelompok jamaah Thariqah Qadiriyah KH Muhammad Shaleh, Provinsi Sulawesi Barat.
Cari Toko yang Jual Ikan Hias di Makassar? Ini Empat Tempatnya, Ada yang Buka 24 Jam Lho!
Sambut Tahun Baru Islam, Pemkot Palopo Gelar Zikir dan Doa Bersama
1 Muharram Sering Disebut Satu Suro, Ini Artinya, Tradisi, dan Kisah Mistis, Sering Dianggap Keramat
Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai mengatakan, rencana ustadz Firanda untuk menyampaikan kajian di Bumi Tipalayo ditunda, atau batal digelar sesuai jadwal.
AKBP Muhammad Rifai mengungkapkan, penundaan tersebut atas dasar keputusan bersama panitia pelaksana.
“Informasi terakhir kesepakatan panitia kegiatan itu ditunda. Saya belum tahu persis apa pertimbangannya,"kata AKBP Rifai via telepon selular kepada Tribun-Timur.com, Minggu (1/9/2019).
Namun keputusan panitia tersebut sudah sangat bijak dengan berbagai bertimbangan.
Mantan Kapolres Mamuju itu menambahkan, tujuan rencana menghadirkan ustadz Firanda memang sepenuhnya diketahui oleh panitia. Tak ada kaitannya dengan Polres.
Sementara pihak Polres sendiri, hanya menerima rencana kegiatan tersebut lantaran tema yang diusung oleh penyelenggara dinilai baik.
Cari Toko yang Jual Ikan Hias di Makassar? Ini Empat Tempatnya, Ada yang Buka 24 Jam Lho!
Sambut Tahun Baru Islam, Pemkot Palopo Gelar Zikir dan Doa Bersama
1 Muharram Sering Disebut Satu Suro, Ini Artinya, Tradisi, dan Kisah Mistis, Sering Dianggap Keramat
Perwira polisi berpangkat dua bunga itu menjelaskan, awalnya panitia menawarkan sejumlah tema pada rencana kegiatan tersebut.
"Pertama judul dia angkat soal Islam mewajibkan taat pada pemerintah. Itu bagus. Jarang-jarang ustadz penceramah memberikan judul dan itu judul harus memang seperti itu, kita warga negara memang wajib taat pada pemerintah dan rasul allah, apapun dan bagaimanapun konsisinya,"kata dia.
Ia menuturkan, terkait adanya dugaan faham radikalisme yang melekat pada diri Ustadz Firanda, sampai saat ini pihak belum pernah menerima statement atau pernyataan tertulis dari MUI, maupun lembaga lainnya yang berkompeten.
“Makanya kami terima dan kami mendukung acara itu, bersama dengan pemerintah kabupaten,"katanya.
"Kalau kami sendiri, tidak selaku yang mendatangkan, kami tidak punya anggaran untuk mendatangkan, sedangkan kegiatan utamanya beliau di Makassar,"pungkasnya.
Meski begitu, kata Rifai, rencana sebenarnya kehadiran Ustadz Firanda sangat dinantikan oleh sebagai masyarakat Polman.
"Bahkan banyak yang akan datang dari luar Polman untuk mendengarkan ceramah ustadz Firanda karena dinilai baik dalam ceramah-ceramahnya di Youtobe,"tuturnya. (tribun-timur.com).
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Follow akun instagram Tribun Timur: