Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

LAGI Viral Upacara Tutup Peti Dilaksanakan di Pelataran Masjid, Pengakuan Pengurus Masjid

Beredar gambar yang menunjukkan pelataran masjid digunakan sebagai lokasi upacara kematian umat Kristiani menjadi perbincangan di media sosial.

Editor: Rasni
Kompas.com
LAGI Viral Upacara Tutup Peti Dilaksanakan di Pelataran Masjid, Pengakuan Pengurus Masjid 

Menghadirkan Jalaluddin Basyir SS MA (Dosen Komunikasi Lintas Agama dan Budaya UIN Alauddin Makassar), Miguel Dharmadjie ST CPS (Penyuluh Agama Buddha Non-PNS - Walubi Sulsel), dan Dr Patawari SH MH (Pengurus KAHMI Makassar yang juga Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Indonesia Timur) sebagai pembicara.

Diskusi dipandu Buhanuddin Bagenda SSos MSos yang juga akademisi.

Menurut Miguel, anak kembar pun punya perbedaan. Karena itu, setiap orang mestinya sadar dan bisa menerima perbedaan.

 

Toleransi tak cukup hanya dibicarakan. Tapi harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai persatuan, persaudaraan, kerukunan, dan gotong royong adalah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bisa menjaga toleransi antar umat beragama di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.

Menurutnya, siapa saja harus sadar bahwa setiap orang butuh orang lain. Kita tidak bisa tanpa bantuan orang lain.

"Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Sekecil apapun. Jadi mari kita perbanyak berbuat baik ke siapa saja tanpa memandang perbedaan suku dan agama,” tambah Miguel.

Sementara menurut Patawari untuk merawat toleransi antar umat beragama di Indonesia, termasuk di Sulsel, adalah mengaplikasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam falsafah Pancasila yang menjadi dasar NKRI.

Para pembicara pada dialog Toleransi Antar Umat Beragama di Sulsel yang digelar Lensa Demokrasi dan IMIKI Cabang Makassar di Warkop 115, Makassar, Selasa (21/5/2019)
Para pembicara pada dialog Toleransi Antar Umat Beragama di Sulsel yang digelar Lensa Demokrasi dan IMIKI Cabang Makassar di Warkop 115, Makassar, Selasa (21/5/2019) (Dokumen IMIKI Cabang Makassar)

“Pancasila ini sudah final sebagai ideologi negara kita. Jangan diusik. Karena jika ada yang ingin menggantinya, itu bisa memecah-belah bangsa ini,” tegas Patawari yang juga doktor ilmu hukum lulusan Pascasarjana Unhas ini.

Sedangkan Jalaluddin Basyir mengatakan, tak hanya hubungan antar manusia, tetapi dengan alam pun juga sangat penting untuk dijaga.

Sebab kehidupan manusia tidak bisa lepas dari manusia lain dan juga alam.

Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan yang dilakukan manusia akan berakibat dan berdampak dalam kehidupan kita.

"Bencana banjir contohnya akan melanda jikalau penebangan pohon dan pengerukan tanah dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan aspek ekologisnya,” ujarnya.

Baca: Breaking News - Hasil Undian Liga Champions 2019-2020, Barcelona Masuk Grup Neraka

 

Pada diskusi ini juga memberi apresiasi terhadap masyarakat Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara dalam menerapkan toleransi antar umat beragama. 

Pasalnya, saat pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) XXXI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Makale, Kabupaten Tana Toraja, April 2019 lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved