Pupung Sadili Suami Aulia Kesuma Ternyata Tak Sembarangan, Punya Hubungan dengan Presiden Jokowi
Pupung Sadili suami Aulia Kesuma ternyata tak sembarangan, punya hubungan dengan Presiden Jokowi.
TRIBUN-TIMUR.COM. COM - Pupung Sadili suami Aulia Kesuma ternyata tak sembarangan, punya hubungan dengan Presiden RI, Jokowi.
Siapa sebenarnya sosok Pupung Sadili yang menjadi korban pembunuhan sadis?
Berikut penjelasan sosok Edi Chandra Purnama itu.
Sosok Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) yang menjadi korban kesadisan sang istri muda Aulia Kesuma (35), akhirnya terkuak.
Pupung Sadili ternyata bukan orang sembarangan.
Sepak terjang sosok yang jago silat itu cukup luas di masyarakat, di antaranya menjadi relawan Jokowi di Pilpres 2019.
Namun nahas, Pupung Sadili meninggal secara tragis di tangan pembunuh bayaran yang disewa oleh istri mudanya, Aulia Kesuma.
Mirisnya lagi, anak kandung Pupung Sadili, M Adi Pradana juga turut dibunuh atas suruhan Aulia Kesuma.
Usai dibunuh, jenazah Pupung Sadili dan Dana, sapaan M Adi Pradana, juga dibakar di dalam mobil oleh Aulia Kesuma dibantu keponakannya, Geovanni Kelvin (25) alias KV alias GK.
Siapa sebenarnya Pupung Sadili?
1. Miliarder
Pupung Sadili dikenal kaya raya alias miliarder.
Faridz (35) pemilik Ceramic Pro Platinum Jakarta mengatakan, harta benda Pupung Sadili ditaksir miliaran rupiah.
Pria keturunan Timur Tengah itu menyebut harta Pupung mencapai lebih dari Rp 30 miliar.
Perhitungannya merujuk sebuah rumah elit 2 lantai milik Pupung yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Rumah bercat putih dengan dua pilar berukuran besar pada bagian depannya itu memiliki luas tanah sekitar 500 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 400 meter persegi.
Selain itu, Pupung juga memiliki lahan kosong seluas 500 meter persegi yang menempel dengan rumah tinggal.
Lahan itulah yang disewa Faridz untuk dibangun bengkel dan perawatan sekaligus cuci mobil miliknya saat ini.
"Jadi kalau dibilang dibunuh karena utang piutang kayaknya nggak tepat, bisa dilihat asetnya ini, rumah, belum tanah ini. Kalau semeternya Rp 30 juta aja duitnya udah kelihatan," ungkapnya ditemui di bengkel miliknya pada Selasa (27/8/2019).
"Kalau dijual Rp 5 miliar mendingan saya aja (beli) nggak pake lama, langsung saya bayarin," katanya menambahkan.

Keyakinan tidak adanya masalah utang piutang yang menjerat korban juga dibuktikannya lewat tidak ada seorang pun kolektor ataupun pihak tertentu yang berkunjung ke rumah korban.
"Ya Kalau utang piutang kan itu urusan pribadi, tapi selama saya bangun bengkel di tanahnya tiga-empat bulan ini, sama sekali nggak keliatan ada orang dateng, biasa aja. Soalnya kalau begitu (utang piutang) biasanya kan orang dateng, tanya-tanya ke kanan kiri, kalo ini nggak ada," katanya mengungkapkan,
Adapun kepolisian menyebut rumah Pupung Sadili di kawasan Lebak bulus itu, berkisar Rp 26 miliar.
Karena itulah, Aulia Kesuma meminta kepada Pupung Sadili untuk menjual rumah tersebut guna membayar utang-utangnya yang mencapai Rp 10 miliar.
Namun, karena ditolak oleh Pupung Sadili, Aulia Kesuma nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suami dan anak tirinya, supaya bisa menguasai aset Pupung dan menjual rumah tersebut.
2. Belum cerai dengan istri pertama
Hubungan sebenarnya Aulia Kesuma alias AK dengan Pupung Sadili diungkap polisi.
Ternyata Aulia Kesuma adalah istri muda dari Pupung Sadili.
Sementara itu, Pupung Sadili belum bercerai dengan istri tuanya.
Polisi mengungkapkan bahwa Aulia Kesuma, istri yang menjadi otak pembunuhan tersebut, ternyata istri muda dari korban.
"Yang membunuhnya adalah istri mudanya," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019).

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus mengatakan bahwa istri pertama korban saat ini masih ada.
"Istri pertamanya masih ada, belum cerai," katanya.
Pihaknya pun berencana memanggil istri pertama korban.
"Nanti, kita panggil semua, LP-nya di Polres Sukabumi, kita kasihkan ke Sukabumi," tuturnya.
3. Pendiri Komunitas Bumi Datar
Pupung Sadili menjadi pendiri Komunitas Bumi Datar atau Flat Earth Society di Indonesia.
Ia menjadi founder, sedangkan M Adi Pradana menjadi co-founder.
Hal tersebut terlihat dari unggahan Pupung Sadili di media sosial, Facebook.
Mengklaim dirinya sebagai pendiri Flat Earth 101, Pupung Sadili mengucapkan selamat ulang tahun kepada Indonesia yang ke-74.
"Kami Founder dan Co Founder Flat Earth 101, mengucapkan : "DIRGAHAYU KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA KE 74."
"Adanya Merdeka, karena Berani, Berjuang dan Bersatu Padu."
"Berkelanjutan dalam Bekerja Keras, Cepat, Cerdas, Tegas, Inovatif, Pionir, Nyata dan Tuntas."
"Tetap di dalam koridor 4 (empat) Pilar Kebangsaan : NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika."
"Untuk menuju dan meraih Indonesia Maju, Berdaulat, Mandiri, Unggul, Merata, Adil dan Makmur."
"FE 101," tulis Pupung Sadili.
Komunitas bumi datar sendiri adalah perkumpulan orang yang percaya jika bumi tak berbentuk bulat melainkan datar.
4. Relawan Jokowi
Selain menjadi pendiri komunitas bumi datar Indonesia, rupanya Pupung Sadili merupakan relawan Jokowi di Pilpres 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ina (49) yang merupakan rekan Pupung semasa menjadi relawan.
Ina menyatakan, Pupung Sadli merupakan sosok bertanggung jawab sebagai relawan.
Kendati demikian, Ina tak mengetahui dengan pasti apakah Pupung Sadili punya masalah atau tidak dengan istri mudanya, Aulia Kesuma yang menyewa pembunuh bayaran.
Selama menjadi relawan Jokowi, bahkan Ina kerap kali berbincang dengan Pupung Sadili.
Ina pun membocorkan isi obrolannya dengan Pupung Sadili.
"Kalau lagi kumpul memang enggak pernah bahas masalah keluarga. Paling kami bahas masalah politik saja,. Pas kumpul juga enggak pernah bawa istri atau anaknya," ujar Ina di RS Polri Kramat Jati, Selasa (27/8/2019).
Setahun mengenal Pupung Sadili, Ina menuturkan rasa kehilangannya atas kepergian sang rekan yang menjadi korban jasad terbakar dalam mobil.
"Dia (Pupung) baik, care sama teman. Orangnya juga senang bercanda, termasuk orang yang bisa menghidupkan suasana. Jadi kalau enggak ada sepi lah," ucap Ina.

Ina mengaku, ia mengetahui adanya kabar dua jasad yang terbakar dalam mobil di Sukabumi melalui media massa. Namun, Ina tak mengetahui awalnya bahwa korban merupakan Pupung Sadili.
"Kalau berita yang mobil terpanggang itu ya saya tahu, cuman pas awal berita kan belum tahu identitasnya. Pas semalam identitasnya tahu semua teman-teman kaget," kata Ina.
Senada dengan Ina, Ega yang sudah mengenal Pupung sejak masih bersekolah di SMAN 70 Jakarta Selatan juga kehilangan sosok sahabat.
Namun seperti Ina, dia mengaku tak mengetahui pasti permasalahan yang terjadi di keluarga Pupung dan AK sehingga berujung pembunuhan.
"Saya enggak kenal sama istri yang sekarang, tapi yang saya tahu mereka sudah punya anak. Anaknya yang sekarang sekitar 7 tahun umurnya," kata Ega.
Utang Rp 10 M
Aulia Kesuma nekat menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara menyewa pembunuh bayaran, lantaran terlilit masalah utang.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, Aulia Kesuma dan suami terlilit utang senilai Rp 10 miliar rupiah.
Rinciannya, utang Rp 7 miliar di salah satu bank atas nama pelaku, Rp 2,5 miliar atas nama AK dan suaminya, dan utang kartu kredit Rp 500 juta.
"Jadi sekitar Rp 10 M," kata Nasriadi, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (29/8/2019).
Alasan meminjam uang dengan niat menggagas sejumlah usaha, salah satunya seperti rumah makan.
Namun, AKBP Nasriadi menyebut, usaha tersebut gagal.
Baca: Aulia Kesuma Ajak Pupung Sadili Si Suami Hubungan Badan dan yang Diberikan Demi Muluskan Pembunuhan
Sementara, dari utang sebesar itu, pasangan ini mesti membayar cicilan ke bank Rp 200 juta setiap bulannya.
Aulia Kesuma kemudian membujuk suaminya untuk menjual rumah mereka demi melunasi utang tersebut.
"Suaminya tidak mau karena rumah ini warisan orangtuanya," ujar dia.
Hal ini yang memicu Aulia Kesuma nekat menyewa pembunuh untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Selain motif utang, Aulia Kesuma disebut juga punya motif sakit hati.(*)