Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pertahankan Kearifan Lokal Sulsel, Disbudpar Ajak 100 Pelajar Datang ke Karaeng Pattingalloang

Acara yang dibuka oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Denny Irawan ini menghadirkan akademisi asal Universitas Negeri Makassar, Prof Ima

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
Disbudpar
100 orang pelajar mulai dari SMP, SMA dan SMK mengikuti sosialisasi peningkatan pemahaman museum bagi generasi muda di Hotel Grand Asia, Jl Belovard, kota Makassar, Kamis (29/8/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR -  Sebanyak 100 orang pelajar mulai dari SMP, SMA dan SMK mengikuti sosialisasi peningkatan pemahaman museum di Hotel Grand Asia, Jl Belovard, Makassar, Kamis (29/8/2019).

Acara yang dibuka oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Denny Irawan ini menghadirkan akademisi asal Universitas Negeri Makassar, Prof Ima Kusuma.

Juga Dosen Sejarah dan Cagar Budya Poltekpar Makassar Ilham Junaid.

DKPP Sebut Sulsel Masuk Daftar Paling Banyak Aduan Pelanggaran Etik Pemilu

Ini Jadwal Bioskop yang Tayangkan Film Twivortiare di Kota Makassar, Cinemaxx, CGV, XXI

Resmi Debut dengan Flash, Ini Profil Kpop Idol Grup X1, Alumni Produce X101, Siapa Saja Anggota X1?

Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Hj Andi Nurhuda mengatakan kegiatan ini diselenggarakan, untuk mengedukasi para generasi muda.

Bahwa museum adalah menyimpan sejuta catatan sejarah suatu daerah dan para pahlawannya.

"Selamat datang kepada para peserta di acara sosialisasi ini, semoga dengan kegiatan ini para pelajar menjadikan museum sebagai kunjungan wisata dan edukasi bagi pelajar itu sendiri," katanya.

Ia menjelaskan, seiring majunya era teknologi saat ini, pemerintah provinsi berharap agar para generasi muda tidak melupakan sejarah.

Olehnya itu, dengan kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa menghadirkan pelajar yang sadar akan pentingnya museum.

Ini juga lanjut dia, agar kejayaaan budaya kearifan lokal Sulawesi Selatan semakin di kenal dunia melalui promosi media sosial para pelajar yang terlibat dalam sosialisasi ini.

DKPP Sebut Sulsel Masuk Daftar Paling Banyak Aduan Pelanggaran Etik Pemilu

Ini Jadwal Bioskop yang Tayangkan Film Twivortiare di Kota Makassar, Cinemaxx, CGV, XXI

Resmi Debut dengan Flash, Ini Profil Kpop Idol Grup X1, Alumni Produce X101, Siapa Saja Anggota X1?

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Denny Irawan dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sengaja diadakan untuk menggairahkan masyarakat berkunjung ke museum khususnya di Museum Karaeng Patingalloang.

Ia menjelaskan, kenapa harus ke Museum Patingalloang. Karena di museum itu sejarah tentang kerajaan - kerajaan di Sulawesi Selatan, tercatat dan peninggalan para raja-raja serta peta daerah kekuasaannya.

Museum Karaeng Patingalloang berada di kawasan Benteng Somba Opu, yang terletak di selatan kota Makassar, Jl Abdul Kadir, Tamalate,kota Makassar.

Menurutnya museum merupakan sarana dalam pengembangan budaya dan peradaban manusia.

Museum lanjut dia tidak hanya bergerak disektor budaya tapi juga ekonomi, politik, dan sosial.

"Jadi museum ini melambangkan karakter bagi daerah itu sendiri. Seperti halnya Bugis, Makassar, Toraja, Mandar," ujarnya.

Ia menambahkan para ahli kebudayaan meletakkan museum sebagai media edukasi untuk memberikan gambaran tentang perkembangan alam dan budaya manusia kepada publik.

* Sejarah Tak Banyak Ditemukan di Sekolah

Dalam materinya, Dosen Sejarah dan Cagar Budya Poltekpar Makassar Ilham Junaid mengatakan sejarah ini sebagian besar tercatat di museum.

Sejarah kata Ilham, tidak semua ditayangkan di materi pelajaran di sekolah.

Olehnya itu, sangat tepat jika pemerintah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya museum bagi generasi muda.

"Museum itu memiliki pilar dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkuat kepribadian bangs, dan membangun ketahanan nasional," katanya.

Ia mengaku berbagai museum di Sulsel, diantaranya Lagaligo Makassar, Museum Kota Makassar di Balaikota Makassar, Museum Patingaloang (Makassar- Gowa) di kawasan Benteng Somba Opu.

Museum Lapawowoi di Bone, Buntukalando di Toraja, Balla Lompoa di Gowa, Labengenge di Parepare, Villa Yuliana di Soppeng, Gong Nekara di Selayar, Sowo Raja di Luwu, Kupu-kupu di Maros, dan Museum Kars di Pangkep.

Ia mengungkapkan sangat tepat jika pemerintah menggagas gerakan nasional cinta museum.

Ini agar menghadirkan kebersamaan dalam keberagaman budaya di Nusantara Indonesia ini.

 Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved