Karyawan di Makassar Habiskan Rp 1,2 Juta Hanya untuk Beli Air Putih
Cera Makassar telah memproduksi tumbler yang cocok digunakan untuk karyawan dan PNS agar bisa menghemat dana lebih banyak.
TRIBUN-TIMUR.COM - Karyawan di Makassar yang tiap hari makan siang di luar mau tidak mau harus membeli air mineral.
Hal ini disebabkan karena di Makassar biasanya tempat makan hanya menyediakan air mineral dalam kemasan (AMDK).
Berarti, jika dalam sehari saja membeli satu botol AMDK ukuran 600 ml seharga Rp 5.000 maka dalam sebulan biaya untuk membeli minum sudah menghabiskan Rp 100 ribu.
Dalam setahun setidaknya karyawan di Makassar menghabiskan Rp 1,2 juta hanya untuk membeli air minum saja.
Jumlah tersebut akan membengkak jika karyawan lembur atau memiliki enam hari kerja.
Padahal seperti yang kita ketahui bahwa dalam sehari manusia memerlukan asupan cairan minimal dua liter, selama jam kerja delapan hingga sembilan setidaknya memerlukan dua botol ukuran 600 ml.
Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan untuk membeli minum akan lebih banyak lagi.
Tidak berhenti di situ, bagi pekerja lapangan yang selalu terpapar sinar matahari selama bekerja sehingga lebih cepat haus akan menghabiskan dana yang lebih besar lagi.
Apalagi jika jajan di luar lalu lebih memilih minuman berasa dan berwarna yang cenderung tidak sehat. Sudah beli mahal tidak sehat pula, sayang sekali.
Namun demikian, harga yang harus dibayar tidak berhenti di situ.
Lingkungan juga turut membayar akibat dari pemakaian botol plastik sekali pakai ini.
Sebagaimana yang sudah sering kita dengar belakangan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai sebagai penyumbang sampah plastik ke laut yang terbanyak di dunia.

“Ini botol plastik aku kurang suka” - Susi Pudjiastuti
Untuk mengatasinya, pemerintah melalui beberapa lembaga berusaha mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai ini.
Kementerian Keuangan misalnya sudah menggalakkan penggunaan tumbler.
Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, juga terus mengkampanyekan untuk mencintai laut dengan salah satunya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Kemarin, saat keduanya menjadi pembicara dalam Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Satu Indonesia di Istora Senayan, Menteri Keuangan Sri Mulyani disuguhi air minum kemasan lalu spontan Menteri Susi mengatakan, “Ini botol plastik aku kurang suka.”
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (Istimewa/ via Ceraproduction.com)
Ujaran tersebut disambut gemuruh oleh anak-anak muda yang hadir di sana.

Tak hanya itu saja, setelah gemuruh reda, ia kembali mengingatkan pentingnya mengurangi sampah plastik sekali pakai.
“Kurangi pemakaian bahan plastik sekali pakai,” katanya seperti disadur Kompas.com.
Sayang sekali jika 1,2 juta lenyap hanya untuk botol plastik yang tidak bisa dipakai lagi.

Mendukung gerakan ini, Cera Production yang telah sejak 2012 menjadi produsen tumbler perusahaan membuka cabang baru di Makassar.
Bertempat di Jl. Hertasning Utara II Blok F 28, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222 Cera Makassar siap melayani Indonesia Timur
Cera Makassar telah memproduksi Tumbler yang cocok digunakan untuk karyawan dan PNS agar bisa menghemat dana lebih banyak sehingga dana itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.
Beberapa jenis tumbler produksi Cera seperti tumbler jazz, tumbler florida, tumbler charlie dan lain-lain telah menjadi pilihan perusahaan seperti Pertamina Aviation, MHU Coal, Acicis, Pertamina dan lain-lain.
